“Apa kalian pernah dengar pepatah yang mengatakan Usaha tidak akan menghianati hasil? Jika kalian berusaha dengan keras pasti hasilnya akan memuaskan juga. Percaya tak percaya hal itu benar adanya”
-Guru Baru***
Tepat pukul 07.14 Juni dan Ita berada di depan kelas dengan nafas ngos-ngosan, mereka segera memasuki kelas sebelum ada guru yang masuk ke kelas duluan, mereka memang selalu beruntung akan kehadiran , mereka selalu datang tepat beberapa menit sebelum bel masuk berbunyi.Juni meletakan tasnya di atas bangku. “Huh… hebat banget kita Ta bisa terus selamat kayak gini,” ujarnya pada Ita.
“Iya nih Juni… kita kok bisa hebat banget ya?” balas Ita. Kemudan keduanya saling menatap dan tertawa. “Hahahaha, Iya dong kita gitu loh,” tawa keduanya bersamaan.
“DORR!!... kalian hapir telat lagi ya??” teriak Asih mengejutkan Juni dan Ita.
“Ihhh… apa dah si Asih, ngagetin aja,” omel Ita.
“Hehe… kalian kaget ya? maaf lah kalian sih udah tau selalu hampir terlambat bangun lebih pagi kek,” ujar Asih dan kembali ke tempat duduknya-tepat di samping bangku Juni dan Ita.
“Kamu tau gak? Susah merubah kebiasaan. Lagi pula selama ini kita gak pernah telat juga kan,” ujar Juni memberikan pembelaan pada dirinya.
“Juni Juni gimana kamu mau maju cobak.. pola pikir mu itu salah, gak ada orang yang bisa maju dengan kebiasaan yang gak baik,” Sela Tini memberikan nasehat pada Juni.
“Iya tuh Juni dengerin!!” ujar Mala menyetujui perkataan Tini.
“Iya, iya Juni salah Juni mita maaf,” ujar Juni mengalah, ia tidak mau berdebat lebih jauh lagi dengan para sahabatnya. Sedangkan Ita, ia hanya diam memperhatikan keempat sahabatnya.
Obrolan mereka seketika berhenti saat melihat kepala sekolah mereka memasuki kelas di ikuti oleh seorang pria menggunakan seragam hitam putih berparas tampan, umurnya kira-kira masih cukup muda sekitar 30-an.
Semua murid di kelas itu saling berbisik siapakah orang tersebut, ada yang menebak itu adalah orang yang ingin mensosialisasikan sekolah menengah atas untuk mereka, ada yang menebak orang itu adalah penagih sumbangan, ada juga yang menebak orang itu adalah guru baru untuk mereka.
“Selamat pagi anak-anak,” ucap Kepala sekolah kepada seluruh murid di kelas tersebut.
“Selamat pagi Pak!” spontan seluruh murid menjawab.
“Disini bapak mau memperkenalkan kepada kalian, di samping bapak Ini ada Pak Artha dia adalah guru baru, Pak Artha adalah guru matematika baru yang akan mengajar di kelas kalian ini, semoga kalian bisa belajar dengan baik bersama Pak Artha,” ujar Kepala Sekolah memperkenalkan orang tersebut.
“Baik, karena bapak ada kesibukan lain bapak tinggal dulu, kalian lanjutkan belajar dengan Pak Artha,” lanjut Pak Kepala Sekolah dan segera meninggalkan kelas tersebut.
“Hallo anak-anak, tadi kalian kan sudah tau nama bapak adalah Pak Artha
Bapak guru matematika, bapak akan mengusir pemikiran kalian bahwa matematika itu sulit. Apa kalian pernah dengar pepatah yang mengatakan Usaha tidak akan menghianati hasil? Jika kalian berusaha dengan keras pasti hasilnya akan memuaskan juga. Percaya tak percaya hal itu benar adanya,” kata Pak Artha memberikan motivasi pada pertemuan pertamanya di sekolah itu.“Pak, kan matematika itu memang sulit, pelajaran matematika itu bagai neraka, udah sulit bikin pusing pula,” ujar seorang murid.
“Iya tuh pak, berarti bapak malaikat mautnya dong?” celetuk seorang murid yang duduk di sampingnya sontak membuat seluruh murid di kelas tersebut tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Juni
Dla nastolatkówUntuk pertama kalinya hati ku berdetak sangat kencang di hadapan seseorang apakah ini cinta atau hanya hayalan semata?? Untuk pertama kalinya aku merasakan cinta dan untuk pertama kalinya aku merasakan cinta tetapi tak terbalaskan Untuk pertama ka...