Namjoo menemukan dirinya duduk disamping jungkook disebuah bar kecil pinggir kota. Bar itu tidak terlalu ramai tidak juga dikatakan sepi karena ada 3 orang pengunjung lain. Yang kondisinya sama seperti Jungkook.
Saat itu hujan deras di luar, petir menggelegar. Mengatakan bahwa tuhan sedang marah sekarang.
30 menit yang lalu sebelum ia sampai sini, Taehyung sahabatnya menelponnya mengatakan "tolong jemput adikku, sepertinya dia mabuk"
Namjoo mengerti dan segera tancap gas setelah selesai pekerjaannya di kantor, dan benar benar mendapati adik Taehyung, Jungkook sudah teler dengan bau alkohol yang menyengat.
"Kookie, ayo kita pulang" Namjoo dengan susah payah merapikan ponsel, dompet dan beberapa barang yang diyakini milik jungkook dimeja itu.
"Heumm— haa" Jungkook hanya berdehem dan mulai batuk batuk tak karuan. Sambil memijit kepala pusing.
"Taehyung menunggumu di rumah, oke"
"Apah— masa bodoh—" Jungkook meracau lagi.
Namjoo duduk disamping kursi bar tempat Jungkook menyewa itu.
Barang barang jungkook sudah selesai dibereskan. Sekarang tinggal menyeret empu nya ke mobil diluar.
Namjoo menoleh kesana kemari. Mencoba mencari peruntungan agar dibantu untuk memapah Teddy bear besar alias Jungkook.
Barista yang seharusnya ada dibalik bar table di ujung bar pun tak terlihat keberadaannya. Persetan ini tengah malam. Namjoo sudah remuk, lembur di kantor dan harus menjemput adik sahabatnya ini.
"Kookie, kau bisa berjalan. Ayo kita pulang heum"
Namjoo membawa badan Jungkook untuk ia papah.Jungkook tiba tiba menarik diri dan kemudian terebentur dinding dibelakang dan meringis. "Gak mau pulang— gak sanggup uhuk— pulang uhuk—"
"Why, Taehyung menghawatirkan mu sekarang. Ayo pulang oke" Namjoo kembali membawa Badan jungkook padanya agar bisa ia papah. Namun yang didapat malah Jungkook yang memeluknya erat.
"Hey Jung—" kemudian Namjoo mendengar tangisan pilu dari Jungkook yang besandar padanya.
Namjoo menepuk nepuk punggung Jungkook iba.
"Kau kacau sekali kenapa heumm—"
Tak ada balasan hanya tetap Jungkook yang menangis di pundak Namjoo. Tetap seperti itu sampai Jungkook memgungkapkan alasannya kenapa ia bisa hancur seperti ini.
"Taehyung— akan melamarmu" kemudian Jungkook menangis lagi sambil melanjutkan "kau akan meninggalkan ku"
Namjoo terdiam ditempat. Tidak mengelus punggung Jungkook lagi dan tidak hendak mengeluarkan sepatah atau duapatah kata lagi.
Taehyung itu memang sahabat Namjoo dari kecil begitu juga Jungkook yang sudah Namjoo anggap sebagai adik sendiri, penuturan Jungkook membuat Namjoo bingung.
Kemudian laki laki 2 tahun lebih muda itu melepaskan pelukannya dan me lap ingusnya yang beler habis menangis, matanya sembab, hidungnya merah dan bibirnya sedikit bergetar.
Kemudian bergeser agak kedepan memberikan gesture aku akan membisikkanmu agar Namjoo mendekat.
"Namjoo-Noona has no idea i'm in love with her" bisik Jungkook dengan suara parau tapi dapat membuat Namjoo bingung setengah mati.
"w-what???" Delikan Mata Namjoo sebagai jawaban atas penyataan Jungkook yang tiba tiba.
"oh sorry" kata Jungkook sambil cekikikan— benar benar dibawah pengaruh alkohol.
Kemudian berbalik ke arah tembok di belakangnya memunggungi Namjoo.
Kemudian berbisik ke dinding didepannya "Namjoo-Noona has no idea i'm in love with her"
—End—
KAMU SEDANG MEMBACA
Namjoo-Yaa
Short StoryNamjoo with boys - -SHORTFIC- Akan di UP ketika Mood 💗 Kalau mau Request Komen aja ya🍻 Jangan lupa di Like 🥰