aku sayang kamu

16 4 0
                                    

"—ka, sika!"

"hah?" sika hampir tertidur sejak tidak ada suara dari ponselnya. sika bahkan hampir lupa bahwa ia sedang berada di sambungan telepon dengan pacarnya.

"pindah kasur, jangan tidur di jendela gitu,"

"kok tau?" sika bertanya heran. pasalnya, benar adanya ia hampir tertidur di pinggir jendela.

"ck. kamunya lho nggak ada suaranya dari tadi," dihyan berdecak sambil mengomeli sika. tanpa basa basi, sika berdiri dan menutup jendela kosannya. ia merebahkan diri di kasur empuk kamarnya.

namun, matanya malah terang. seakan kantuk yang tadi menerjang hanya lewat.

"yan,"

"hm?"

pipi sika menghangat. meski sudah sekian tahun berpacaran, sika masih belum terbiasa dengan dehaman singkat dihyan—yang menurutnya ganteng banget.

"ng... nggak bisa tidur,"

"yan, nyanyiin,"

"nyanyiin apa?" pertanyaan ini dianggap sebagai persetujuan oleh sika. maka, sika dengan cepat menjawab.

"star blossom, yan,"

"hah?"

"itu lho yan, lagunya doyoung sama sejeong!"

"hah? duyung?"

sika berdecak, "ih! doyoung nct itu lhoo!!"

"ohhh, aa ganteng yang dari boyband se-rt itu?"

"ck, terserahlah—iya itu! yang lagunya pernah kamu nyanyiin di kafe, yang sama jendra ganteng main gitar!"

"kamu jadi mau dinyanyiin nggak sih?" sika tertawa pelan. menggoda dihyan memang seru.

"jadi!!"

"yaudah, bentar,"

sika menunggu dengan sabar. yang dilakukan dihyan pasti mencari lirik. sebab pemuda yang berstatus pacarnya itu sudah pasti lupa dengan lirik lagu asing. walau sebenarnya, dihyan sering bilang bahwa lagu itu masih sering disenandungkan jendra.

"kamu masih inget lagunya, kan?" tanya sika.

"masih, cuma lupa lirik,"

baru saja sika mau mengoceh lagi, lantunan suara merdu dihyan—yang juara menyanyi solo semasa SMP itu—memenuhi pendengaran sika.

"geudaewa gachi geonneun bam, seolleneun kkumeul kkuneun na,"

dengan artikulasi yang sedikit berantakan, namun sika menikmati itu.

"danduri georeoganeun gil so sweet—"

"my one two step," sika menyambung tiba tiba. dihyan terkekeh.

"museun iri naege saenggin geojyo, mollae nan geudael barabojyo"

sika mulai mengantuk, walau sebenarnya ia masih ingin mendengarkan suara dihyan.

"hayan byeolbichi pimyeon, geudae sonjapgo, kkeuteopshi narayo fly,"

dihyan masih setia bernyanyi untuk sika. ia dapat menebak kalau kekasihnya sekarang pasti sudah tidak tahan untuk terjaga lagi. ponsel sika yang diletakkan tepat di samping kepala sika merekam jelas napas sika yang beraturan.

"noran dalbiche jeojeun, saebyeoge shigandeureul, orae gieokhalgeyo,"

menyelesaikan kalimat terakhir nyanyiannya, dihyan memastikan sika sudah terlelap.

"ka?" panggilnya.

"sayang?"

dihyan terkekeh kecil, "yaudah, selamat tidur, sika. mimpi indah, aku sayang kamu."

star blossom ;l.haechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang