13

1.9K 200 13
                                    

Mata gadis itu mengerjap, pening melanda kepalanya ketika ia mencoba bangkit dari tidurnya. Jennie gadis itu meringis pelan dan memegang keningnya yang di balut perban.

Seketika ingatan kembali pada siang itu, dimana ia hampir tertabrak sebuah mobil dan..

Rose..

Ia mengingat Rose yang mendorongnya hingga kepalanya terbentur pinggir Trotoar. Matanya melihat ke kanan dan kiri.

Ceklek.

"Eoh jennie-ya kau sudah sadar?" tanya seorang gadis. Irene.

"Di-Dimana Rosie?" tanya Jennie.

Pikirannya kalut, ia takut dengan kenyataan yang harus ia terima. Rosienya. Hanya itu yang saat ini memenuhi pikirannya.

Tak ada jawaban, Jennie hanya melihat wajah Irene yang menegang. Jennie tahu pasti ada sesuatu yang terjadi, Dia memejamkan matanya. Semoga dugaan nya salah.

Saat ini bukankah seharusnya jennie berpikir jernih, Rose baik baik saja itu yang harus jennie tekankan dalam pikirannya. Iya Rose pasti baik baik saja.

"Irene unnie jawab aku? A-Ah pasti Rose baik baik saja bukan" ucap Jennie dengan nada yang sedikit bergetar.

"J-Jennie-ya"

Tiba tiba irene memeluk tubuh ringkih jennie, Tubuh jennie menegang. Apa yang terjadi sebenarnya? Dimana Rosie nya? Apa dia baik baik saja.

"Irene unnie dimana Rosie?"

Irene semakin mengeratkan pelukannya, hal itu membuat Jennie semakin takut. Dengan sedikit tenaganya Jennie mendorong Irene.

"Jawab aku!!" sentak Jennie dengan wajah panik.

Diam, Irene menunduk. Irene tidak tahu bagaimana caranya menjelaskan keadaan Rose pada Jennie. Melihat jennie lemah saja sudah membuat Irene sedih.

"Unnie..kumohon" lirih jennie.

Tangan Jennie mengenggam tangan Irene, Ia sangat sangat memohon pada Irene agar irene memberitahu di mana Rose dan bagaimana keadaan gadis itu.

"Aku da----tang"

Jennie mengalihkan fokusnya pada Lisa yang baru saja datang, Raanya Jennie ingin menangis sekarang. Kenapa tak ada seorang pun yang memberitahu keberadaan Rose.

"Jennie unnie irene unnie.."ucap pelan Lisa yang matanya menatap Jennie dan Irene bergantian.

"Kau saja yang menjelaskan pada jennie, aku tak sanggup" ucap Irene yang bangkit dan memilih untuk keluar dari ruang inap Jennie.

"Rose koma"

Deg

Jantung jennie seakan di tusuk ribuan pisau, kenapa sakit sekali, apa rose koma karena menyelamatkannya waktu itu. Dengan segera Jennie mencabut infusnya.

Yang jennie inginkan saat ini hanya melihat Rose nya, hatinya tidak tenang saat ini. Jennie turun dari ranjangnya.

bruk

"Je-Jennie unnie lebih baik kau istirahat lebih dulu. Kau baru sadar" ucap Lisa yang membantu jennie yang terjatuh karena masih belum bisa  menumpu berat badannya.

"Lepaskan Lisa-ya aku ingin melihat Rose" ucap Jennie yang mencoba berjalan.

"Kau bisa menemuinya nanti unnie" ucap Lisa yang menahan Jennie.

Demi apapun, tolong bantu Lisa. Lisa tak sanggup menahan air matanya melihat Jennie yang terlihat menyedihkan. Bagaimanapun Lisa sudah menganggap jennie sebagai unnienya sendiri.

They'll Forget You  [ROSEANNE PARK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang