Ayah pulang

358 65 11
                                    

Happy Reading

***

Pagi hari pun tiba, Nadia sudah bersiap-siap untuk pergi kesekolah. Ia sangat bersemangat hari ini semenjak tau ayahnya akan pulang hari ini.

Hari ini di sekolah Nadia, seluruh siswa pulang lebih awal karena para dewan guru akan mengadakan rapat untuk persiapan siswa kelas 12 ujian sekolah di akhir bulan nanti.
Masing-masing guru mapel pun memberi tau kepada seluruh siswanya bahwa hari ini kita semua kan pulang lebih awal di karenakan ada rapat.

Sontaklah seluruh siswa heboh karena ini adalah hal yang sangat di ingin semua siswa di sekolah. Begitu juga dengan Nadia, Lalak dan Ina yang langsung pergi ke luar kelas untuk pulang.

Dalam perjalan pulang Nadia mengajak Lalak dan ina untuk pergi main kerumahnya.

"Hari ini ayah aku akan pulang loh!!" ucap Nadia memberi tau teman-temannya.

"Eh, kalian main ke rumah aku ya!" ajak Nadia.

"Wah,ajakan bagus itu!! Bener gak Na," tutur Lalak.

"Iya nih, kita kan udah lama juga gak main ke rumah Nadia ya Lak," jawab
Ina.

"Aku juga mau kenalan sama ayah kamu Nad!!" ucap Lalak.

"Hey!! Kamu mau calon jadi ibu tiri aku ya Lak," ucap Nadia, yang berusaha menggoda Lalak.

"Bener tu Nad, seru dong kalo Lalak jadi ibu tiri kamu!!" ledek Ina.

"Walaupun, fisik aku yang gak bagus-bagus amat tapi kalo soal cari jodoh aku juga pilih-pilihlah, kali aja mau sama bapak-bapak!!" cetus Lalak.

"Bener juga kata kamu Lak, walaupun fisik gak mendukung tapi, kalo soal hati gak usah di pertanyakan lagi deh!!" ucap Ina.

"Udah-udah ayok pergi sekarang!!" Nadia mengajak temannya masuk ke mobil.

***

Mobil pun berhenti didepan rumah Nadia.
Nadia dan kedua temanya turun dari mobil dan segera masuk ke dalam rumah. Pada saat Nadia membuka pintu didepannya langsung ada ayahnya yang menyambutnya di ruang tamu.

"Ayah!!" teriak Nadia.

Nadia pun langsung berlari menuju ayahnya dan kemudian memeluk ayahnya dengan erat.

"Ayah aku sangat merindukanmu!!"

"Ayah juga merindukanmu nak,"

Nadia pun melepaskan pelukannya dan memperkenalkan kedua temannya kepada ayahnya.

"Yah!! kenalin, ini teman-teman Nadia.
Ini Lalak dan ini Ina," ucap Nadia, sambil memperkenalkan kedua temanya kepada ayahnya.

"Hallo om!!" ucap Lalak dan Ina.

"Iya, terima kasih ya sudah mau jadi teman anak saya!!" ucap ayah Nadia, dan tersenyum kepada Lalak dan Ina.

"Iya, sama-sama om!!" balas Lalak.

"Karena kalian sudah disini ayo kita makan bareng!!" ajak ayah Nadia kepada kedua teman Nadia tersebut.

"Oke yah,"

"Ayok," ucap Nadia sembari melambai kepada temannya.

Mereka semua pun makan bersama di meja makan, ayah Nadia banyak membawa makan dan oleh-oleh dari Amerika. Beliau pun tidak segan memberi kami oleh-oleh yang iya bawa, tidak jauh berbeda dengan Nadia yang juga sangat rendah hati dan suka membantu orang lain.

Saat dalam suasana makan bersama,ayah Nadia mulai bertanya kepada Nadia dan teman-temannya.

"Nad, bagaimana sekolah kamu??" tanya Ayah.

"Baik dong yah,"

"Ayah tadi juga dapat kabar dari Bibi, kalo kamu akhir-akhir ini tu sering senyum-senyum sendiri saat main ponsel itu kenapa ya kamunya Nad??"

Setelah mendengar itu, Nadia pun langsung keselek, dan terbatuk-batuk.
Kedua teman Nadia pun langsung saling memandang dan tersenyum-senyum sendiri.

"Ini minum dulu!!" ayah memberikan segelas air kepada Nadia.

Pada saat Nadia ingin meminum air teman Nadia pun membuka bicara.

"Lagi ada yang mampir di hatinya kali om!!" ucap Lalak dengan mata meliat kearah Nadia.

Otomatis Nadia yang sedang minum, semakin buyar dan hampir saja air dari dalam mulutnya tidak muncrat keluar.

"Dasar Bibi, gak bisa diajak kompromi deh!! Pake bilang ke ayah lagi. Ini juga, punya temen satu mulutnya suka ceplas-ceplos!!" gumam Nadia dalam hatinya, menatap sinis Lalak.

"Enggak kok yah!!, itu aku lagi baca novel komedian, makanya aku  senyum-senyum sendiri!!" ucap Nadia membela diri dan berusaha menjelaskannya kepada ayah.

"Oh, gitu kirain terjadi sesuatu sama kamu!!"

Sebelum Lalak membuka mulutnya lagi Nadia langsung saja menginjak kaki Lalak.
Lalak dan Nadia pun saling berpandangan. Nadia pun memberi isyarat kepada Lalak agar tidak melakukan hal-hal yang dapat membuatnya dicurigai sama ayahnya.

Suasana ketegangan antara Nadia dan Lalak pun berakhir, saat ayahnya ingin pamit pergi ke kamarnya untuk beristirahat setelah perjalanan jauhnya. Kemudian Nadia pun mengajak kedua temannya masuk ke kamarnya.

Disaat inilah Nadia mulai membalas dendamnya kepada Lalak.

"Aduh temanku yang paling aku sayang kesini bentar yuk!!" ucap Nadia kepada Lalak. Dan tangan Nadia yang mulai menggelitik perut Lalak.

"Udah-udah stop Nad ampun!! Maaf deh gak bakal ngulangin lagi!!" ucap Lalak, dan berusaha menghentikan kelitikan Nadia.

"Makanya, jangan bikin aku kesel. Kalo sampai ayahku tau aku punya pacar!!  Selesai deh sudah!!"

"Emangnya kamu mau sampe kapan nutupin semua ini sama ayah kamu Nad?!"

"Enggak tau deh!! Aku akan kasih tau ayahku kalo Dimas sendiri yang datang menemui ayah!!"

"Terus kapan dong Dimas nya dateng nemuin ayah kamu Nad, kalo menurut aku sih lebih cepat lebih baik!!" usul Lalak kepada Nadia.

"Aku juga berharap begitu lak!!" ucap Nadia yang bingung, apa yang harus iya lakukan.

"Udahlah Nad kita kan ada, kita akan bantu kamu kok!" ucap Ina menenangkan hati Nadia.

"Makasih ya teman-teman kalian memang sahabat ku yang paling baik!" Nadia pun memeluk kedua temanya tersebut.

Sepanjang hari Nadia dan kedua temannya bersenang-senang di rumah Nadia, sambil tertawa dan saling mengejek satu sama lain.

Terkadang sering membuat salah satu diantara mereka yang berkecil hati tetapi, mereka akan tetap saling melengkapi.

Hingga hari pun sudah mulai sore dan kedua teman Nadia pun izin pamit pulang ke rumah mereka dan akan bertemu lagi disekolah awal pekan nanti.

***
Bersambung...

Ikhlaskan Aku Pergi [END] (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang