Dimas bertemu Ayah

315 57 14
                                    

Happy  Reading

***

Pagi hari yang cerah ini, diikuti dengan suara burung yang berkicau, angin yang bertiup dengan lembut menyentuh kulit halus Nadia yang sedang berada di balkon belakang rumahnya. Nadia yang sedang melamun disana disadarkan oleh ayah yang menemuinya.

"Nad!! Kamu kenapa melamun disini!!" ayah menyentuh pundak Nadia.

"Ahh, enggak kok yah gakpapa!!"

"Yaudah, kamu secepatnya ke dalam rumah ya ada yang ingin ayah bicarakan!!"

"Baik ayah!!"

***

Terdengar suara ketukan di pintu rumah Nadia, ayah yang mendengarnya pun langsung pergi untuk membuka pintu rumahnya tersebut. Setelah ayah Nadia membuka pintu, terlihat seseorang yang sedang berdiri di balik pintu rumahnya.

"Hallo om!" sapa Dimas.

"Kamu siapa ya??"

"Saya teman Nadia om!!"

"Ayo masuk!!" ayah Nadia pun mengajak Dimas masuk kerumahnya dan menyuruhnya untuk duduk.

Kemudian Ayah Nadia pun menyuruh Bibi untuk memanggil Nadia kesini. Bibi pun menghampiri Nadia dan menyampaikan bahwa ayahnya memanggilnya. Nadia pun langsung pergi menemui ayahnya.

Setelah Nadia Samapi ke ruang tamu, Nadia terkejut meliat Dimas yang sedang berbicara dengan ayahnya. Langsung saja Nadia menghampiri mereka.

"Iya ayah, ayah memanggil Nadia??" tanya Nadia, dan matanya yang sedikit melirik ke arah Dimas.

"Ini ada teman kamu, ayo duduk!!"

"Baik ayah!!"

Ayah pun mulai menanyakan banyak hal tentang  Dimas kepada Nadia, mulai bagaiman dia bertemu, kenapa bisa begitu dekat. Satu-persatu pertanyaan Nadia jawab dengan hati yang bimbang.
Dan ayah pun kembali bertanya kepada Dimas

"Nak, ngomong-ngomong tujuan kamu datang ke sini, memangnya ada apa ya??" tanya ayah.

Nadia dan Dimas pun saling bertatapan sebentar.

"Jadi begini pak saya sebenarnya ini." belum sempat Dimas menyelesaikan perkataannya, Nadia langsung memotong perkataan Dimas.

"Se-sebenarnya Dimas ini," ucap Nadia dengan terbata-bata.

"Sebenarnya apa Nad??"

"Dimas ini," lanjut Nadia.

"Saya pacar Nadia om!!" sambung Dimas dengan lantang yang mengejutkan Nadia dan ayahnya.

Ayah pun melihat kearah Nadia dengan tatapan penuh amarah, tetapi ia tidak menunjukan ekspresi wajah tersebut kepada Dimas, hanya tersenyum kepada Dimas.

"Oo, jadi kamu pacar anak saya!! Sudah berapa lama?!" tanya ayah sambil meminum secangkir kopi.

"Iya om, baru-baru ini!!"

"Bagus,em sepertinya saya ada urusan!! Saya tinggal dulu ya!! Nad kamu temanin Dimas ya?!" ujar Ayah sambil melihat jam di tangannya.

"Iya iya, silahkan om!!" sahut Dimas dengan tersenyum kepada ayahnya Nadia.

Nadia kembali melihat kearah ayahnya, yang menatapnya dengan peringatan kepada Nadia. Ayahnya pun langsung naik ke lantai atas dan meninggalkan Nadia berduaan dengan Dimas.

Dimas membuka bicara.

"Kayaknya ayah aku gak masalah deh sama hubungan kita!!"

"Ya kan Nad?? Kamu lihat aja, kayaknya beliau gak marah!!"

"Semoga saja ya Dim!!" sahut Nadia, berusaha menutupi apa yang sebenarnya akan terjadi.

"Eh Nad ngomong-ngomong maaf ya soal semalem, soalnya aku lagi santai sama temen-temenku, aku juga lupa bahwa ponsel jadi gak tau deh kalo kamu nelpon aku sebanyak itu." tutur Dimas menjelaskan kepada Nadia.

"Iya gakpapa kok!!" jawab Nadia yang tersenyum kepada Dimas.

Cukup lama mereka berbincang-bincang, baik tentang hubungan mereka dan sekolah mereka yang juga akan segera mengahadapi ujian sekolah.
Dimas pun melihat kearah jam dinding yang sudah menunjukan pukul 1 siang dan Dimas pun berpamitan untuk pulang.

***

Nadia mengantarkan Dimas sampai ke depan rumahnya

"Dim!! Aku mau nanya sebentar boleh gak?"

"Ya bolehlah!!"

"Kamu sebenarnya cinta gak sih sama aku!?" tanya Nadia dengan ragu.

"Kamu apa-apaan ngomong kek gitu!! Ya aku cintalah sama kamu. Kamu adalah cewek nyebelin yang bisa membuat merebut hatiku!!" ujar Dimas dan memegang tangan Nadia.

"A-aku takut aja Dim!!" ucap Nadia dengan menetes air matanya.

"Takut kenapa Nad,jangan nangis dong!!" tanya Dimas sambil menghapus air mata Nadia.

"Perasaan aku gak enak aja tentang hubungan kita dim, aku takut ayah akan menjadi penghalang untuk kita!!"

"Kamu lihat aku Nad,tatap mataku!!
Kamu harus tenang, cintaku padamu lebih besar dari pada cobaan cinta yang akan kita hadapi!!" Dimas berusaha meyakinkan Nadia.

"Tapi Dim!!"

"Shutttt!!" Dimas meletakan jari telunjuknya di bibir Nadia, sembari menyuruh Nadia untuk diam.

"There a im here!!" imbuh Dimas.

"Nyawapun akan ku korban untuk mu Nad, karena aku yakin kamu yang terakhir untuk ku!!" lanjut Dimas yang menatap Nadia  dengan tatapan sepenuh hatinya.

Nadia pun tersenyum mendengarnya dan memeluk Dimas dengan eratnya.

"Udah ya jangan nangis lagi!!" ujar Dimas mengusap pipi Nadia

"Aku pulang dulu!!" sahut Dimas. Masuk kedalam mobilnya dan langsung pergi ke luar halaman rumah Nadia.

Hati Nadia pun mulai tenang, setelah mendengar semua yang Dimas katakan.

Saat ia ingin masuk kedalam rumah, ia melihat ayahnya yang sedang memandanginya dari atas.
Saat Nadia ingin memanggil ayahnya,ayah Nadia pun langsung masuk kedalam rumah, tanpa berkutik apa-apa.

"Ayah aku tau apa yang sedang kau pikirkan!!" ujar Nadia.

***
Bersambung...

Ikhlaskan Aku Pergi [END] (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang