Push and Pull - Johnny

106 21 3
                                    

Gak ada yang lebih baik dari seorang Johnny suh ketika laki laki itu sudah menggombal—

And Namjoo fell for it. Gross.

Seperti hari ini, Johnny divisi lagi rapat di lantai yang sama dengan divisi HRD tempat Namjoo menjalankan tugasnya.

Namjoo sih acuh tak acuh. Lagian mereka nanti akan pulang bersama. Dan tidak perlu menyapa Johnny segala di kantor.

Jaebum memanggil Namjoo dari arah kantor saat Namjoo sedang di dapur kantor.

"Bisakah kau selesaikan hari ini, pak han memintanya segera, please"

"Okey, got it" mana tega Namjoo menolak puppy eyes dari atasannya itu kan. Jaebum itu sangat—

Bruk

Shit— Namjoo mengunpat. Dirinya menabrak orang dari sisi yang lain ketika dia hendak balik ke kubikelnya.

Setelah ditau itu Johnny yang ternyata baru selesai rapat. Namjoo menatap Nyalang dan garang. Sahabatnya itu benar benar... apa tidak bisa menghindar sedikit.

"Minggir—" kata Namjoo ketus kemudian berlalu.

Jam 18.45 Namjoo baru keluar gedung. Mobil metalic hitam Johnny sudah Satu Jam an menunggu di depan situ. Pemiliknya sedang menggigit beberapa makanan cepat saji burger dan meminum cola.

"Hari ini kau terlihat seperti—"

"Apa!" Namjoo menatap johnny dengan melotot.

"Lupakan, ayo kita pulang. Aku bisa mati kau telan bulat bulat saat kau sedang dapat seperti ini" kata Johnny dengan suara yang semakin kecil.

Tiba di apartement Namjoo. Namjoo langsung bergegas masuk kamar dan merebahkan tubuhnya kekasur.

Johnny, menata makanan yang mereka beli di restaurant china tadi sebelum pulang.

"Kalau tidak cepat kau makan, aku akan habiskan"

Tersengar suara grasak grusuk dan Namjoo dengan segera cepat berlari duduk dan memegang sunpitnya siap menyuapkan mie ke mulut.

Johnny menurunkan Sumpit Namjoo "berdoa dulu"

Setelah selesai berdoa. Namjoo segera menyuapkan makanan itu ke mulutnya. Demi tuhan sudah berapa jam ia tidak makan.

Johnny sih santai saja. Karena sudah menghabiskan 1 burger dan cola tadi.

"hey john, if you ever get married can i be an important role in the wedding?" Tanya Namjoo tiba tiba saat menggigit tangsuyuknya.

"[smirking] sure, how about the bride?"

"you're annoying" kata Namjoo lagi.

"then stop holding my hand, kita lagi makan" Johnny mengangkat tangannya yang tertaut dengan tangan Namjoo erat.

"No—"

Namjoo juga tidak akan tau sampai kapan title "sahabat" akan melekat di diri mereka masing masing. Namjoo tidak akan pernah tau dan sepertinya johnny tidak juga serius. Yasudah mari nikmati saja "persahabatan ini sampai nanti"

—End—

Namjoo-YaaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang