Selamat membaca
Pagi pagi sekali Fariz sengaja bangun jam setengah 6 an. Ia akan pergi lagi dari pesantren.
Jika masalah sepele nggk akan Fariz sampai sampai harus pergi diam diam. Ini masalah nya tentang kekasih nya yang sangat ia cintai.
Sudah lama tak ada kabar. Udah lama nggk pernah ketemu juga. Eh saat ada kabar tentang kekasih nya tapi bukan kabar baik melainkan kabar buruk. Dan saat bertemu ia bukan lah senang karna yang ia rindukan sedang bersama orang lain.
Brukh...
Fariz turun dari pagar dengan sangat hati hati. Matanya melirik kanan dan kiri siapa tau ada yang memantau nya.
Tanpa Fariz sadari seorang cewek telah mengikuti nya dengan muka bingung.
Okeh kali ini Lo akan kena hukuman lagi. Batin nya.
***
Nissa sedang bercanda gurau dengan kedua sahabat nya di bangku panjang.
Yana yang sesekali melawak hingga membuat Vinda dan Nissa tertawa karna kekonyolan Yana.
Tawa mereka terhenti, karna Ziren dan antek antek nya mendatangi mereka dengan kedua tangan bersendap di dada.
Hadeuhh ngapain lagi sih nenek lampir ini. Batin Yana.
Cari masalah nih pasti. Batin Vinda.
"Assalamualaikum, kenapa ke sini? Mau ikut gabung sama kita?" Tawar Nissa dengan lembut.
Ziren dan dua sahabat nya hanya memutar bola matanya jengah.
"Nggk level gue gabung sama lo pada""Gue kesini mau tanya. Lo ada hubungan apa sama si Fariz santri baru itu"
"Ga ada apa-apa, emang kenapa?"
"Omong kosong! Gue tau lo kan yang ngebolehin Fariz keluar pesantren dan lo juga bantu Fariz buat cari alesan!! Udah deh nggk usah ngeles lagi!! Sekali lagi gue tanya Lo ada hubungan apa sama F.A.R.I.Z?"
Kata Ziren dengan santai tapi menajam. Yana dan Vinda hanya bingung dan berupaya mencernakan kata kata Ziren tadi.
Jadi Ziren tau. Saya harus jujur apa nggk?. Batin Nissa.
"Eh.. Kalian bertiga pasti udah tau lah siapa Fariz dan pasti ada hubungan sama Fariz nih, ngaku!"
"Eh.. lampir kalau ngomong di saring dulu. Emang punya bukti? Kalau Nissa ada hubungan sama Fariz?"
Sahut Yana sambil menunjuk-nunjuk muka Ziren dengan kesal.
Deg
Nissa sangat kaget karna melihat foto dirinya dan Fariz sedang bergandengan tangan. Sontak Yana dan Vinda juga tidak kalah keget.
Tapi belum tentu itu Nissa karna foto itu di ambil dari belakang.
"Ngaco nih Ziren. Iya itu kalau Nissa kalau bukan? Kamu yang bakalan di hukum sama pak Udztad Kamal karna telah memfitnah"
Sahut Vinda tak terima karna sahabat nya di tuduh Ziren. Yana pun ikut ikutan membela Nissa.
"Ziren, kamu ambil foto itu waktu kapan?"
"Lupa lah gue. Emang kan itu beneran Lo sama Fariz?!"
"Tapi itu salah paham"
Sontak membuat Yana dan Vinda melotot kan matanya tak percaya. "Ha?!" Pekik mereka berdua.
"Kamu salah paham Ziren. Emang itu aku tapi nggk seperti apa yang kamu lihat kok. Itu salah paham"
"Alah ngeles lagi"
"Fariz nggk sengaja menyentuh"
"Udah diem deh mendingan. Lo takut kan kalau gue laporin ini ke pak Udztad?!"
"Silahkan saja, karna saya memang bener tidak bersalah"
"Oh.. mulai songong yah Lo"
"Terserah Ziren dan temen temen Ziren deh, mau kek gimana. Nissa permisi Assalamualaikum"
Pamit Nissa yang di susul dengan Yana dan Vinda dari belakang. Sebelum benar benar meninggal kan Ziren dan antek antek nya, mereka berdua menatap sinis Ziren dkk.
"Apa Lo?!" Sewot Ziren dkk dengan mata tajam kearah Yana dan Vinda.
Yana dan Vinda segera menyusul Nissa ke kamar. Menanyakan kebenaran nya.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
"Nis kamu ceritain sekarang! Apa maksud foto tadi" Sahut Yana.
"Sebenar nya waktu itu tangan saya nggk sengaja ketarik sama Fariz. Dan Ziren foto waktu Fariz cekal tangan saya jadi salah paham begini. Dan Ziren sebenar juga betul kalau saya udah ngebolehin Fariz keluar pesantren diam diam, ya mungkin sekarang Fariz udah pergi lewat gerbang belakang. Saya akui ini memang salah saya jadi saya pantas di hukum karna mengijinkan orang berbuat tidak baik"
"Udah udah sekarang kita temui Ziren. Pasti dia ke ruangan pak Kyai Salam tuh"
"Hmm.. tapi mau makan dulu saya dari tadi belum makan"
"Yah.. nanti aja deh Nis ini penting banget karna bisa bisa kalau Ziren ngomong yang enggak enggak, aduh.. kamu Nis bisa keluar dari pesantren ini" Ucap Yana dengan muka sedih nya.
"Tapi setelah itu kita makan ya?"
"Iyak"
Ziren tengah menjelaskan foto yang telah di libatkan oleh pak kyai Salam. Ziren juga bicara bahwa Nissa telah ada hubungan dengan Fariz.
"Ziren, kamu jangan menuduh dulu. Sebaiknya kita tunggu Nissa datang" Sahut pak Udztad Kamal.
"Saya nggk nuduh Udztad"
"Udah udah mending jangan berfikiran aneh aneh dulu"
Bersambung..
__________

KAMU SEDANG MEMBACA
The Black Veil Girl (GadisCadarHitam)✓
ChickLit- by: dwimardani - "Maaf, dalam Islam dilarang pacaran" -Aisyahnissa Azzahra- "Baiklah, aku akan memilikimu dengan cara ta'aruf" -Devin Alfarizi- Apakah Nissa bersedia? Atau sebalik nya? Follow, Vote, Coment sebelum membaca! . . *Masih...