Untitled Part 3

2 0 0
                                    

Kids at school said that he is a vampire, the way he stare

He got pale skin, he don't talk to others

Always all alone, even in study group

"He is so mysterious, do you want to know about him?"

"None of my business"

---------------------------------------------------------------------------

Someone just enter my room, my door was locked before I'm sure of it

"Who are you? How dare you step up onto my room?", when I saw someone hiding in my closet

He's getting up and he's so tall. Really tall, about 6 feet maybe

Then I shocked and fell down

When I woke up, I am at the classroom... "Oh I fall asleep, thanks it's was just a dream"


"Ok, that's all for today. Don't forget your homework"

"Yes Sir"

"Yunji, kamu kenapa? Mimpi buruk yaa? Makanya jangan suka tidur di kelas" kata teman di sebelah ku.

"Hana..."

"Hmm?"

"Kamu pernah dengar soal vampire di sekolah kita?"

"Vampire? Haha, Yunji Yunji... Kamu itu kebanyakan nonton film"

"Udah ah, ayo kita makan... Oh iya, kurangin juga baca komik, udah masuk ke dunia komik kamu tuh"

"Ayok ah" setelah itu Hana berlalu pergi.


Aku masih termenung di meja ku.

Mimpi itu begitu nyata, aku dapat bergerak sesuai keinginanku di dalam mimpi.

"Eh Yunji, kamu mau makan apa? Hari ini ada nasi goreng kesukaanmu loh" tanya Hana saat kami hendak berbaris di antrian para siswa.


Aku melihat sekeliling, aku melihatnya.

Seseorang dalam mimpiku.

Dia duduk sendirian di kursi paling ujung, sebagian wajahnya terpapar cahaya matahari.

Kulitnya pucat, tak tampak seperti orang normal biasanya.

Dia terlihat sakit.


"Yunji?! Aku bicara padamu tau!"

"Eh maaf, aku tidak fokus... Kau mau makan apa? Aku ikut saja"

"Benarkah? Kau yakin? Aku mau makan salad sayur dan buah... Aku sedang program diet, kau kan tidak suka sayuran"

"Ah begitu, haha... Aku... nasi goreng saja"

"Huh dasar, tadi sudah kutawari tapi kau tak merespon"


"Hana, kau lihat anak itu disana?" tanyaku pada Hana sambil menunjuk kearah anak yang kulihat tadi

"Oh dia, aku dengar dia itu tidak normal"

"Tidak normal bagaimana maksudmu?"

"Yaa! Kau tidak lihat, kulitnya sangat pucat... Dia terlihat seperti orang sakit, dan juga dia selalu sendirian, bahkan aku dengar dia tidak bersedia berkelompok dengan anak yang lain saat kerja kelompok"

"Kenapa?"

"Ya aku mana tau, lagipula aku juga gak kenal dia... Udah ah, makan aja"


Tiba-tiba hari hujan.

Hana sudah kembali ke asrama, aku masih tinggal karena mencari beberapa buku di perpustakaan.

Petir menggelegar diluar sana.

Untungnya aku tidak sendiri, masih ada beberapa siswa yang tinggal.

"Duh, dimana yaa? Perasaanku kemarin ada disini"

Aku sedang menulis cerita tentang sihir, beberapa hari lalu kulihat ada sebuah buku yang bertemakan tentang sihir.


"Benar kok, rak buku yang ini... Bahkan sudah aku tandai"

Aku masih mencari di rak-rak buku lainnya.

Sampai aku lihat ada yang sedang membaca buku itu.

Aku melihat dari sela-sela rak buku.

Dia melihat ke arahku, mungkin dia sadar aku mengamatinya.

"Sorry, may I..."

Dia adalah seseorang dalam mimpiku.

Ditaruhnya buku itu diatas jajaran buku yang lain dan dia berlalu begitu saja.

Aneh sekali.

Aku ingin menanyakan kenapa, tapi ku urungkan, Aku tak mau memiliki masalah dengan orang asing.

Aku langsung pulang setelah mendapatkan buku itu.


"Wah mari kita lihat sudah sampai mana..." ucapku sembari membuka komputerku.

"Oke, part ini kita harus baca dulu bukunya"

2 jam berlalu, dan aku mulai mengantuk.

"Hmm sudah lumayan... Ambil air minum dulu"

Saat aku hendak beranjak ke dapur, aku tak sengaja melihat ke arah jendela.

Kemudian aku mendekat ke jendela, kulihat seseorang sedang berdiri di depan asrama dan melihat ke arah sini.

Aku refleks menunduk, "Loh? Itu bukannya anak yang di sekolah... Mau apa dia? Kenapa dia hanya berdiri disitu? Mengerikan sekali"

Saat aku melihatnya lagi, dia sudah tak ada.

Cerita PendekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang