Bab 23

439 63 12
                                    


Hari semakin larut, mereka sibuk dengan urusannya masing masing. Entah kenapa sekarang suasananya semakin mencekam, hawa dingin diluar terasa menembus tiap kaca mobil.

Jisoo sudah tertidur pulas dipelukan Jinoze. Sementara Lisa sibuk memperhatikan setiap jalanan smdengan seksama sesekali mengobrol dengan Jhope yang sedang menyetir.

Jungkook bermain game online di HP nya bersama Yoongi, sedangkan Jimin sibuk menyetir.

"Itu jalan didepan ditutup lagi masang tenda sama panggung, kayaknya mau ada acara nikahan deh." kata Jimin ketika ia melihat jalanan yang tadi pagi mereka lewati malam ini ditutup.

"Oh? Bentar deh gue sama Jungkook turun dulu, mau nanya kita dialihin ke jalan mana." ujar Yoongi lalu segera keluar dari mobilnya.

Saat kedua lelaki itu turun mereka pun segera menghampiri bapak bapak yang sedang berbincang ria sambil mengawasi pembangunan tendanya.

"Permisi, pak." ujar Yoongi membuat bapak bapak yang tadinya sedang berbincang itu menolehkan kepalanya menatap dua pemuda yang sedang berdiri disamping nya.

"Ohh yaa kenapa ini kang?" tanya bapak tadi dengan senyum ramahnya.

"Jalanan ini ditutup ya pak? Karena gak bisa lewat sini, kita dialihin ke jalan mana pak?" jawab Jungkook lalu bertanya tentang pengalihan jalan.

"Ohh, iya kang.. Akang tinggal belok aja ke kiri nanti dari sana akang lurus aja terus sampe ketemu tanjakan, agak curam kang tanjakannya tapi cuma itu jalan satu satunya nah nanti pas turun dari tanjakan akang tinggal ikutin jalan aja terus sampe ketemu jalan raya lagi."

Jelas si bapak dengan logat sunda yang melekat, Yoongi dan Jungkook mengangguk tanda mengerti petunjuk jalan yang tadi dijelaskan oleh bapak tadi.

"Terimakasih pak, kalau gitu kami pamit." ucap Yoongi lalu bapak bapak tadi segera tersenyum sambil mengangguk.

"Hati hati kang, tanjakan curam juga gelap karena dijalan itu belum ada banyak lampu, paling hanya beberapa."

Bapak tadi memberi peringatan agar mereka hati hati dikarenakan jalan tadi belum banyak lampu, jadi kemungkinan besar masih gelap yang hanya diterangi beberapa lampu remang remang.

Maklum disini masih terhitung perkampungan, selain itu jalan tadi juga bukan jalan utama yang sering dilewati.
Karena dijalan utama sedang ada yang mendirikan tenda otomatis mereka tidak bisa lewat jalan utama itu, dan berakhir melewati jalan alihan tadi.

Akhirnya Yoongi dan Jungkook masuk lagi kedalam mobil, sambil memberi arahan pada Jimin untuk belok kiri.
Mobil mobil yang lain pun mengikuti mereka dari belakang.

Dimobil Vilendra, Namjoon menyetir dengan hening sebenarnya ia kelelahan karena saat di curug tadi ia banyak berlari kesana kemari, belum lagi jalan saat menuju curug dan jalan saat kembali dari curug ke tempat mobil mereka diparkir jaraknya lumayan jauh, dengan kondisi jalan yang tidak mumpuni dan agak terjal.

Itu membuat Namjoon kelelahan, namun ia juga tetap harus melakukan kewajibannya bergantian menyetir mobil dengan Vilendra yang kini sedang bermain ponsel dikursi penumpang.

"Sepi banget ya jalannya." ucap Rose sambil memperhatikan jalan sekitarnya lewat kaca mobil.

"Iya anjir gue merinding, mana gelap banget." timpal Jennie yang menoleh ke tempat Rose.

"Dingin banget ih, nyess sampe ketulang." gumam Rose sambil memeluk tangannya.

Vilendra yang sedari tadi melirik Rose untuk memperhatikannya secara diam diam tentu saja menangkap apa yang baru saja Rose katakan.

My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang