Bab 9

706 86 10
                                    

Dengan berat hati Rose membersihkan bagian yang di tunjuk oleh Vilendra.

Vilendra sih keliatannya santai aja, padahal mah bagian yang tadi aja belum selesai ia bersihin.

"Rojeeeeeee!!!" teriak Vilendra membuat Rose menoleh sebal, apaan lagi sih ni makhluk satu?

Rose menatap Vilendra penuh tanya
"Apaan?"

Vilendra berjalan ke arah Rose sambil memegangi tenggorokan nya.

"Aus." katanya pada Rose.

"Minum." jawab Rose lalu melanjutkan pekerjaan nya yang sempat tertunda karena Vilendra memanggilnya.

"Beli sono, gue nitip." kata Vilendra membuat Rose melempar sapu halaman nya dengan kencang.

"Lo kira gue babu lo? Beli sendiri! Punya kaki kan?" sinis Rose sambil melipat tangan nya di depan dada marah.

Vilendra bingung, apa ia salah bicara?
Kalau memang ia salah, salah dimananya? Dia rasa tadi dia cuma bilang dia mau nitip beli minuman, tapi Rose kok sampe marah begitu? Biasanya Jhope ia minta nitip, Jhope nya OK OK aja. //Vilen gak peka kawan kawan//

"Kok lo ngegas?" tanya Vilendra kesal, kenapa sih Rose kayak nya benci banget sama dia?

"Pikir sendiri! Sono jauh jauh, nanti gue alergi kalo deket sama Alien modelan lo." ujar Rose sambil menjauh dari Vilendra.

"Gue yang ada nanti sawan deket deket mak lampir kayak lo." kata Vilendra dengan tatapan elangnya.

"Maksud lo apaan ngatain gue mak lampir?" tanya Rose emosi.

"Lah? Terus tuh tadi maksud lo apaan ngatain gue alien?" jawab Vilendra balik bertanya dengan ekspresi gak nyantai sama sekali.

"Ya karna kelakuan lo sebelas dua belas sama alien." jelas Rose membuat Vilendra mengernyitkan dahinya.

"Ya berarti lo juga sama, karna kelakuan lo tiga belas empat belas sama mak lampir." kata Vilendra santai sambil mengejek Rose yang terlihat frustasi menghadapi Vilendra.

"Emak lo ngidam apaansi sampe punya anak macem lo gini?" tanya Rose yang sudah tidak sanggup meladeni kelakuan makhluk dari Mars di hadapan nya.

"Emak lo juga ngidam apaan coba sampe lahir anak model begini?" tuhkan, Vilendra malah balik bertanya pada Rose.

"Woy lo kok ngikutin kata kata gue mulu? Gak kreatif banget idup lo!" kesal Rose tingkat dewa.

"Bodoamat lah suka suka gue, emang kata kata lo mengandung hak cipta sampe gue gak boleh ngikutin?" lagi dan lagi walaupun Vilendra sekarang jawabnya santai, tapi mampu membuat darah Rose mendidih.

"Lo cowo apa cewe sih? Pinter banget ngelesnya kayak emak emak." ucap Rose sambil menghela nafas kasar.

"Gue ganteng gini, mata lo kayaknya ada yang salah, masa gak liat." kata Vilendra dengan pedenya.

"Ganteng apaan muka kayak pantat panci gosong aja, sok sok an." sindir Rose membuat Vilendra menganga.

Selama ini 99% perempuan di SMA Skyler pasti bilang kalau dirinya itu ganteng, bahkan ada yang sampe putus sama pacarnya karna si cewenya ini udah punya cowo tapi malah caper ke Vilendra.

Ya wajar aja, muka ganteng kayak dia tu bikin semua orang khilaf. Tapi ini Rose, malah ngatain mukanya kayak pantat panci gosong. Tega banget, ya ampun.

"Bisa bisanya Yoongi punya kembaran kayak ni orang." gumam Vilendra lalu kembali ke tempat dimana ia menyapu tadi.

Selang beberapa saat Rose pun selesai dengan tugasnya, ia segera berlari berniat ke kantin untuk membeli minuman lalu segera ke kelas.

My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang