Track 06 - Surprise Surprise

260 25 1
                                    

Avril POV

Oke, ini rasanya mulai aneh. Sejak hari tragis itu (gue gak mau sebut atau bahas, karena sumpah, gue males banget ngebahasnya), gue gak ngeliat batang hidung Skylar sama sekali. Ini udah seminggu lebih malah, tapi gue baik-baik aja tuh. Dari yang gue dengar, Skylar gak masuk gara-gara... gue. Yaps, GUE. Karena dia malu kalau orang-orang ngeliat dia dengan luka lebam yang di perbuat oleh seorang cewek, apalagi ceweknya itu adalah cewek culun yang menjadi target dia untuk di tindas.

Rainold dan Darren? Mereka gak ganggu gue sama sekali. Bayangin aja, gue ngomong terakhir kalinya pas mereka ngobrol ke gue untuk yang pertama kalinya. Tapi, tetap aja gue ngerasa was-was dan ada hal yang ganjil. Beberapa kali Revan ngingetin gue bahwa Skylar dkk punya rencana buat gue daa Revan, dan karena itu, gue makin paranoid. Pathetic? I know.

"Eh, lo gak apa-apa?"

Gue menoleh menatap Clara lalu menggeleng. Jadi, selama seminggu ini Clara mulai berani ngomong sama gue. Mungkin karena dia bosan dan gak punya temen ngobrol, jadinya dia ngomong ke gue. Dia gak seburuk yang gue kira kok. Awalnya gue pikir dia rada kayak Trishia karena well, dia kan satu geng.

"Vril, gue boleh nanya, gak?"

Gue menoleh lagi menatap Clara, tapi kali ini gue rada kaget dan bingung, soalnya baru kali ini dia mandang gue dengan tatapan... penuh dengan pertanyaan.

"Kenapa?" tanya gue.

"Um... hubungan lo sama Revan apa, sih? Kata anak-anak, Revan di musuhin sama Skylar dkk gara-gara dia pacaran sama lo. Emangnya... dia beneran pacar lo?"

"Oh, itu... gue gak pacaran sama dia, kok. Dia itu sahabat gue dari kecil," jawab gue seadanya. Bisa di bilang, gue rada bohong sih, tapi dia juga bisa gue anggap seorang sahabat kok, walaupun dalam wujud—

"Tapi, lo ada rasa gak sama dia?"

"Ya jelas enggak, lah! Gak mungkin banget gue suka sama dia!"

"Tapi, kok gue ngeliatnya dia kayak sayang banget sama lo, sampai-sampai dia rela di keroyokin sama pesuruhnya Skylar."

"Ya jelaslah dia sayang sama gue! Gue kan—" dengan cepat gue menutup mulut gue rapat-rapat. Ya ampun... hampir aja gue sebutin kata itu! Bisa-bisa misi gue bisa gagal kalau Clara tahu. Dia kan temennya Trishia.

"Lo apanya dia?" tanya Clara yang sekarang raut wajahnya kelihatan bingung.

"Gue kan sahabatnya dia, pastilah dia sayang sama gue," jawab gue gak berani mandang dia.

Gue melirik Clara dan dia cuma membentuk mulutnya seperti O bulat dan kembali mencatat sesuatu di cacatannya.

Well, gak sesusah itu untuk membohongi satu cewek tentang hubungan gue dan Revan.

•••

Satu hari berlalu, dan masih gak ada satupun yang ganjil. Mungkin karena Skylar belum masuk dan anak buahnya masih menunggu dia untuk menyusun rencana pembalasan. Revan? Tuh cowok masih bersikap tenang. Kelewat tenang malah. Gue bingung kenapa dia bisa setenang itu, apa dia gak takut sama Skylar? Padahal kan dia sendiri yang bilang untuk siap-siap mental, jiwa, dan raga.

Dengan langkah gontai, gue keluar dari gerbang sekolah dan menunggu Kellan. Beberapa cewek yang berdiri gak jauh dari gue kelihatan sedang berbisik-bisik sambil menatap gue dengan sinis. Apa ini efek Skylar... atau karena mereka taunya kalau gue itu ceweknya Revan?

Gue membuang muka dan entah kenapa gue ngerasa rada canggung. Ini adalah rasa yang gue dapat dulu, pas gue masih pacarnya Tyler. Terkadang gue sering ngeliat orang-orang membisiki sesuatu sambil menatap gue dengan sinis, dan itu membuat gue canggung dan bingung harus ngelakuin apa, ya seperti sekarang ini. Tapi, dengan bodohnya gue menganggap bahwa mereka bukan ngomongin gue, padahal jelas-jelas mereka ngeliat gue dengan tatapan sebal dan sinis seakan-akan mereka bilang, "seharusnya Tyler gak pacaran sama cewek maruk kayak dia."

Something Blue [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang