11

1.7K 194 30
                                    

keesokan harinya Rose berniat untuk mengikuti twice, dia hanya mengikuti dan tidak berniat menghampiri Twice yang saat ini sedang terlihat bermain dengan anak anak panti.

Bukan malas, Rose hanya tidak ingin mendekatkan diri pada siapapun. Ia tidak mempercayai orang orang di sekitarnya. Bahkan Rose juga tidak menaruh banyak kepercayaan pada Hyeri atau keluarga terdekatnya.

"habis" monolog Rose ketika melihat bungkus rokok yang tampak kosong.

mata Rose menelisik beberapa toko yang berada di sekitar. Ia berjalan ke salah satu toko, Hal yang menjadi pusat perhatiannya ketika masuk adalah

Jennie.

"Ro-Rose.." guman Jennie yang dapat di dengar baik oleh Rose.

Rose membalikkan badannya lalu keluar dari toko itu, Mood nya buruk sekarang, setahu nya penjaga toko itu adalah seorang ahjussi tapi...

"Rose tunggu!" Panggil Jennie yang sedang berlari menuju Rose.

Langkah Rose mulai cepat, ia tidak mau bertemu sepupunya itu. Kenapa dia sial sekali hari ini, Contohnya adalah sekarang Jennie sudah menahan pergelangan tangannya.

"Ap--"

Plak!

Pipi Rose memerah, ia merasakan nyeri dan panas di pipinya. Hati nya mencelos kembali Jennie menamparnya tepat di depan umum sehingga mereka menjadi pusat perhatian.

"Ada apa denganmu!"

Sungguh bukan Rose yang membentak hal itu, tapi Jennie. Wajah manis itu sudah memerah karena amarah. Rose sendiri tidak tahu apa alasan di balik penamparan pipi Jennie.

Senyum miring terpancar di wajah Rose ketika melihat segerombol gadis yang sangat sangat Rose kenal. Rose menatap Jennie remeh dengan kekehan sinis.

"Wah! Hebat sekali unnie kau sudah menemukan pengganti ku" Ucap Rose dengan tepukan tangan dan senyum miringnya.

ya segerombolan gadis itu adalah Blackvelvet, mereka hanya diam. Tak bermaksud ikut campur dan tidak ingin tahu apa masalah Rose dan Jennie hanya saja mereka tidak mau ada hal yang tidak diinginkan.

"Diam, sekarang ikut aku!" Sentak Jennie yang mencekram pergelangan Rose kencang hingga si empu meringis.

"Lepas!"

"Tidak akan! Sekarang ikut aku pulang!" Bentak Jennie yang membuat senyuman di bibir Rose merekah..

"Lepas!" Sentak Rose yang melepaskan cengkraman Jennie dengan kasar.

Mata Jennie bertubrukan dengan mata berkaca kaca Rose. Hati Jennie mencelos, ia baru sadar dengan apa yang telah ia lakukan.

"Ro-Rose maafkan aku" lirih Jennie yang akan mengenggam tangan Rose..

Tapi sebuah tepisan kasar membuat hati nya semakin sakit. Jennie tahu Rose marah padanya, dan ini baru pertama kali Rose benar benar marah padanya.

"Kenapa kau menamparku?" tanya Rose dengan mata yang memancarkan kekecewaan yang besar.

Lidah Jennie begitu kelu, awalnya Jennie memang sangat marah ketika melihat Rose. Ia langsung terpikir dengan foto yang dikirimkan Jongin tapi melihat adik kecilnya marah ah ralat! kecewa padanya? Itu membuat Jennie marah pada dirinya sendiri.

"JAWAB AKU!!"

Mata jennie terpejam mendengar bentakan, ia tidak mendengar kemarahan dari bentakan Rose tapi ia mendengar kekecewaan.

"Rose ingat, dia lebih tua darimu"

Mata Rose beralih menatap Irene yang baru saja berbicara padanya, kekehan kecil terdengar. Ia mengangguk, tentu ia menginggat bahwa Kim jennie lebih tua satu tahun darinya.

They'll Forget You  [ROSEANNE PARK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang