CH: 03 | Kesepakatan pt. II

83.3K 8.9K 672
                                    

Sudah satu jam lebih Raka menunggu kehadiran makhluk gulali itu tapi tidak kunjung muncul batang hidungnya.

Dari tempat favoritnya, Raka melemparkan tatapan bertanya pada Yudha yang tengah mengawasi para pelayan Sky Lounge di kejauhan. Ya, inilah bentuk bantuan yang dipintanya. Sama sekali tidak menyangka jika Yudha ternyata sangat "berpeluang" untuk menolongnya.

Ajaib memang seleranya. Di antara banyaknya pengunjung yang mirip Nicole Scherzinger, gadis jelmaan rumput laut-lah yang menarik perhatian Yudha.

Yudha melemparkan isyarat dengan menepuk-nepuk pipinya. Mengingatkan Raka bahwa gadis yang ditunggunya tersebut sangat centil dan gemar bersolek. Adalah wajar bila waktu yang diperlukan untuk menanti seorang Keira lebih lama dari kebanyakan wanita yang pernah bersamanya.

Dari Prisca, Yudha memberitahunya beberapa hal tentang Keira:

1.  Hobi mengoleksi make up,

2.  Punya cita-cita "ingin tajir abadi" biar bisa beli make up,

3. Cintanya pada make up sudah mendarah daging!

Tidak heran mengapa insiden yang terjadi di pertemuan pertama mereka membuat Keira semarah itu padanya.

Kalau dipikir-pikir, Elena maupun mantannya yang lain tidak ada yang pintar merias diri. Tapi bukan berarti hal itu buruk. Boleh dibilang, mereka semua cantik bahkan tetap cantik ketika tanpa make up.

Akan tetapi, Keira Wijaya berada di level yang berbeda sampai Raka tidak mampu mendeskripsikan keindahan makhluk gulali tersebut.

Sekali lagi, Raka melirik arloji hitamnya lalu mendengus. Seumur-umur, baru kali ini ia dibuat menunggu oleh perempuan. Karena jujur saja, semua mantan Raka tahu bahwa lelaki itu adalah seseorang yang paling tepat dan menghargai waktu.

Itu juga alasan mengapa Sky Lounge selalu ramai. Selain tempat yang classy, Raka mengutamakan dua hal penting yang harus dipertahankan bahkan dikembangkan. Service serta kualitas hidangan. Tentu saja!

Bagusnya, selama ia merintis usaha tersebut tidak satu pun ada pelanggan yang mengkritik. Di aplikasi Zomato, Sky Lounge Jakarta maupun Seminyak masih bertahan dengan penilaian bintang lima, walau harga yang tertera dalam menu nyaris tidak masuk akal alias mahal banget!

Kesal, Raka berniat menyerah. Berpikir bahwa Keira mungkin telah mengetahui rencana kedua sahabatnya. Namun, baru lelaki itu akan bangkit, pemilik rambut cotton candy itu muncul.

Keira menyisir pandangan, mencari-cari di mana kedua sahabatnya berada. Di telinganya kanannya menempel ponsel yang sejak tadi berusaha tersambung, menghubungi Jovanka. Tapi lagi-lagi...

DIREJECT!

"WTF? What the hell? What the heck? Kok dimatiin?!" umpat Keira, menatap keki layar ponselnya yang tidak bersalah. Saking dongkolnya, ia tidak peduli jika beberapa pengunjung lain mulai memandanginya. Gadis itu bahkan melemparkan tatapan horor pada mereka yang melirik seakan dirinya adalah pengusik.

Sampai pandangannya bertemu dengan sosok itu...

AGAIN?!

Keira yang memang sudah melotot, semakin terbelalak mendapati Raka. Shit! Apa sebenarnya dosa yang telah Keira perbuat hingga takdir terus menerus mendatangkan lelaki genit padanya?

Jujur, Keira tidak suka cowok tengil apalagi sok kecakepan! Ia selalu mendambakan pria kalem nan misterius seperti Benara Wijaya. Tapi kenapa Tuhan tidak mendengar permintaannya? Alih-alih Ben KW, ia justru dihadapkan dengan om-om petakilan yang suka tebar pesona! Ugh! Keira sih, big no!

Princess and the Boss! [DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang