Rumah sakit

424 46 6
                                    

Happy  Reading

***

Pagi hari pun tiba, terlihat Nadia dan Dimas yang masih tidur pulas.
Tiba-tiba suara ponsel Dimas  berdering,  dan membangunkan dirinya dari tidurnya.

"Drett drettt"

Dimas pun mengambil ponselnya dan mengangkat telponnya.

"Hallo," ucap Dimas.

"Hallo den dimas ini Bibi yang bekerja di rumahnya non Nadia!"

"Oh iya bik, ada perlu apa pagi-pagi gini nelpon saya bik? "

"Bisa tolong berikan telponnya  ke non Nadia den, ini sangat penting!!"

"Iyaiya, tunggu sebentar bik!"

Kemudian Dimas pun membangunkan Nadia.

"Nad  Nad  Nadia!"

"Emm,"

"Ada telpon dari Bibi, untuk kamu ni!"

"Sini" Nadia mengulurkan tangan.

"Nih!!" Dimas memberikan ponselnya ke Nadia.

"Hallo bik, ada apa?" ucap Nadia dengan mata yang masih tertutup.

"Apa!! Ayah masuk rumah sakit!!" ucap Nadia yang terkejut mendengar hal itu, begitu juga Dimas yang berada disampingnya.

"Oke, Nadia segera ke sana!!" Nadia pun menutup telponnya .

Kemudian Nadia mengembalikan ponsel Dimas.

"Dim, aku harus segera ke rumah sakit sekarang!" tutur Nadia.

"Aku temenin ya?"

"Gak usah, aku sendiri aja.

Oh iya, aku izin gak masuk sekolah hari jadi nanti kabarin ke Lalak dan Ina ya!!" Nadia  berpesan kepada Dimas.

"Hati-hati dijalan Nad!!"seru Dimas.

Nadia langsung berangkat menuju ke rumah sakit. Di pertengahan jalan nadia berusaha mencari taksi tapi tidak ada satupun yang lewat terpaksa ia harus berlari menuju rumah sakit.
Setelah lelah berlari iya berhenti sejenak di persimpangan  dan pada saat itu ia melihat ada taksi yang lewat, spontan iya pun langsung berteriak agar taksi tersebut mendengarkannya dan mau berhenti

"Taksi!!!! "

"Syukurlah, taksinya mau berhenti,"ucap Nadia dengan tangan di pinggul dan nafas yang terengah-engah.

Langsung saja Nadia masuk kedalam taksi tersebut dan memberikan  alamat rumah sakit tempat ayahnya dirawat.

" Ini Pak alamatnya!! Buruan ya Pak"

Taksi itu pun segera menuju alamat yang diberikan oleh Nadia

Beberapa menit kemudian Nadia sampai di rumah sakit, dan mencari ruangan ayahnya di rawat, disana Nadia bertemu dengan Bibi yang yang sedang duduk menunggu Nadia datang.

Ikhlaskan Aku Pergi [END] (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang