3. CAFE

1.3K 183 321
                                    

HAI! 
Kaget gak tiba-tiba selasa ada UP? 
Yap, aku memang Author yang bertugas nyempil di book ini ;p 


Jangan skip cerita ini. 
Karena kamu akan tersenyum saat membacanya. 
Meski aku bisa memberi peringatan, 
kemungkinan kamu akan terkena diabetes stadium 1 setelah membacanya. 
Selamat membwacaa~ 



Apakah kamu menyukai Kopi? 

Kopi merupakan salah satu minuman yang populer di seluruh dunia. Tak hanya nikmat, manfaatnya yang mampu membuat orang tetap terjaga membuat kopi hampir selalu dijadikan sebagai solusi bagi mereka yang ingin bekerja hingga larut malam. Selain itu, kopi juga banyak dijadikan sebagai teman untuk menghabiskan waktu berbincang-bincang dengan orang kesayangan.

Rasanya bahkan beraneka ragam. 

Manis-pahit, Lumayan-pahit, Sangat-pahit. 

Percaya atau tidak, biji kopi sebenarnya tidak memiliki rasa yang pahit. Rasa pahit yang dihasilkan oleh kopi ini berasal dari proses sangrai yang dilakukan sebelum kopi siap digiling. Jadi, tak heran kalau tingkat kepahitan rasa kopi berbeda-beda. 

Selain itu, alasan lain kenapa kopi bisa pahit adalah dari sifat dari biji kopi sendiri. Berbagai metode yang dilakukan selama proses pengolahan kopi juga bisa mempengaruhi tingkat kepahitan biji kopi. Semakin halus bubuk kopi, maka idealnya kopi juga cenderung lebih pahit. 

Cara kamu menyeduh kopi juga bisa berpengaruh pada rasa kopi itu sendiri. Biasanya, semakin panas suhu air yang kamu pakai untuk menyeduh kopi maka akan semakin pahit kopi yang kamu hasilkan. Hal ini disebabkan karena suhu yang panas bisa mendorong biji kopi untuk mengeluarkan sifat asamnya, inilah yang membuat kopi seduhanmu terasa makin pahit. 

Jika begitu, apakah semua orang yang menyukai Kopi juga menyukai rasa Pahit? 

Hm, aku tak bisa memastikannya. 

Karena aku mengenal seseorang-ah bukan hanya satu. Melainkan dua orang yang menyukai pahitnya kopi namun juga menyukai 'sesuatu' yang manis. 

Semanis.. senyuman kamu ;) 





Kring~ 

Bunyi bel pada pintu Cafe khusus kopi dan cake yang berwarna coklat itu terdengar, sontak sang waitress yang bertubuh tinggi bersiap memberi buku menu di pegangannya. Langkahnya sempat terhenti sejenak karena terkejut sebelum kembali melanjutkan langkah. 

Sosok indah itu kembali datang, hari ini. 

Waitress tadi kemudian menyapa sang pengunjung yang sudah menatapnya dengan mata bulat nan hitam mempesona, "Selamat siang." 

"Ya, selamat siang." 

"Apa yang ingin anda pesan hari ini?" 

"Menurutmu, apa yang baiknya aku minum di siang hari yang cerah ini?" sang pengunjung bertanya balik pada sang waitress, "Kang Daniel-ssi?" 

Sosok waitress yang di panggil Kang Daniel itu tersenyum manis, dan menunjuk satu bouqet bunga berwarna merah muda di sisi sang pengunjung. "Sepertinya moodmu sangat bagus hari ini, kau membawa bunga mawar pink bersamamu."  

ETUDE [OngNiel Project]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang