2/3

Toxic

Part Tiga Belas
Happy Reading 😊

"Emmmmmm iya baik pak nanti saya kerjakan.." sambungan telpon itu terputus

Dua bulan berlalu setelah wisuda dan menjadi seorang sarjana, Ia disibukan dengan pekerjaan baru di sebuah klinik kesehatan sebagai seorang psikiater.

Hari itu ada beberapa pasien yang datang untuk konsultasi dan terapi, selain menentukan jadwal untuk pasien baru Anin juga diminta membantu bagian administrasi klinik sementara mencari pegawai baru karena klinik itu baru dibuka.

Dari: Anin
"Sayang..kamu dimana? Kok dihubungi dari tadi malam gak bisa"

"Kamu kemana sih??kamu ada masalah?"

"Kok ngilang gitu aja?"

"Dean..kok gk di bls??????????"

Rasanya sudah berpuluh pesan ia kirimkan namun tidak kunjung mendapatkan balasan, alhasil Anin mencoba menghubungi Egan

"Hallo Nin..kenapa?"

"Gan..kamu tau Dean dimana? dia kemaren sore bilang mau pulang ke rumah, dari kost jam 4 sore padahal kan sekitar jam 8 harus nya udah sampai rumah, tapi sampai sekarang gak ada kabar. Ditelpon gak aktif, di chat juga gak di balas. Aku tu bingung mau tanya sama siapa lagi"

"Gitu ya..ntar deh aku liatin kalo lewat depan rumah nya ya. Kamu tenang aja Nin"

"Yaudah aku tunggu kabar dari kamu"

Meski Egan sudah berjanji akan mencari tau keberadaan Dean yang sedari kemarin sore menghilang tanpa jejak, Anin tidak serta merta bisa tenang sampai Silla rekan kerja nya menegur. "Nin..kamu sakit?"

"Nggg gak mbak.." jawab nya tersenyum tipis

"Kamu gelisah gitu lo dari tadi mbak perhatiin. Kalau ada masalah cerita aja siapa tau bisa bantu"

"Iya mbak.." Anin bukan tipe orang yang dengan gampang bisa menceritakan masalah pribadi nya apalagi ia baru saja kenal dengan Silla

❤❤❤

Jam dinding kamar Anin sudah menunjukan pukul 5 sore. Perempuan itu baru saja tiba di kost dan langsung menuju kamar mandi. Hari ini ia merasa sangat lelah, lelah secara fisik begitu juga hati.

Anin memang memilih tinggal di kost ketimbang di rumah karena jarak dari tempat kerja nya dari rumah cukup jauh. Sudah 2 bulan ia bekerja di klinik milik seorang dokter yang membuka praktek itu.

Awalnya Anin sempat ragu ia bisa diterima kerja di klinik tersebut karena pasti LDR lagi dengan Dean. Tapi mau tidak mau harus dijalani, karena bagi nya seorang perempuan harus tetap bekerja daripada hanya duduk diam menunggu uang bulanan dari suami.

Drttttttttttttt..

Hp Anin bergetar ada panggilan masuk dari Egan.

"Iya Gan..gimana? ketemu sama Dean gak?"

"Sabar-sabar baru juga nyambung langsung disodorin pertanyaan kayak wartawan kamu Nin"

"Ihh yaudah gimana?"

"Tadi aku lewat pake motor ya sambil beli gorengan di warung dekat rumah Dean, tapi aku gak liat ada motor nya di depan rumah, karna aku penasaran nih ya ku datangin aja langsung ehh yang keluar malah adek nya yang paling kecil. Pas aku tanya dia bilang Dean gak ada pulang"