darling

2.1K 321 137
                                    

juyeon hampir saja ketiduran apabila ia tidak mendengar suara pintu kamarnya dibuka. lelaki itu langsung terduduk dan
mengusap wajahnya agar tidak terlihat terlalu kusut.

juyeon melirik jam yang ia letakkan di nakas. astaga. sudah jam tiga. apa yang dibicarakan hyunjae dan eric sebenarnya?!

ketika pintu dibuka lebar, agaknya juyeon merasa sedikit kecewa karena hanya hyunjae yang datang. tapi ia malu mengungkapkan rasa kecewanya. jadi ia hanya diam, memperhatikan hyunjae yang meletakkan jaketnya asal di atas tumpukan tas-tas mereka.

"juy, udah tidur ya lo?"

"belom kok," jawab juyeon lemah. matanya tak ada berhenti menatap pintu yang hyunjae biarkan terbuka. "eric mana?"

"lagi diajak younghoon ke minimarket depan. gue udah capek banget jadi gak ikut."

"yah, harusnya lo ajak gue dong!" juyeon bersiap untuk bangkit, berencana menyusul younghoon dan eric di minimarket.

tetapi tangannya dicekal oleh hyunjae. "tunggu, juy. gue mau ngomong sesuatu."

"apa?"

"eric.." hyunjae menghela napasnya berat. hal itu membuat juyeon sedikit was was.

"kenapa?"

"anak itu... sebenarnya nggak percaya soal keberadaan soulmate itu nyata adanya."

juyeon tertegun sesaat atas ucapan hyunjae barusan. mendadak seluruh tubuhnya terasa lemas.

eric.. tidak percaya atas keberadaan soulmate? berarti.. eric tidak percaya kalau akan ada orang yang mencintainya tanpa alasan? eric tidak percaya atas cinta juyeon?

"gue takut eric gegabah, dan nolak lo mentah-mentah, malahan bikin kalian sama-sama sakit. makanya gue ngomong dulu ke eric, biar dia mau percaya dan berhubungan sama lo."

juyeon mengangguk sedikit. ia paham apa yang dirasakan eric, hyunjae, maupun younghoon. tetapi jujur, ia masih merasa lemas dan kecewa.

bagaimana bisa, ia yang selalu menanti-nanti kedatangan eric, rupanya eric tidak percaya atas takdir mereka?

"tapi eric udah hampir berhasil dibujuk younghoon sekarang," lanjut hyunjae lagi.

juyeon pasrah ketika tangannya ditarik hyunjae dan digenggam erat-erat.

"jadi, kalau dia akhirnya nurut, gue mohon, jaga adik gue baik-baik. rayu dia pelan-pelan, biar makin klop sama lo," pinta hyunjae dengan mata tertutup, padahal masih duduk menyender tembok. "nanti gue kenalin lo ke mamak, bokap sama mbaknya dia."

hyunjae membuka matanya dan menatap lekat-lekat penuh harap pada soulmate adiknya ini.

juyeon menunduk. lidahnya terasa kelu. sehingga keheninganlah yang diberikan juyeon sebagai jawaban permintaan hyunjae. lagipula, diam artinya iya, kan?

tak lama kemudian, juyeon mendengar suara langkah kaki mendekat ke arah kamarnya. ia asumsikan kalau itu younghoon dan eric.

benar saja. makin dekat langkah mereka, makin jelas juyeon mendengar suara mereka-suara eric dan younghoon.

"kak.. gue takut.." samar-samar juyeon mendengar bisikan eric.

juyeon memokuskan pendengarannya.

"jangan takut. masa takut sama jodoh lo?"

"kok pintunya dibuka? apa gak takut maling?" ucap eric lagi dengan pelan.

detik berikutnya, younghoon memunculkan diri di depan kamar yang pintunya masih dibiarkan terbuka lebar. eric mengikuti dengan pelan dan langkah yang ragu. keduanya masuk ke dalam kamar juyeon dan menutup pintunya.

summermate  ☆  juricTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang