"loh, kevin? lo gak jadi jemput eric?"
kevin meletakkan buku-buku yang semula dipeluknya ke atas meja. sebuah helaan napas keluar dari belah bibirnya seraya melirik kekasihnya, chanhee, yang tengah menyeruput frappe.
"nggak jadi. digantiin juyeon."
"tapi udah bilang juyeon suruh bawa eric ke sini?"
wajah semrawut kevin seketika berubah setelah mendengar ucapan chanhee. matanya melebar, mulutnya membulat. "mampus, lupa!"
chanhee mendelik. ia menoyor kepala kevin pelan. "bodoh. cepet telepon juyeon nya! mumpung kak hyunjae masih repot di atas."
tanpa perlu chanhee peringati juga kevin akan melakukan itu! tangannya dengan cepat meraih ponsel di saku celananya. ia mencari kontak juyeon, dan langsung menelepon kawannya itu.
tuut...
"halo? juyeon?"
kevin baru saja hendak melengos lega karena juyeon mengangkat teleponnya dengan cepat. tetapi ia kembali diberi kepanikan level tertinggi karena mendengar suara isakan tangis dari seberang sana.
"halo?? juyeon??"
"kenapa?"
suara juyeon terdengar serak, tenang, dengan helaan napas yang berat. jantung kevin berdegup makin kencang. bila juyeon tidak menangis.. lantas, suara tangisan itu.. eric?!
"lo di mana?" tanya kevin, berusaha setenang mungkin. ia takut chanhee mendengar nada paniknya dan malah berisik di kantor orang.
"di rumah. kenapa?"
"sama eric?"
"iya."
"itu.. nangis?" tanya kevin hati-hati
"hah," terdengar tarikan dan hembusan napas penuh emosi dari seberang sana. kevin makin kencang memegangi ponselnya, apalagi setelah juyeon menjawab. "iya."
"kenapa? gue ke sana ya?"
"gak usah."
"tapi kak hyunjae nyuruh lo bawa eric ke sini.."
"hmm.. gak bisa. suruh hyunjae aja yang ke sini nanti."
"oke.."
"udah, kan?"
"he'm."
"gue tutup ya."
"sebentar, juyeon," kevin menarik napas. "jangan terlalu keras dengan eric, apa pun yang terjadi. ajak ngobrol perlahan, okay?"
hening dari seberang sana. tiba-tiba telepon ditutup begitu saja tanpa jawaban lain. hal itu membuat kevin menghela napas geram. apa yang dilakukan juyeon sebenarnya?!
"gimana?" tanya chanhee selepas kevin menyelesaikan obrolannya. "udah tahu anaknya?"
kevin agaknya bersyukur karena sepertinya chanhee tak begitu mendengar omongannya pada juyeon tadi. kevin hanya mengangkat bahunya. "udah, tapi juyeon bawa balik tuh si eric."
"yaudahlah. sama pacarnya ini, kan."
sama pacarnya sih, sama pacarnya. tapi nangis gitu anaknya?!
ㅡ
juyeon meletakkan ponselnya di atas nakas dengan kasar bersamaan dengan helaan napas berat, lelah, kesal. dadanya bergemuruh hebat. sementara matanya ia alihkan ke mana pun, asal tidak mengarah ke kasurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
summermate ☆ juric
Fanfictioneric memang berisik tapi ia tidak suka keramaian macam pesta-pesta besar, apalagi pesta bersama teman dasar selebrasi atas sesuatu yang penting. tapi kalau kak kevin dan kak hyunjae sudah menculiknya, eric bisa apa? padahal kenal yang mengadakan pes...