03. Anak Sultan

1.2K 137 82
                                    

"Bener ya kata orang, anak sultan mah bebas."_Ariana Ayunandhia.

**

Semua anggota Brave malam ini tengah sibuk menyiapkan strategi untuk melawan Vegar, geng motor itu hari ini memecahkan 2 jendela kaca di warungnya Mang Oding. Mengetahui hal itu Aldran tidak tinggal diam ia dengan cepat menghubungi semua anggota yang tersebar di ibu kota untuk membuat Vegar tidak lagi mencari gara-gara. Jika Vegar tidak mencari gara-gara lebih dulu pasti Brave pun tidak akan berbuat seperti ini karena salah satu prinsip mereka adalah mencari masalah hanya untuk orang-orang yang tidak punya akal pikiran sehat.

Hal itu bukan tanpa alasan, menurut semua anggota Brave orang-orang yang mencari masalah itu adalah orang yang terlalu percaya bahwa dirinya benar-benar kuat dan meremehkan orang lain. Padahal di atas langit masih ada langit.

"Semuanya udah ngerti?" tanya Aldran pada seluruh anggota Brave saat dirinya sudah menjelaskan panjang lebar strategi ampuh.

"Ngerti," jawab mereka dengan serempak.

Sebelum berangkat mereka tidak lupa berdoa, seberandal-berandalnya mereka, tetap saja agama adalah hal yang utama. Mereka berbeda-beda agama contohnya Tara yang beragama katolik dan Zei yang beragama hindu juga yang lainnya. Walaupun begitu mereka tetap rukun dan saling mengingatkan untuk beribadah.

Akhirnya setelah selesai berdoa semua anggota pergi menuju Basecamp Vegar dan melancarkan aksi mereka.

**

Iam terduduk di atas motornya sembari menghembuskan asap rokok tidak perduli dengan aturan sekolah yang di tetapkan di sana, Iam dengan santai menggoda murid perempuan seangkatannya atau pun senior dan adik kelas.

"Wei Dran! Sini ngopi!" Iam berteriak pada sahabatnya yang baru saja datang menggunakan motor matic.

"Motor ninja lo mana, udah berubah jadi transformers?" tanya Iam dengan asal.

"Masuk bengkel." Aldran melepaskan helmnya lalu ikut duduk di atas motor miliknya itu sembari menyalakan puntung rokok.

Aldran mengedarkan pandangannya pada siswa/i yang berlalu lalang di lingkungan sekolah ada yang ke arah kantin, toilet, kelas dan lainnya. Hingga pandangan Aldran jatuh pada Nara yang baru saja datang menggunakan mobilnya lalu turun menghampiri Aldran.

Dengan cepat lelaki itu membuang puntung rokok yang masih tersisa banyak lalu menginjaknya. "Gue duluan bro." Aldran bersalaman dengan Iam dengan gaya lelaki lalu menggendong tasnya di sebelah bahu dan menghampiri Nara.

"Iam kenapa?" tanya Nara yang penasaran.

"Lagi mikirin tunggakan rumah sakit pasca ayamnya lahiran," jawab Aldran dengan asal, lalu lelaki itu merangkul bahu Nara posesif dan berjalan masuk ke gedung sekolah.

Iam melihat kejadian itu malah menatap sendu ke arah langit. Melihat birunya langit di pagi hari. "Ngenes banget gue, nggak punya pacar." Iam membuang puntung rokok dan menginjaknya lalu mengunci stang motor kemudian pergi menuju kelasnya.

Saat kaki jenjang lelaki itu melangkah menyusuri koridor tidak sengaja ia melewati 2 orang yang sedang duduk berdua di kursi panjang depan ruang UKS. Dua orang itu tampak serius menatap lembar kertas, hal itu memang wajar tapi yang membuat Iam tidak suka adalah Riri yang terlalu berdekatan dengan Juhan ketua OSIS SMA Binar Bangsa.

IAM RAFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang