it was such a perfect timing, yet juyeon still missed it.
ia masih tidak percaya bagaimana sakura mengeluarkan suaranya sepersekian detik sebelum juyeon berhasil meraih tangan kekasihnya. alhasil? a total mess.
juyeon melempar ponselnya ke atas kasur seraya menghela napas kasar. ia menggigit bibir bersamaan dengan kakinya yang menghentak-hentak kesal. ponselnya kerap bergetar, namun itu bukan dari seseorang yang ia harapkan, melainkan sakura, seorang yang sangat tidak ia inginkan saat ini.
juyeon masih tidak habis pikir, mengapa sakura melakukan hal semacam itu? menggertak dan membentak eric, bahkan mengatakan kebohongan pada kekasihnya.
ia mengusak kepalanya kasar. mengapa hubungannya dengan eric terasa sulit sekali? demi semesta, ini baru empat hari, loh. empat hari! seminggu saja belum ada. tapi mereka terus bertengkar.
juyeon tidak bisa memikirkan apa pun kecuali menghubungi hyunjae. hanya temannya itu yang bisa ia hubungi pada saat seperti ini. tadi hyunjae sudah bilang akan ia ke rumah eric, sementara chanhee dan younghoon akan datang ke apartemennya.
tak lama kemudian, pintu apartemennya dibuka. chanhee dan younghoon masuk dengan tangan yang menenteng kantong plastik berisi makanan dan tiga cup minuman.
juyeon menghela napas. ia terduduk di lantai, menengadah sementara lehernya ia senderkan di kasur.
"gue harus apa, anjir?"
"santai, santai," ucap chanhee, mendudukkan diri di kursi meja belajar juyeon. "makan dulu, lo tadi cabut kan belom makan."
"gak pengen," jawab juyeon lirih. ia memejamkan matanya ketika mendengar getaran dari ponselnya lagi. itu pasti sakura. sakura sialan.
younghoon menghela napas. "sebenernya ada apa sih? hyunjae gak cerita detailnya," katanya sambil membuka plastik makanan dan minuman.
younghoon mendekatkan diri pada juyeon dan meletakkan kotak makanan itu persis di paha juyeon. "makan."
"kalian tahu kan, sakura suka sama gue," juyeon mulai bercerita. nada bicaranya terdengar begitu putus asa. "gue bilang ke dia, gue udah punya soulmate. dia memang kaya yang shock gitu, tapi gue percaya dia cewek yang baik. mana mikir macem-macem gue sama sakura."
"terus?"
"ternyata hari ini dia nemuin eric. gue dikasih tau sama temennya eric yang ngeliat sakura. firasat gue ga enak, apalagi temennya eric juga panik banget gitu. makanya gue langsung cabut."
"nemuin? sakura tahu dari mana sekolahnya eric?" sahut younghoon heran. alisnya mengerut, sementara chanhee masih mendengarkan sambil mengunyah camilan.
"gue gak tahu juga, hoon. pas gue sampai ke tempat, sakura lagi bentak-bentak eric. dan lo tau? sakura bilang ke eric kalau dia pacar gue!"
"hah?!" chanhee melotot. hampir saja dia tersedak kalau reflek tenggorokan dan kerongkongannya tidak baik. "anjir? sakura kayak gitu?!"
"iya, sumpah," juyeon lagi-lagi mengesah frustasi. "gue mau ngejar eric, tapi.. ah, gak tahu!" pekiknya lagi. "gue bener-bener shock, lemes banget. gak nyangka sakura kayak gitu."
chanhee ikut menghela napas. ia paham sekali bagaimana perasaan juyeon. ia saja lemas sekarang, karena terlampau tak percaya. ia kenal sakura sudah tiga semester lamanya, anak itu tidak pernah melakukan sesuatu yang buruk.
"tapi, menurut gue malah bagus lo biarin eric pergi, terus ngehubungin hyunjae. kalau lo yang ngomong langsung sama eric, yang ada eric emosi," respon younghoon. "eric tuh emosian dan gegabah. persis banget."
KAMU SEDANG MEMBACA
summermate ☆ juric
Fanfictioneric memang berisik tapi ia tidak suka keramaian macam pesta-pesta besar, apalagi pesta bersama teman dasar selebrasi atas sesuatu yang penting. tapi kalau kak kevin dan kak hyunjae sudah menculiknya, eric bisa apa? padahal kenal yang mengadakan pes...