"Allah tak akan memberikan ujian berat melainkan sesuai dengan batas kesanggupan Hamba-Nya."
.
.
.
S E N A N D I K A'Hatiku tak akan jatuh pada pelabuhan yang salah'
Perempuan setengah baya itu selalu menjumpai pagi dengan tatapan kosong. Terbujur kaku, duduk diatas kursi roda menghadap jendela besar serta gorden yang selalu terbuka. Mulai sorotan sinar matahari menghangatkan tubuhnya.Tak ada angin maupun badai menerpa, air mata yang mengembang, tak lama akan jatuh pada tulang pelipis. Raut wajahnya memang datar. Enggan mengusap kesenduannya yang sudah larut.
IBU. Seseorang memanggilnya ibu. Anak gadis nan cantik dengan balutan hijab tergurai panjang, terkesan menambah ayu. Hameeza Samratul Zannah. Sebuah nama dengan penuh arti yang mendalam.
Sedalam kesedihan yang melintang hatinya. Bagaikan batu besar menghantam kepala dan ratusan anak panah menancap di sekujur tubuh. Hameeza tahu, ibu sedang dalam tekanan batin serius.Melihat ibu tersenyum saja, Hameeza sulit sekali. Terus kalut dalam kepiluan serta depresi. Bibir hameeza pun ikut bergetar, menahan rasa tangis yang meluap. Mengedipkan mata berkali-kali berusaha menetralkan suasana. Semua bermula saat kejadian 1 tahun silam.
Sorotan mata sayu mengawali pagi Hameeza. Aku janji, kak Tsana akan kembali. Nazar yang selalu ia pegang teguh kepada Sang Ibu.
"Ibu, aku pamit kuliah" Hameeza menyeka air mata ibunya sambil menahan sedu. "Assalamua'laikum"
Hameeza pergi berlalu dari hadapan ibu.🌷🌷🌷
Sekelompok anak magang sedang berkerumun di depan taman rerumputan hijau. Terlihat Asik membicarakan sesuatu yang menarik.
"Hei gua mulai bosen kuliah slur" tutur salah satu orang diantara mereka. Teman yang lainnya tersenyum menyeringai.
"Gua juga neh"
"Ish apaan sih kalian, hancurin mood gua aja"
"Lah emang kenyataannya gitu pan"
"Hmm ya udah lah dibawa santai aja, hadapi, jalani, nikmati. Dari pada sedih kek gitu gua ajak kalean maen ToD yuk!" saran salah satu temannya ini mengajak bermain Truth Or Dare. Memang permainan yang satu ini jadul dan kekanak-kanakan. Tapi tetap seru dimainkan kok. Percayalah mereka semua sepakat untuk memainkannya.Dengan semangat salah satu orang diantara mereka berkata, "Gua yang kasih kalian semua tantangan!"
Semua sepakat menjawab "Hm siapa takut"Saat giliran salah satu dari mereka menjawab Dare. Telah dinyatakan tantangan berat yang harus dilalui.
Lelaki itu dengan tatapan santai berkata, "Seberat apapun bakal gua lakuin." Rupanya lelaki ini terlalu merendahkan dengan gayanya yang lantam.
"Ok ok lu pokoknya harus terima tantangan gua dengan baik" Camkan salah satu teman yang memberikan tantangan.
"ck gampang! "
"Hari ini lu harus berhasil nembak salah satu cewe yang lewat dari arah luar gapura, dimulai saat detik ini juga!" ia menunjuk ke arah sebrang jalanan, yang sering dilalui oleh mahasiswa maupun mahasiswi yang melewati gerbang masuk kampus.
"Gua bakal buktiin kalau ucapan gua bener" tukas lelaki itu meyakinkan. Terus menunggu serta sorotan matanya fokus pada jalanan gerbang masuk. Ya, sempat gagal fokus karena sosok-sosok wanita melintasi tepat di hadapannya, ia lama-lama memerhatikan wanita itu. Ah dasar mata jelalatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENANDIKA [HIATUS]
Spiritual⚠WARNING!⚠ Usahakan membaca di tempat yg nyaman, relung kan, hayati setiap kalimat. Based on true story, tapi kebanyakan alur fiksi. Selamat menikmati~ S I N O P S I S Sekenario Allah yang mutlak termaktub dalam kitab lauh mahfudz. Mengukir perjalan...