Track 03 - The Evil Skylar

296 29 0
                                    

"Mereka berteman dengan gue cuma untuk satu alasan, agar bisa populer juga. Mereka berteman dengan gue karena pengen di kenal karena berteman dengan the it girl. Mereka manfaatin gue supaya bisa populer dan juga, demi uang gue. Dengan bodohnya, gue beliin mereka baju dan lain-lain, padahal mereka berteman dengan gue cuma untuk manfaatin gue doang. Mereka palsu. Jadi, Tyler bilang ke gue, di balik seseorang yang terkenal dan punya segalanya, pasti ada aja orang yang bakal benci dan gak tulus sama orang itu... yaitu gue."

"Terus, buat apa lo ngerubah penampilan lo?"

"Ya gue pengen cari tau aja siapa orang yang benar-benar tulus mau temenan sama gue tanpa ada kemauan tertentu, dan seperti yang lo lihat tadi, gak ada satu orangpun yang mau tulus temenan sama gue karena gue berpenampilan kayak gini. Tyler itu benar."

Revan menatap Avril lalu menarik cewek itu dalam pelukannya. "Ada gue, Brooks. Tenang aja..."

"Tapi, kalau lo temenan sama gue nanti lo gak punya teman."

"Bodo amat, seenggaknya gue punya malaikat baik dan tulus di samping gue yaitu elo. Gue sayang lo, Brooks. Gue bakal ngelakuin apapun untuk ngelindungin lo."

Revan melepaskan pelukannya dan kembali mengusap sisa-sisa air mata yang ada pipi Avril. Tapi, gadis itu malah berubah menjadi kaku dan cengok melihat sesuatu yang ada di belakangnya. Dengan bingung, Revan mengikuti arah pandangan Avril dan ternyata...

"Darren?!"

Cowok berwajah oriental sambil melipat tangan di dada menatap mereka berdua dengan tajam lalu malah terkekeh. "Jadi... lo berhenti temenan sama kita cuma karena cewek culun ini?"

Revan melirik Avril dan cewek itu kelihatannya rada gugup. "Kalau iya kenapa? Gak boleh?"

"Lo bilang persahabatan itu adalah di atas segalanya termasuk cewek!"

"Buat dia, itu pengecualian."

Lagi-lagi, Darren terkekeh. Dia melirik chamomile tea Revan yang mulai dingin dan mengambil cangkir itu. Revan mulai mempunyai firasat buruk tentang ini. Darren berjalan satu langkah lebih dekat dan mendekatkan cangkir itu ke kepala Avril dan menumpahkan isi cangkir itu di atas kepala Avril. Melihat itu, Revan langsung bangkit dari duduknya dan bersiap-siap untuk meninju Darren, tapi dengan cepat Avril bangkit dari duduknya dan menarik tangan Revan supaya tidak meninju Darren.

"Lepasin, Brooks! Dia nyiram lo!" geram Revan.

"Yang ada masalah lo menjadi lebih besar! Biarin aja, Rev. Gue gak apa-apa, kok."

Revan meleapaskan cengkraman tangan Avril dengan kasar dan menatap tajam Darren, sementara yang di lihat malah senyum penuh kemenangan.

"Pacar lo pahlawan kesiangan rupanya. Ingat, nerdie, ini belum berakhir! Ini baru permulaan," ucap Darren, lalu kemudian dia menatap Revan untuk yang terakhir kalinya dan pergi begitu saja.

" Lo gak apa-apa, kan?"

"Rambut gue basah, tapi gue baik-baik aja kok. Tinggal keramas dan kembali seperti semula."

Revan menghela nafas dan menarik Avril kembali ke dalam pelukannya dan mengecup lama puncak kepala Avril. "Gue di sini, dan gak bakal ninggalin lo kayak Tyler, oke?"

Avril mengangguk lalu tersenyum. Bukan tersenyum senang tentunya, tapi tersenyum menyambut kesialan yang bakal datang kepadanya bertubi-tubi di sekolah besok.

•••

Rainold POV

Darren : Secara official, Revan jadi musuh kita

Something Blue [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang