Perkemahan musim Panas

3.2K 138 75
                                    

Happy Reading

***

Di perkemahan musim Panas ini sekolah kami mengadakan perkemahan ke alam bebas, betapa bahagianya aku hari ini, Ini adalah acara tahunan yang sudah ku nantikan selama ini. Berkemah di tengah-tengah hutan itu sangat menyenangkan semuanya sudah ku persiapan dari jauh-jauh hari untuk menantikan hari ini.

***

Gadis periang itu bernama Nadia Azaerizola, orang-orang memanggilnya Nadia.
Nadia adalah siswi dari SMA Mirterasia, ia mempunyai rambut panjang sedikit kecoklatan, bola mata berwarna coklat muda, kulitnya yang putih, dan wajah yang sangat cantik dengan hidungnya yang mancung. Apa lagi disaat ia tertawa, terlihat gigi ginsulnya yang semakin membuatnya menjadi idaman bagi setiap kaum lelaki.

Nadia mempunyai dua orang sahabat yang sangat akrab dengannya yaitu Lalak Dheanita dan Ina Samantha. Mereka berteman sejak SMP dan sekarang juga satu SMA dengan Nadia.

***

Perkemahan kali ini hanya diikuti oleh siswa kelas dua belas, karena ini salah satu kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun oleh anak kelas dua belas yang tidak lama lagi akan segera melaksanakan ujian sekolah.

Sekitar pukul setengah tujuh kami semua sudah berkumpul di sekolah.
Aku, dan kedua sahabatku sudah berada di sekolah sejak tadi sambil menunggu teman-teman yang lainnya datang.

Kali ini perjalanan kami menggunakan dua buah bus, tak terbayangkan betapa indahnya pemandangan di perjalanan yang akan kami lewati nanti. Ah, aku sangat menantikan hal ini.
Sekitar pukul delapan, bus sekolah datang menjemput kami. Semua siswa pun segera bersiap-siap memasukan barang bawaan kami kedalam bus. Begitu juga dengan Ibu dan Bapak guru yang ikut memeriksa barang kami, agar tidak ada yang tertinggal.

Satu persatu siswa yang di panggil namanya, masuk kedalam bus. Dari sinilah perjalanan kami dimulai, sesuai harapanku semua berjalan dengan baik, aku sangat bahagia, semangatku seratus persen untuk kegiatan kali ini.

"Ini adalah hari yang aku tunggu-tunggu selama tiga tahun ini. Gak nyangka juga bisa pergi tahun ini," ucapku dengan penuh bersemangat.

"Bener itu Nad seumur hidupku rasanya hanya ini yang gue tunggu-tunggu selama ini," ujar Lalak sambil memakan cemilan yang dibawanya.

"Aelah Lak, lebay amat sih!" sahut Ina.

Lalak menatap sinis. " Apaan sih nyambung aja, kayak kabel listrik." ucap Lalak cengengesan.

"Enak aja kabel listrik-," sahut Ina yang mulai panas.

"Udah udah jangan ribut dong!! Coba satu hari aja, bisa gak sih kalian gak ribut!" ucapku yang melerai pertengkaran Lalak dan Ina.

"Ina duluan tu yang resek Nad!!" jawab Lalak yang melototi Ina.

"Kok nyalahin aku!" ucap Ina.

Aku menarik napas. "Stopp!" teriakku.

"Kita ini lagi dalam perjalanan loh, kalo nanti ada apa-apa siapa yang tangguh jawab haa!" tegasku memperingati mereka berdua.

"Yaudah deh kita minta maaf."

Waktu yang kami tempuh sekitar satu jam lamanya dan sampai di perkemahan sekitar pukul sembilan pagi. Saat kami sampai di perkemahan kami disambut oleh salah satu guru yang bertugas menjaga kami selama di alam bebas. Ya kali ini kami akan berada dibawah pengawasannya.

Ikhlaskan Aku Pergi [END] (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang