Kondisi Nadia

532 44 11
                                    

Happy Reading

***

Seminggu kemudian..

*Jakarta*

Hari yang dinantikan semua siswa kelas 12 atau kelas 3 Sma pun tiba. Hari dimana akan diumumkannya pengumuman kelulusan mereka.

***

Di mading Aula sekolah sudah tertempel nama-nama siswa yang lulus dalam ujian, selembar kertas putih yang akan mereka terima hari ini juga sangat berharga karena itu adalah penentu masa depan mereka.

Kepala sekolah juga memberi tau bahwa sekolah mereka tahun ini, semua peserta ujiannya lulus murni hasil sendiri dan memperoleh nilai yang maksimal.

Seluruh siswa bersuka cita, tertawa, tersenyum bersama dan saling mencoret baju seragam mereka yang menandakan bahwa pendidikan yang mereka tempuh selama 12 tahun ini telah berakhir dengan sebuah keberhasilan.
Kecuali Dimas yang duduk menyendiri di tengah lapangan basket, dengan tatapan tajamnya yang melihat ke ring basket.

Yuda dan Reno mengamatinya dari jauh, sembari mengawasi apa yang Dimas lakukan.

"Yud, liat deh!! Semua orang disini pada bahagia kecuali dia tu," Ucap Reno.

"Hmm, mau gimana lagi. Takdirnya memang gak baik tahun ini!!" lirih Yuda.

Lalak dan Ina yang melihat Yuda dan Reno berbicara seperti berbisik-bisik pun penasaran apa yang mereka bicarakan.

Yud, Ren!! Kalian ngomongin apaan sih disini?" tanya Lalak.

Liat aja tu ke sana!!" Reno menunjuk ke depan.

"Dimas!! Ngapain dia disana?" sambung Ina.

"Ya kalo dilihat-lihat sih lagi broken heart kayaknya!!" ucap Yuda, sambil merapikan rambutnya.

"Kasihan yang mereka berdua!! Kisah cinta mereka harus kandas dengan begitu saja," ungkap Lalak menghela nafas sambil menggelengkan kepalanya.

"Tunggu-tunggu, kalian berduakan temennya Nadia!! Coba aja kalian telpon Nadia, kasi tau kondisi Dimas sekarang kali aja dia mau balik ke sini lagi," imbuh Yuda.

"Kita berdua udah ngirim pesan lewat WhatsApp, email, telpon berkali-kali tetap aja gak ada respon!! Kita juga bingung harus bagaimana lagi cara ngehubungin dia!!" jawab ketus Lalak merasa kesal.

"Nadia nya sih pakek acara ke Amerika segala," ucap Reno.

"Oo iya aku lupa!! Hari inikan Nadia tunangan sama Alex.
Eh tapi kalian jangan bilang-bilang ke Dimas ya takutnya dia jadi tambah sedih!!.

"Hey, kalian kenapa jadi diem sih??" tanya Lalak bingung.

Semua mata teman-temannya memberi kode kepada Lalak untuk melihat ke belakangnya.
Setelah ia melihat ke belakang ternyata disana ada Dimas yang menatapnya dengan mata yang sangat tajam setajam pisau.

"Eh, ada Dimas sudah lama ya disini?" ucap Lalak dengan wajah yang agak takut melihat reaksi Dimas kepadanya.

Dimas mendekati Lalak, mata tajamnya masih memandang kearah Lalak dan sesekali melihat ke arah teman-temannya.
Sontak mereka yang ada disana berdiri mematung melihat tatapan tajam Dimas.
Tak lama kemudian, Dimas pun meninggalkan teman-temannya dan pergi menjauh dari mereka semua.

Ikhlaskan Aku Pergi [END] (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang