-Episode 10- (Hilang?)

497 97 9
                                    

SelamaT MembacA
__________

Nissa kini sedang berada di ruang tamu para santri dan santriwati. Tak sendiri ia bersama Fariz.

Duduk mereka berjauhan. Nissa duduk di sofa deket jendela dan Fariz duduk di pojok depan almari.

"Langsung aja kamu suruh saya kesini ada apa?"

Nissa memulai pembicaraan nya tanpa menatap Fariz.

"Jadi gue suruh Lo kesini buat bantuin gue gimana cara nya keluar sebentar dari pesantren tanpa ketahuan orang orang"

"Maaf sebelum nya. Saya tidak bisa bantu. Mendingan kamu Izin baik baik sama Pak Kyai Salam"

"Pasti nggk boleh lah. Di kira gue kabur lagi"

"Ada urusan apa?"

"Pribadi"

Nissa tampak diam memikirkan apa ia membantu nya atau mengizinkan nya ke pak kyai Salam.

"Jadi gimana?"

"Itu terserah kamu Riz. Kenapa kamu minta bantuan ke saya?. Kan ada Bima"

"Bima? Orang itu bukannya bantuin gue malah nyusahin gue tau gk lo"

"Saya nggk mau kena hukuman karna membantu santri keluar pesantren diam diam. Permisi Assalamualaikum"

Nissa langsung pamit tak peduli Fariz yang memohon mohon minta bantuannya. Nissa tidak mau terkena hukuman lagi seperti kemarin.

Bangsat! Gue gimana keluarnya coba?.

Bodo amat gue pergi malem ini aja lewat gerbang belakang.

***

Malam hari jam 20.00 Pesantren Arrahman mengadakan pengajian di masjid.

Udztazah Nivis dan Udztad Kamal terlihat sibuk mengabsen para santri dan santriwati.

Nissa, Yana, dan Vinda. Sekarang sudah menjadi bagian dari anggota Al-Banjari di pesantren.

***

Tidak dengan Fariz. Cowok itu sedang mondar mandir di gerbang belakang pesantren.

Fariz berfikir apakah dia yakin untuk pergi malam ini secara diam diam.

Fariz seperti ini semua karna kekasih nya itu siapa lagi kalau bukan Dela. Sungguh menyusahkan sekali.

Rela demi mendapatkan menjelaskan dan kebenaran dari semua ini. Bahwa kekasih sudah memilih orang lain.

Fariz menengok kanan kiri depan belakang. Memastikan jika tak ada orang dan aman untuk nya pergi.

Di rasa semua aman. Fariz mengambil ancang ancang memanjat gerbang di hadapan nya ini yang sedikit agak tinggi di banding gerbang depan.

Bruk..

Fariz melompat ke bawah dan berlari menuju warung terdekat. Berniat meminjam ponsel.

The Black Veil Girl (GadisCadarHitam)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang