Selamat Membaca
Nissa dan ayah nya sudah di dalem mobil bersiap untuk pulang. Tetapi Bundah nya Nissa masih menemui Yana dan Vinda sekalian minta maaf atas yang terjadi selama ini.
Takutnya mereka berdua terganggu karna masalah Nissa ini. Sudah cukup berbicara dengan mereka Beliau pun segera melangkahkan kaki nya menuju mobil.
Di saat di tengah perjalanan. Ia sangat sangat kaget melihat seseorang di hadapan nya ini. Sungguh benar benar seperti mimpi.
Seseorang itu adalah Udztadzah Nafis yang selalu akrab dengan Nissa jika di pesantren.
"K..Kamu?" Dengan wajah sangat takut dan tangan gemetar menunjuk nya.
"Kita sudah lama tidak bertemu, aku kangen banget tapi kamu ngapain di sini?"
"Oh.. ini jemput anakku"
"Owh anak mu di sini? Eh_ anak mu kan ada dua yang mana nih?"
"Eh_ aku pergi dulu yah udah di tunggu"
Dengan langkah terburu buru menghampiri mobil dan masuk.
"Ayo sudah"Kata nya dengan nafas yang tidak beraturan. Nissa yang melihat itu nampak aneh tapi ia tak memikir kan nya. Ia memikir kan nasib nya yang sudah jelek di mata anak anak pesantren ini.
***
Sedangkan Udztadzah Nafis dilanda kebingungan karna ia melihat nya seperti orang bertemu setan.
Yana dan Vinda tiba tiba mengageti nya. Membuat Udztadzah Nafis mengelus dada sambil beristighfar.
"Assalamualaikum, bukan nya ngagetin Ya Allah"
"Lagian sih Udztadzah bengong emang lagi mikirin apa?"
"Enggak saya bingung aja tadi ada temen lama saya tapi dia buru buru pulang, terus aku nanya ngapain di sini katanya jemput anak nya"
"Ouh yang Udztadzah maksud itu Bundah nya Nissa kan? Kerudung Abu abu sama bawa tas warna coklat kan?"
Bagai di sambar petir Udztadzah Nifis sangat kaget ternyata selama ini gadis tersayang nya yang sedang ia cari cari berada di dekat nya.
Sungguh ingin menangis saat ini juga dan ingin mengambil alih kembali bagaimanapun juga ia berhak juga atas semua yang sudah di ambil, ah lebih tepat nya di tukar.
***
Saat sampai di rumah Nissa dan kedua orang tua nya memasuki rumah.
Dan tiba tiba mendengar ketokan pintu. Nissa yang langkah nya ingin menaiki tangga menuju kamar nya seketika berhenti menoleh ke belakang.
Dan membukakan pintu. Ternyata Heni sahabat kakak nya ini. Heni juga sudah di anggap seperti keluarga sendiri.
Aneh nya Nissa melihat Heni yang sedang mengatur nafas nya. Terlihat wajah panik nya.
"Kenapa kak Hani? Ayo masuk dulu"
"Nissa a-ku gak bisa lama-lama langsung aja, itu si Vissa kakak mu kecelakaan waktu mau nyebrang"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Black Veil Girl (GadisCadarHitam)✓
ChickLit- by: dwimardani - "Maaf, dalam Islam dilarang pacaran" -Aisyahnissa Azzahra- "Baiklah, aku akan memilikimu dengan cara ta'aruf" -Devin Alfarizi- Apakah Nissa bersedia? Atau sebalik nya? Follow, Vote, Coment sebelum membaca! . . *Masih...