"Shodaqollah hul'aziim"
Nissa dan kakak nya baru saja selesai mengaji. Rencana nya habis ini mau pergi ke mall berdua sebelum Nissa kembali ke pesantren nya.
Mereka berdua sibuk bersiap siap. Tak lupa kakak juga memakai hijab setiap hari. Nissa juga setiap hari berhijab plus bercadar.
"Bundah. Kakak sama adek pergi dulu"
Pamit Visa kakak nya Nissa sedikit agak meninggikan suara karna Bundah nya lagi sibuk di dapur.
Merasa anak nya ingin pergi keluar. Bundah meninggal kan masakan nya sebentar dulu. Dan menghampiri ke dua anak nya itu.
"Waalaikumsalam,jangan pulang malem".
Nissa dan kakak nya mengangguk mengiyakan. Mereka mencium punggung tangan Bundah nya. Setelah itu pergi memasuki mobil dan meninggalkan pelataran rumah nya.
Di dalam mobil tidak hening. Nissa yang membuka suara menceritakan hari hari nya sejak tinggal di pesantren.
35 menit. Mobil mereka memasuki pelataran mall. Dan menempatkan ke parkiran yang ada di mall.
Mereka berdua berjalan beriringan bergandengan tangan, memasuki mall yang besar itu.
"Kak foto box yuk"
"Boleh ayolah"
Mereka berdua berfoto bersama dengan background putih polos. Dan hasil foto nya memuaskan hati. Bagus semua cetak an nya.
Setelah itu mereka ingin main main bentar dulu. Seperti sekarang mereka berdua mencoba bermain panah berhadiah.
Panah yang bisa tepat sasaran pada titik merah di tengah tengah gabus putih polos itu yang menempel di dinding.
"Pak saya main"
"Ini neng, 5 panah 10 ribu"
Visa sudah memanah tiga kali. Dan meleset tidak tepat sasaran. Kini ia mencoba ke empat kalinya.
"Yah gagal lagi"
Keluh nya saat panah nya masih tetep tidak tepat sasaran nya. Dia kesal sendiri sampai sampai ingin pulang. Visa memang sudah besar tapi sifat nya yang masih seperti anak kecil.
"Sini kak aku mau coba"
Ucap Nissa mengambil alih panah dari tangan kanan Visa kakak nya itu.
Nissa mulai menarik nya dan berdoa sebelum melesat kan nya.Slep..
"Alhamdulillah, bisa" Syukur Nissa.
"Yey Alhamdulillah, hebat adekku"
Sorak Visa sambil melompat lompat seperti anak kecil. Nissa hanya bisa tersenyum dan menggeleng kepala."Ini neng hadiah nya selamat yah"
Ucap penjual nya sambil menyodorkan 2 buah boneka beruang besar, bewarna coklat susu.
"Wow, makasih pak. Mari kami pamit dulu assalamualaikum" Pamit Nissa dan Visa sopan dan ramah.
"Sama sama neng, Waalaikumsalam"
***
Mereka kini berada di tokoh perlengkapan muslim. Nissa kini mondar mandir sibuk mencari mukena dan hijab phasmina.
Sedangkan Visa kakak nya sedang sibuk mencari baju satu stel sama kerudung nya.
"Udah kak?"
"Udah"
Mereka beralih ke kafe mentari yang berada di lantai 2 mall. Mereka memilih meja nomor 5 di dekat jendela kaca.
"Assalamualaikum, Mbak mau pesan apa?"

KAMU SEDANG MEMBACA
The Black Veil Girl (GadisCadarHitam)✓
ChickLit- by: dwimardani - "Maaf, dalam Islam dilarang pacaran" -Aisyahnissa Azzahra- "Baiklah, aku akan memilikimu dengan cara ta'aruf" -Devin Alfarizi- Apakah Nissa bersedia? Atau sebalik nya? Follow, Vote, Coment sebelum membaca! . . *Masih...