-Episode 09- (Surat)

496 96 1
                                    

selamAT MEmbaca
__________

Nissa dengan santai berjalan menuju masjid. Hari ini akan latihan kiro'ah plus Banjari bersama Udztazah Nivis.

Bruk..

"Astagfirullah"

Tiba tiba Nissa terjatuh. Karna kaki yang tiba tiba menghadang nya. Hingga membuat nya tersandung dan kehilangan keseimbangan tubuh nya.

Ia tak ambil fikir. Langsung berdiri seperti semula. dan melihat cewek di hadapan nya ini yang menghadang jalan nya tadi.

"Ups! Maaf sengaja"

Kata cewek itu sambil tersenyum benci. Nissa di dorong pundak nya dengan cewek itu hampir saja terhuyung ke belakang.

"Maksud kamu apa? Saya nggk pernah seperti ini sama kamu"

Sahut Nissa masih dengan nada lembut nya. Tak marah sama sekali di perlakukan seperti itu.

Bukan nya Nissa lemah. Karna dia tidak mau berdebat dengan nya akan membuat nya kena masalah. Dan dia sudah sering di gituin sama cewek itu.

Sabar. Itulah Nissa. Tapi kalau kelakuan nya sudah terlewat batas. Nissa nggk segan segan menegasi cewek itu dan melapor ke pak kyai dan Udztad Kamal. Yang mengurusi masalah masalah yang ada di pesantren.

"Kamu pasti tau kok maksud aku apa. Kamu itu selalu ngambil kebahagiaan aku dengan cara sikap sok suci kamu itu. Mulai sekarang jangan deket deket sama Uztadzah Nivis. dan aku sudah tidak di butuh kan lagi di anggota Al-Banjari karna sudah ada kamu. Ck, perebut"

Sinis cewek itu dengan tatapan benci sambil bersendekap dada.

"Ziren kamu tidak boleh seenaknya saja nyuruh saya jauhin Uztadzah Nivis. Karna saya bisa kiro'ah itu karna beliau jadi. Maaf saya keberatan kalau saya jauhin"

Balas Nissa masih dengan senyuman dan tidak membentak atau menatap cewek itu dengan tajam.

Cewek itu ialah Ziren. Udah tau Ziren kan?. Kalau belum tau ada di Episode 08.

Back to topic.

"Dasar perebut kebahagiaan orang!"

Kata kata membuat hati Nissa terasa sakit. Tapi buat apa meladeni anak seperti itu hanya membuat sakit hati.

"Suka kamu aja. Kamu bilang apa. Saya permisi Assalamualaikum"

Nissa pergi meninggal kan Ziren di tempat. Membuat Ziren mengumpati nya kesal.

***

Fariz sedang berkeliling pesantren. Ia tak sengaja melihat Nissa dan santriwati sedang berbicara.

Ia melihat wajah cewek yang sedang berhadapan dengan Nissa itu. Kelihatan benci sekali dan tidak suka.

Karna tidak tau apa masalah nya. Ia kembali melakukan aktivitas nya berkeliling pesantren.

"Assalamualaikum, kamu Fariz kan?"

Suara cewek tiba tiba mengagetkan nya. Fariz menoleh ke belakang.

"Kenapa emang?"

The Black Veil Girl (GadisCadarHitam)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang