Track 07 - Plan #2

260 29 2
                                    

Avril POV

Ya, Tuhan... gue gak salah lihat, kan? Ya ampun, itu beneran Skylar, kan? Iya! Itu dia! Ya ampun, kok luka lebamnya gak ilang-ilang? Pantesan aja dia gak masuk, malu kali.

"Woy, Vril," bisik Dania.

Otomatis gue langsung tersadar dari lamunan gue dan menerima uluran tangan Skylar. "Amanda."

"Senang berkenalan dengan lo, Manda," kata Skylar sambil tersenyum sok manis ke gue.

Dania pun memandang gue dengan tatapan nama-lo-kan-Avril-kenapa-jadi-Amanda dan gue cuma mengangguk kecil untuk memberi kode bahwa gue bakal jelasin itu semua nanti. Gue melirik Kellan dan gak taunya dia sedang menatap tajam Skylar sementara tuh cowok cuma bisa bingung dengan sikap Kellan yang aneh.

"Ini adek gue, Kellan," kata gue rada canggung. "Uh, Lan...?"

Kellan mendengus lalu membuang muka, tidak ingin menatap Skylar. "Gak senang berkenalan dengan lo, Skylar," jawabnya.

Mendengar ucapan Kellan barusan, gue langsung menyikut perut Kellan dengan keras sampai-sampai dia meringis kesakitan. Sementara Skylar, dia cuma bisa ngerutin dahi melihat sikap Kellan yang benar-benar aneh dan tidak bersahabat. Kayaknya sih Kellan tahu kalau Skylar yang ada di hadapannya sekarang itu adalah Skylar si cowok ngeselin yang nge-bully gue.

"Um, maaf ya. Adek gue lagi rada sensitif," kata gue sambil tersenyum sungkan ke Skylar.

"Oh, gak apa-apa, kok. Udah biasa," jawab Skylar dengan senyum manis. Kali ini dia benar-benar manis, bukan sok. Lah? Ngapain banget muji cowok brengsek kayak dia? Ya ampun Avril, sadar!

"Kalau begitu, gue mau ke kamar dulu, ya. Dania, nanti gue pengen membicarakan hal penting ke elo, oke?"

Dania yang daritadi diam dan menatap gue dan Kellan dengan curiga akhirnya mengangguk ke Skylar dan akhirnya dia pergi dari pandangan kita.

"Oke, seriously, ada apa dengan kalian dan Skylar?" tanya Dania tidak sabar.

Gue menarik nafas dan mengeluarkannya dengan perlahan. "Jadi begini..."

•••

Author POV

Skylar menatap langit-langit kamarnya dengan rasa campur aduk dan bingung. Baru saja satu jam yang lalu dia pulang ke rumah, tapi rasa aneh mulai menyerbunya. Satu hal yang ada di pikirannya sekarang adalah cewek yang bernama Amanda itu. Cewek itu memang cantik— bukan cantik, tapi cantik banget. Wajahnya itu memancarkan aura kebaikan dan juga dia kelihatan sangat innocent sampai-sampai rasa ingin melindungi gadis itu keluar. Sepertinya bukan Skylar saja yang senang melihat gadis itu, tapi pasti banyak cowok lain merasakan hal yang sama.

Bukan hanya wajah gadis itu saja yang menarik perhatiannya, mata gadis itu yang membuat Skylar terpana. Warna matanya berwarna biru terang seperti biru laut. Harus dia akui, gadis itu adalah gadis tercantik yang pernah ia temui selain ibu dan kakaknya. Saat pertama kali melihat warna mata gadis itu, Skylar sempat terpana untuk beberapa detik, tapi kemudian ia sadar bahwa itu bukanlah saat yang tepat untuk mengagumi gadis cantik yang ada di hadapannya. 

Tapi, Skylar tahu ada hal ganjil tentang gadis itu. Wajahnya familiar sekali, itulah alasan kenapa Skylar sangat bingung sekarang. Skylar tahu kalau dia pernah melihat gadis itu sebelumnya, bahkan dia juga tahu bahwa dia pernah berbicara dengan gadis itu. Tapi kapan dan di mana? Itulah pertanyaan yang terus menerus melayang di pikirannya. Gak mungkin banget gue bisa lupa bahwa gue pernah ngeliat bahkan ngobrol sama dia... dia kan cantik, gak mungkin banget bisa ngelupain wajah secantik dia.

Something Blue [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang