Waktu terasa berjalan begitu cepat. Seperti baru kemarin aku menginjakkan kakiku di kota ini. Demi menimba ilmu, berada jauh dari keluarga. Mengorbankan kebersamaan yang seharusnya bisa kurasakan disetiap harinya.
Saat kubuka laptopku demi menyelesaikan tugas akhirku, sebuah pesan chat masuk ke dalam notifikasi ponselku.
Tersenyum getir, saat kubaca sekilas berita yang baru saja dikabarkan oleh Bara.'Saga pulang, Ra.'
•
Saga memutuskan untuk menerima tawaran salah satu dosennya untuk menjadi perwakilan mahasiswa student exchange. Setelah melalui bermusim-musim menimba ilmu di negeri orang, Saga akhirnya menyelesaikan pendidikannya dengan hasil yang memuaskan.Saga memutuskan untuk pulang, sehari selepas acara kelulusannya. Menemui keluarga dan teman-temannya yang selama ini hanya bisa saling menghubungi via telepon atau panggilan video.
Saat Kanara tahu, Saga telah kembali pulang dan keberadaan Saga yang sudah tidak lagi sangat jauh darinya, ada kesenangan dalam hatinya. Namun, Kanara tahu, untuk apa. Toh, ia tidak bisa bertemu juga dengan Saga. Saga sudah pasti pulang ke rumah orangtuanya, sedangkan dirinya jauh dari kota tempat dimana Saga pulang.
Kanara pun tidak merespon pesan yang dikirim oleh Bara. Pesan itu hanya diabaikan begitu saja olehnya.Semua rasa bersalah masih terasa. Disaat hati Kanara masih begitu mencintai Saga, Kanara dengan mudah memutuskan untuk menerima hati Seno. Mengizinkannya untuk mencoba menyembuhkan luka dalam hatinya. Meski ia tahu, penyembuh luka dihatinya bukanlah seorang Seno.
Hubungan yang dijalinnya dengan Seno hanya sementara. Berkali-kali Kanara mencoba untuk membiarkan Seno masuk ke dalam salah satu ruang dihatinya, namun bayangan Saga terus saja melarangnya untuk masuk. Hingga tersadar, Kanara memberanikan diri untuk mengatakan semuanya kepada Seno, bahwa ia tidak bisa terus-menerus membohongi perasaannya. Dan terus melukai perasaan Seno.
Namun, berkali-kali pula Seno mencoba meyakinkan Kanara untuk tetap berada disisinya. Hingga hari itu tiba, Seno tidak bisa lagi memaksakan perasaan Kanara yang sudah tidak dapat lagi terbuka untuk siapapun juga.
Hari, dimana Saga berangkat pergi untuk meneruskan pendidikannya di luar negeri."Ra, Saga berangkat hari ini."
"Hah? Apaan Bar?"
"Gua tau, Ra. Semuanya."
"Tau apaan sih?"
"Perasaan lo ke Saga... perasaan Saga ke lo."
"Gua gak ngerti."
"Saga, mutusin buat nerima rekomendasi Pak Anwar buat student exchange, dan dia lolos. Hari ini dia berangkat."
"Yaudah, hati-hati, gitu. Bilang sama dia. Gua duluan Bar, ada kelas."
"Saga juga suka sama lo, Ra."
Langkah kaki Kanara terhenti. Kanara yang sudah tidak ingin lagi membicarakan hal apapun tentang Saga. Seketika itu mematung mendengar kata-kata yang terucap dari bibir Bara.
"Dari dulu. Dari SMA. Saga nyimpen rapih perasaannya ke lo."
Tidak tahu harus berkata apa. Kanara hanya terdiam menatap Bara penuh tanya. Seakan pikirannya kosong melayang entah kemana. Namun, langkah kakinya tahu kemana ia harus berjalan.
"Kanara... mau kemana?"
"No... Saga..."
"Ra, kita ada kelas. Udah telat, yuk." Seno menggenggam tangan Kanara.
"No....."
Saat itu juga Bara menarik lengan Kanara, bermaksud mengajaknya pergi.
"Lepas. Dia cewek gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
S A G A
RandomKanara yang menyimpan rasa untuk seorang laki-laki bernama Saga. Berawal dari mengagumi hingga membuatnya jatuh hati. Saga berusaha untuk menyimpan perasaannya begitu dalam membiarkan perasaannya terkubur. Meski tahu ada hati yang akan tersakiti ya...