Berbeda dengan Bobby yang menerima pesan Lia semalam ㅡtepat saat tengah malamㅡ kamu menerima pesan Lia di pagi hari saat baru saja memasuki studio. Nampaknya pagi hari akan sedikit membuatmu trauma, kenapa Lia selalu mengirimi pesan di pagi hari dan menyebabkan sisa waktumu seharian menjadi kacau?
Kamu bisa melihat dari layar handphonemu bahwa Lia terus mengirimi pesan karena kamu memutuskan untuk tidak membalas Lia, atau lebih tepatnya kamu kehabisan kata-kata. Sekarang harus apa? Lia sedang mengandung bayi dari kekasihmu sendiri.
Kamu mendongakkan wajah, menyandarkan kepalamu pada kursi dan menatap pada langit-langit studiomu. Tatapanmu kosong, hatimu terasa sangat sesak, nafasmu mulai tercekat dan tanpa sadar kamu terisak. Kamu kembali menegakkan dudukmu kemudian menutup mulutmu rapat-rapat.
Detik itu juga kamu menangis begitu deras, menuangkan semua yang kamu pendam selama ini. Kamu berusaha untuk tidak menimbulkan suara dan mengenyahkan rasa sakit di dadamu. Kamu memukuli dadamu bertubi-tubi, berharap rasa sesak itu akan hilang namun nyatanya tidak.
Sakit.
Hancur.
Kamu tidak mengira jika ternyata perasaanmu pada Bobby malah semakin dalam dan membuat luka yang tidak kalah lebarnya. Seperti sebuah lubang yang dipaksa untuk ditekan di dadamu, sesak dan perih.
Kamu bangkit dengan tergesa mengunci pintu studiomu rapat-rapat, dengan cepat pula tanganmu meraih mouse dan menekan acak sebuah album dengan volume paling keras.
Detik itu, kamu berteriak kencang meskipun tertutup lantunan nada dari speakermu. Kamu lemas terduduk di lantai dengan tangan yang berpegang pada pinggiran meja.
Lelaki yang kamu yakini tidak akan menyakitimu, justru menjadi alasan terbesar dari kehancuranmu saat ini.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
About Lavender • Bobby iKON ✔
Fanfiction"Lave, you are purple and will always be my purple. So, let me be your purple too."