Bab 15

579 70 0
                                    

Rose asyik berselancar di dunia maya, sedangkan Vilendra sibuk menyetir mobil nya, tiba di lampu merah Vilendra menoleh pada Rose.

"War, ganti baju dulu gak ni?" tanya Vilendra memperhatikan Rose yang keliatan anggun walau hanya sekedar duduk.

"Iya, ke apartemen gue aja. Kalo kerumah gue kejauhan." jawab Rose yang juga menghadap Vilendra yang sedang mengangguk menuruti ucapan Rose.

Vilendra lalu menunjukkan tangan nya yang berbentuk seperti ini 👌 pada Rose, karena lampu merah sudah berganti menjadi hijau dan ia harus fokus menyetir kembali.

Sesampainya mereka di apartemen Rose, Rose langsung mengambil soda kaleng dan snack snack untuk Vilendra. Walaupun mereka sering bertengkar namun Rose juga tidak mungkin kan mengabaikan tamu seperti itu.

"Eh nek, suka ngemil ya?" tanya Vilendra basa basi, padahal mah ia sudah hafal di luar kepala kalau gadis pujaan nya ini sangat suka terhadap makanan.

Rose mengangguk saja tak ingin menanggapi celotehan Vilendra yang seperti nya selalu mengajak ia ribut lalu Rose menyalakan TV nya agar saat menunggu dia berganti pakaian, Vilendra tidak boring.

"Hm, kalo lo suka gak, kek?" tanya Rose balik saat melihat Vilendra tidak menyentuh makanan yang ia suguhkan.

Vilendra tertawa mendengar Rose yang menyebut diri nya 'kakek', "Suka banget." jawab Vilendra dengan tatapan berbinar binar.

"Oh.. Yaudah, di makan dulu ya. Gue mau ganti baju." kata Rose lalu berdiri dari duduk cantik nya.

"Iya ngemil, ngemilikin kamu maksudnya." celetuk Vilendra walau hati nya dugun dugun pun ia sok pede dengan gombalan receh nya. Ingat, dia harus berjuang jangan sampai dia keduluan orang lagi buat ngedapetin hati Rose.

Baru jalan beberapa langkah pipinya langsung bersemu merah mendengar celetukan Vilendra. Lalu ia kembali berjalan dan masuk ke kamarnya.

"Jangan salting, berat. Kamu gak bakal kuat, biar mba Jum aja." seru Vilendra keras, Rose ngakak saat sudah berada di kamar bisa bisa nya Vilendra bawa bawa nama mba Jum, istri nya mas Joko yang buka warteg di sebrang sekolahnya. Kenapa Rose tau nama tukang warteg yang berada di sebrang sekolahnya?  Karena anak Blackbangtan sering makan di warteg itu, walaupun orang kaya mereka tanpa takut malu berani makan di warteg itu, toh warteg itu bersih higenis dan makanannya pun enak. Anak Blackbangtan itu bukan tipe holkay yang 'Sok' dan gamau bergaul sama orang yang derajatnya lebih rendah dari mereka. Oke balik lagi ke topik.

Vilendra hanya tersenyum mendengar suara Rose yang tertawa karena nya, sebenarnya Vilendra suka nyari ribut sama Rose itu karna dia pengen ada interaksi sama Rose, kalo kata anak jaman sekarang mah caper gitu.

Setelah beberapa menit, Rose sudah keluar dengan tampilan casualnya.

"Kerumah gue dulu ya, gue juga mau ganti baju kan. Rumah gue deket sama mall nya kok." jelas Vilendra asal di angguki oleh Rose.

Di perjalanan menuju rumah Vilendra, Rose hanya diam. Sebenarnya anak Blacbangtan sudah pernah ke rumah Vilendra semua saat mereka di undang ke acara ulang tahun Vilendra kecuali Rose, karna saat itu ia sedang pergi berlibur di Jogja bersama Hyeri. Jadinya ia tidak bisa datang ke acara ulang tahun Vilendra, dan berakhir sampai sekarang belum tau dimana rumah Vilendra.

Rose mulai mengambil HP nya dan membuka kamera, lalu ia menatap pantulan dirinya yang berada di dalam layar tersebut sembari membenahi rambutnya.

Vilendra yang melihat itu tersenyum kecil, "Jadi lo enak ya?" Rose mengernyitkan dahi bingung.
"Enak kenapa?" tanya Rose heran.

"Ya enak, kalo mau liat bidadari tinggal ngaca." ucap Vilendra sambil menunjukkan senyum kotak nya. Sementara Rose? Ia hanya bisa memukul bahu Vilendra, "Sa ae lo, Paul!"

My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang