Hai semua...Selamat membaca cerita Iam Rafa. Semoga kalian suka, enjoy!🥰
**
Satu persatu tas murid di geledah, tapi belum ada tas yang berisikan dompet Riana yang hilang. Kini giliran Aldran yang di periksa, Joshua mengulurkan tangannya meminta tas Aldran yang di pegang lelaki itu dengan erat.
"Tas lo!" Joshua meminta tas Aldran dengan ogah-ogahan karena Rania terus mengoceh menyalahkan Riri dan bersumpah akan menuntut balas orang yang mengambil dompetnya.
"Kusut amat muka lo," balas Aldran sembari memberikan tas gendong hitam miliknya.
Di dalam tas tersebut hanya berisi beberapa buku tulis, tanpa buku paket, earphone, kunci motor, dan dompet kulit hitam Aldran.
"Tumben rajin," sindir Joshua. Lelaki itu menyerahkan kembali tas merk jansport milik Aldran.
Dirinya sengaja menyindir karena tidak biasanya Aldran membawa buku. Lelaki itu biasanya menulis di kertas selembar yang ia pinta dari Nara dan mengumpulkannya tanpa harus membawa buku.
Joshua beralih pada Iam yang menatapnya canggung. "Tas lo!" pintanya. Pak Made masih memantau di depan kelas dengan tangan di lipat di dada.
"Lebih baik lo jangan geledah tas gue deh. Nanti lo jantungan," saran Iam tidak logis.
"Cepetan Yam!"
Iam dengan pasrah menyerahkan tas bermerk jansport dengan harga mahal tersebut pada Joshua yang mukanya di tekuk karena kesal harus menggeledah satu persatu tas. Dan mendengarkan ocehan dan keluhan Rania juga pastinya.
Joshua membuka sleting tas paling depan dengan kapasitas sedang. Tas Iam memang simpel tapi harga dan kualitas tidak bisa di ragukan lagi. Di dalam tempat itu terdapat dompet dan kunci motor Iam, lalu terdapat uang receh. Sekilas Joshua melirik Iam yang cekikikan.
"Hehe itu buat parkir sama sedekah Jos." Iam beralasan.
"Bisa nggak lo panggilnya jangan 'Jos'?"
"Enggak dah kebiasaan."
Joshua kembali memeriksa kedua tempat untuk meletakkan minum di samping tas Iam tersebut. Dan menemukan sampah plastik permen mint di dalamnya. Iam menahan tawanya melihat muka Joshua yang bertambah kusut.
Setelah itu, beralih ke tas dengan kapasitas yang lebih besar. Joshua terkejut melihat isi di dalam tas tersebut. Hanya terdapat charger, tablet, dan handphone berlogo apel sama seperti tabletnya, tanpa ada buku dan yang lainnya. Joshua dengan cepat menyerahkan tas Iam.
"Mati lo!" Setalah mengucapkan itu, Joshua beralih ke murid lainnya.
"Yang penting ikut pelajaran, catet, inget ya kan?" Iam melirik sahabat-sahabat nya.
Adi mengangkat kedua jempolnya dengan raut wajah gembira. "Cakep bro! Lanjutkan!" ucap Adi.
"Siap Bosque!"
Sudah tidak asing lagi jika terkadang Iam membawa laptop atau tabletnya. Tandanya lelaki itu tidak membawa buku, dan akan mencatat di tablet jika ada catatan yang harus di kumpulkan Iam akan pergi mencetak hasil catatannya itu.
Joshua juga akan terkena amarah guru-guru karena dirinya yang bertanggung jawab. Ketua kelas itu beralih ke tas Riri yang di letakkan di atas meja. Joshua takut membuka tas tersebut, ia takut jika benar Riri menjadi tersangka.
Dengan tangan tergesa-gesa Joshua membuka satu persatu tempat yang ada di tas Riri. Tidak lama tangannya berhenti, mengangkat satu benda yang ada di tas Riri. "Ri?" Joshua menatap Riri tidak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IAM RAFA
Teen Fiction[SPIN OFF ALNARA] Ini cerita tentang Iam Rafa Nugrah, cowok yang punya sifat humor dan unik. Sikap cowok itu selalu bikin orang geleng-geleng kepala melihatnya. Bernah berfikir gak sih? Gimana jadinya kalau cowok humor dan absurd itu berusaha mencar...