7. The Bestfriend

405 73 24
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Heh gila lu!" Satu kalimat yang terlontar langsung dari mulut kecilmu saat Lia baru saja memasuki studiomu. Gadis berperawakan kurus itu langsung tersenyum lebar, menari sambil membawa box cake dan juga minuman hangat untuk kalian berdua. Ia langsung mendudukkan diri ke sofamu.

Kamu yang merasa senang karena mendapat kabar gembira akhirnya juga ikut bersorak senang sambil duduk berhampitan dengan Lia. Gadis yang seumuran denganmu itu sedikit mengaduh saat tubuh kecilmu menabraknya, salah sendiri model harus kurus!

"Jadi gimana ceritanya anjir?!" Kamu masih tidak percaya. Kemarin kamu memang menemani Lia untuk pemotretan di salah satu majalah sebagai pasangan dari seorang aktor dan ternyata aktor tersebut adalah Seo Kangjoon, lelaki tinggi dengan mata coklat terang yang sangat tampan.

"Ya gitu, jadi sebenernya kita kan udah kenal ya dari jaman taken kontrak sama briefing, dia minta nomer gue. Yaudah gue kasih, mikirnya gue lumayan kalau ada channel buat kerjaan. Eh taunya malah ngedeketin gue!" Lia bersorak gembira membuatmu juga ikut bersorak mengikuti sahabatmu itu.

"Terus terus... dia orangnya gimana?" Kamu bertanya penasaran sembari memakan cake yang sudah dibeli Lia. Begitu juga dengan gadis itu walaupun hanya melahap satu sendok kecil karena diet.

"Baik, hangat juga, tenang orangnya. Terus..." Lia menatapmu dengan nakal, kamu menunggu jawaban sahabatmu itu sambil meminum lattemu. Kamu menatap dengan berbinar-binar menunggu kalimat selanjutnya.

Lia mendekat ke arah telingamu untuk berbisik, "bibirnya enak..."

"ANJIR GILA LU!" Kamu berteriak begitu juga dengan Lia yang sudah memukul-mukul pahamu dengan wajah yang merah padam seperti tomat. Sedangkan kamu masih sama histerisnya berteriak sampai tersedak minumanmu.

"Dia nembak gue, terus gue dicium padahal gue belom bilang mau atau engga. Tapi kan deg-degan ya sama cowok ganteng kaya gitu." Lia mengipas-ngipas wajahnya yang sangat memerah, kamu turut tertawa mendengar cerita gadis itu.

"Eh tapi dipilih beneran, anjir! Takutnya kalau fakboi gimana? Amit-amit dah. Gue ngga mau ya kalo lu disakitin!" Kamu menunjuk tepat pada wajah cantik Lia yang kemudian mengangguk dengan yakin. Bahkan tangan gadis itu turut terangkat membentuk hormat diatas kepalanya untuk bentuk siap padamu.

Akhirnya kalian berdua bercerita mengenai Kangjoon yang sangat baik dengan Lia, menceritakan sedetail-detailnya. Kamu sendiri tidak merasa bosan karena Lia adalah gadis yang sangat ceria dan cerewet. Selalu ada topik menarik yang keluar dari bibir merah muda sahabatmu itu.

Karena kalian yang selalu bersama sejak bekerja di perusahaan ini, orang-orang selalu mengira kalian adalah gadis kembar. Melekat satu sama lain membuat orang-orang salah persepsi. Mungkin benar kata orang-orang bahwa semakin lama waktu yang dihabiskan bersama membuat kedua orang atau lebih terkesan begitu mirip.

Hal itu berlaku untukmu dan Lia. Bedanya hanya Lia sedikit lebih tinggi karena dia adalah seorang model.

"Eh kemarin lu ngepost soal Bobby ya? Tumben lu... biasanya Bobby mulu yang bucin." Lia membuka topik baru terkait dengan kicauanmu di twittermu. Kamu tersenyum menunduk karena malu namun tetap saja hatimu bergetar karena teringat semalam, Bobby begitu romantisnya memberi lagu untukmu dan bahkan mengajakmu menginap.

"Ya gitu... gue lagi bahagia aja. Gue bersyukur banget bisa ketemu Bobby karena gue jadi bahagia sejak kenal sama dia." Kamu menutur dengan singkat membuat Lia tersenyum kemudian menepuk pelan pucuk kepalamu.

"Syukur deh kalo lu bahagia. Hidup tuh jangan susah mulu. Malu diliat anak TK." Lia tersenyum membuatmu juga ikut tersenyum setuju. Lia terdiam mengamatimu, ia terjebak dalam pikirannya sendiri dalam diam. Kamu sangat bahagia dan Lia bisa melihat itu dengan jelas membuat bibirnya juga ikut tersenyum.

"Eh Lia, besok kalo album The Demon udah rilis, lu mau ikut after partynya ngga?" Kamu menawarkan karena memang biasanya setelah merilis album baru, after party akan diadakan. Jika menghasilkan chart yang bagus, maka perusahaan akan mengajak seluruh staff dan pihak terkait ke club untuk mengadakan pesta bersama.

"Kalo makan-makan doang, gue ga ikut. Tapi kalo ke club, oke! Gue bakal mabok sampai ngga sadar!" Ucap Lia menyetujui, akhirnya kamu mengangguk.

Semoga saja project kali ini akan sukses besar sehingga kalian bisa ke club bersama. Jangan lupakan juga tentang penghasilan yang akan menyumbang keinginanmu untuk memberikan rumah pada ibu.

Tidak lama, Lia berpamitan karena ia harus bekerja. Ada banyak jadwal pemotretan hari ini yang harus ia lakukan, belum lagi besok dan besoknya juga. Kesibukan selalu menyitanya. Akhirnya Lia melangkah keluar setelah berpamitan denganmu, Lia menutup pintu studiomu pelan kemudian bersandar sejenak.

Beberapa detik ia terdiam dengan tatapan kosong, kemudian ia menghampuskan nafas panjang sambil menggeleng. Akhirnya kaki jenjang panjang gadis itu melangkah pergi.

•••

Kira-kira udah ada yang bisa nebak belum? sebenernya di balik semua ini ada apa? Hehehehe 🙃 Hehehehehe 🙃

About Lavender • Bobby iKON ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang