Prolog

52 6 0
                                    


Hujan turun sangat deras pagi ini, seorang gadis dengan baju kebaya putih dengan rambut di gerai curly turun dari mobil berwarna merah itu dipayungi oleh kakaknya. Ada Dua orang perempuan dengan memakai kebaya juga mengikuti pula dari belakang.

“Huh bentar lagi mulai, hampir kita terlambat," ucap gadis itu.

“Iya.. yukk buruan ke aula,” balas dua orang temannya.

“Ni, tunggu dulu hp kamu ketinggalan di mobil, ” ucap kakaknya.

“Oh iya..makasih kak dewi, kok Juni bisa lupa ya? ” ucap Juni.

“Kak Dewi, jangan lupa nanti jam sepuluh harus udah ada disekolah,” ucapnya lagi.

“Iya… iya… kakak mau siap-siap dulu , liat ni tampang orang baru bangun gara-gara dandanin kalian,”

“Hehe.. maaflah kak, gitu aja ngambek, gak ikhlas ya? ” ucap Juni.

“Iya… iya…  ikhlas kok ikhlas. Yaudah gih sana nanti keburu telat lagi,” ucap kakaknya.

“Yaudah kak, daa… nanti inget jam sepuluh,” teriaknya, tapi kakaknya hanya membalas dengan senyuman. Setelah itu kakaknya pergi dari sekolah itu.

Hari ini adalah hari pelepasan kelas Sembilan di SMP Ganesha, hari yang ditunggu-tunggu siswa agar dapat melanjutkan ke SMA, tempat yang sering dikatakan sebagai surganya remaja, karna di SMA para remaja mengalami kisah kasih percintaan yang sangat menguras emosi baik senang, sedih, bahagia, haru dan sebagainya. Masa putih abu-abu ketika para remaja mulai pubernya.

Nama gue Dwi Juniantari, gue biasanya di panggil Juni, gue terlahir di keluarga yang sederhana tapi gue bahagia, gue punya satu kakak perempuan namanya kak Dewi gue juga punya adik Laki-laki. Hari ini hari graduation angkatan gue, gue sangat menantikan hari ini, tapi gue juga sedih karena di SMP ini gue banyak mengukir kisah, salah satunya kisah gue membalaskan dendam gue sama seorang cowok yang dulunya temen SD Gue sekaligus cinta pertama gue dan disini juga gue merasakan pacaran untuk pertama kalinya.

“Eh Juni jangan ngelamun terus, mending langsung ke aula udah hampir telat nih,” ujar seorang temannya, menyadarkan Juni dari lamunannya.

“Yaudah yuk, kita buruan ke aula nanti keburu telat lagi,"ujar Juni setelah sadar dari lamunannya.

Mereka sampai di aula tepat saat acara akan dimulai. Acara pembukaan pelepasan kelas Sembilan pun dimulai. Angkatan tahun ini yang akan lulus diberi tempat duduk khusus di bagian depan.

Juni memperhatian sekitar, keadaannya cukup ramai. Ia mencari keberadaan seseorang, setelahh ia melihat kesamping kirinya Juni menemukan orang yang ia cari-cari.

“Mala, Juni mau kesana dulu ya mau ngobrol sebentar sama dia,” ucap Juni pada sahabatnya itu sambil menunjuk seorang pria yang dari tadi memperhatikan mereka.

“Dia lagi? Buat apa sih Juni, lupain dia kamu harus bahagia walaupun gak sama dia,” ujar Mala ketika melihat orang yang Juni maksud.

“Bentar aja kok La, lagi pula setelah ini kita bakal jarang ketemu juga kan, Juni juga bakal berusaha lupain dia kok,” ujar Juni meyakinkan Mala.

“Yaudah Juni, kalau itu mau kamu. Tapi jangan dia sampai buat kamu luka lagi,” ujar Mala memperingati.

Juni langsung menghampiri pria itu.

“Hai,” sapa pria itu.

***

Hai!! kalian yang baca cerita ku, trimakasih banyak udah baca dan aku harap kalian suka ><

Ini cerita pertama aku, jadi bila ada kesalahan aku mohon permaklumannya ya!

Tolong Vote dan Komen ya!

Love you all 💙


JuniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang