Never Be the Same.
Mimpi musim panas ku di bulan Juni, berantakan.
Seharusnya aku tak datang ke pesta ulang tahun Sinbi, jika pada akhirnya begini. Aku tahu apa yang harus ku lakukan sekarang. Jaehyun yang seperti nya kini resmi pacaran dengan Naeun walau ia belum memberitahu ku, Rowoon yang tahu aku gay dan juga ia yang tiba-tiba menyatakan perasaannya, drama musikal sialan, sekarang bagaimana aku harus menghadapi nya.
Setelah hari itu, Rowoon belum lagi menghubungi ku, ia tak mengirimiku pesan, tapi aku pun tidak berniat memblokir akunnya karena aku punya pikiran mungkin suatu saat ia ingin menjelaskan sesuatu padaku.
Aku masih datang ke sekolah setelah hari itu, sekalipun rasanya aku begitu muak tiap kali pergi ke latihan drama musikal, atau setiap kali aku harus bersikap biasa saja setiap kali berpapasan dengan Rowoon atau Jaehyun di sekolah.
Setiap hari mencoba menjaga jarak dengan mereka, tapi disaat bersamaan aku harus terlihat baik-baik saja tak semudah itu kelihatannya.
Seperti hari ini dan beberapa hari sebelumnya, aku selalu menghindari Jaehyun tiap kali istirahat. Aku tak makan dengannya, tapi ketika ia mengajakku makan aku pasti akan beralasan, aku sudah pergi makan dengan Taeyong atau aku sengaja menghilang lebih dulu dari kelas sebelum ia sadar.
Di latihan drama musikal pun sama, aku hanya bicara pada dia seperlunya, ketika ia menghubungiku terkadang aku sengaja hanya membiarkan pesannya masuk ke ruang obrolan tapi aku sama sekali tak membukanya. Aku tak tahu apakah Jaehyun sadar akan tindakan ku. Tapi sekalipun sadar sejujurnya, aku tak ingin mengharap lagi.
Aku benci Jaehyun acuh padaku.
Tapi perhatian yang Jaehyun berikan pun rasanya seperti racun yang harus aku telan setiap kali aku menerimanya.
Pentas seni kini semakin dekat, mungkin 1 minggu lagi jika di hitung dari hari ini, seperti biasa setelah latihan selesai sekarang aku sudah jarang sekali pulang dengan Jaehyun, aku bahkan tak ingin repot-repot untuk mengajaknya karena toh sudah ada pacarnya kan yang akan selalu menemani Jaehyun.
Aku tersenyum kecut melihat mereka yang kini sedang cekikikan sembari membereskan beberapa properti yang kini sudah disiapkan untuk drama musikal.
"Bu Goeun, ini naskah drama yang kau pinjamkan, aku sudah memfotokopi nya sendiri, aku bisa berlatih di rumah dengan naskah ku sendiri." Ujarku pada bu Goeun yang kini sibuk memperhatikan siswa yang akan bersiap pulang.
"Wah, kau pasti benar-benar ingin mendalami peran Romeo ini ya." Ia terkekeh, aku kembali mengulum senyuman pahit. Seandainya ia tahu yang sebenarnya.
"Kau cepat hafal naskahnya, tapi aku belum bisa merasakan chemistry antara kau dan Naeun, berlatihlah lagi ya, semangat!" Dengan lembut bu Goeun menepuk bahuku dan aku hanya mengangguk kecil.
Bagaimana bisa aku memiliki chemistry dengannya ketika memandang Naeun saja aku sudah muak.
Aku tahu, sebenarnya aku yang salah disini. Jaehyun dan Naeun tidak melanggar kodrat seperti ku. Tidak ada yang bisa di benarkan dari perasaanku yang salah, tapi juga tak ada yang bisa ku lakukan untuk mencegah semuanya.
Seperti kemarin, hari ini pun aku melangkah sendirian menuju halte, tapi ini sedikit berbeda. Seharian ini hujan sudah turun dengan cukup deras sedari pagi. Seoul mendung padahal ini baru awal musim panas. Aku sedikit menghela nafas lega ketika aku masih memiliki payung di loker ku sehingga aku bisa membawanya pulang saat ini.
Mataku melirik dengan cemas ke arah jalanan berkali-kali. Jika hujan seperti ini, bus lewat cukup lamanya. Aku mengulurkan tanganku keluar halte, menikmati bagaimana tetesan-tetesan air jatuh di telapak tanganku, aku tersenyum kecil hingga beberapa saat kemudian ku lihat ada tangan lain yang muncul lalu melakukan hal yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Boy Diary #JaeWoo 🔞
FanfictionAku merasa diriku remaja normal, sampai aku bertemu dia. Jung Jaehyun, pria itu menjungkir balikan kehidupan remaja ku hingga aku mempertanyakan orientasiku sendiri. Rated 🔞 #jaewoo #jaehyun #jungwoo #nct127 #yaoi