sembilan

15 3 0
                                    

Yap! hari ini adalah hari Sabtu.hari dimana gua selalu main bulu tangkis.

Kebiasaan gw ketika bangun tidur adalah selalu minum air putih yang gw siapkan sebelum tidur di meja kecil dan sambil mengecek benda kesayangannya itu, ya handphone.

Saat gue sedang mengecek handphone , tiba-tiba ada satu pesan dari aplikasi WhatsAppnya.

Gw langsung tersenyum tipis saat mengetahui siapa yang menge chatnya sepagi ini.

Putra..
Good morning!

Putri..
Morning too

Putra..
Hari ini Lo kemana?

Putri..
Mau bultang kak

Putra..
Kebetulan banget gw juga mau bulu tangkis juga. Berangkat bareng yuk

Putri..
GK ngerepotin nih kak ?

Putra..
Gk ngerepotin kok,kan mau bultang juga
Nanti kabarin,gue tunggu.

Putri...
Ok kak

Gw memang bangun pagi di hari Sabtu,karna gw selalu rutin bulu tangkis.

Sekarang jam 05.01 gw segera bangkit dari tempat tidur dan masuk ke kamar mandi.

***

Putra melepaskan helmnya dan turun dari motor ninja merah kesayangannya itu.

Kemudia ia berjalan menuju pagar rumah gw dan memanggil gue dengan nada Sangat lembut.

"Hai, kak!"sapa gw sesaat setelah gw membuka gerbang rumah gw.

"Hai! balas  putra di sertai senyuman yang selalu membuat putri kagum sampai saat ini. Senyuman yang menenangkan,membuat candu pagi putri untuk terus melihat senyuman putra.

"Yuk langsung berangkat?"tanya putra.
'iya ayo!"jawab putri dengan semangat.

Putra naik ke motornya kemudian di susul oleh putri.setelah itu, motor putra melesat pergi meninggalkan pekarangan rumah putri.

~

Putri berkali-kali tersenyum melihat putra yang sesekali air keringatnya.

Seperti biasa,gw duduk di pinggiran lapangan ini,lapangan bulu tangkis yang biasa gua main di sini.

Sesekali putra melirik ke arahnya dan melempar senyumannya.

Tiba-tiba seseorang menutup kedua mata putri dengan kedua telapak tangannya.
Siapa lagi kalau bukan Nayla ?

"Ihhh lepasin nay!"putri memberontak agar Nayla mau melepaskan tangannya.

"Yaelah ketebak. Ucap Nayla yang sangat kecewa.

"Ya kali sama sahabat sendiri GK tau,balas putri kesal,ia paling malas di ganggu saat asik-asiknya melihat sesuatu yang menurutnya bagus.

"Iya deh maaf,yang lagi serius ngeliatin doi."goda Nayla sambil tersenyum jahil.

Putri hanya menatap tajam ke arah sahabatnya itu.

Tak lama putra datang dengan tas khusus raket.

"Eh ada Nayla ,ucap putra sambil memberi isyarat putri untuk berdiri dari tempat duduknya.

"Yuk, put! Langsung pulang kan ?"

Iya,nay ? Lo di jemput kan ?"

"Iya gua tadi kesini karna jemputan gua blm Dateng,kan mending gangguin lo.

"Mau gua tungguin GK Ampe Dateng

"GK usah,paling sebentar lagi Dateng kok."

"Serius nih?"tanya putri,kemudian Nayla mengangguk sebagai jawaban,lalu putra dan putri pun berpamitan untuk pulang kepada Nayla.

***
Setelah sudah sampai rumah putri
Tiba - tiba putra memanggil ku.

"Putri lu mau GK jalan sama gua hari ini.

"Emmm, kayaknya sih bisa.cuman liat aja nanti ya pokoknya hehehe,"jawab putri kikuk.pasalnya ia sangat bingung , takutnya ia sudah terlanjur janji eh malah GK bisa.

"Yehh,dasar labil."putra mencubit pipiku putri yang berdiri di depannya.

"Ya kan takutnya gw udah janji sama Lo, eh taunya gua GK bisa,"ujar putri yang masih bingung.

Drrrtttt.....  Drrrtttt....

Ponsel putra bergetar,membuat perhatian putra teralih dan ia mengambil ponsel yang ada di kantung celananya.

Tertera jelas di layar handphone tersebut nama " ibu.

"Hallo."suara lembut dari seberang sana menyapa indera pendengaran putraa.

"Hallo,Bu kenapa ?

"Kok belum pulang ? Tadi katanya mau anter ibu ke pasar . Nggak jadi ?"

"Eh ?iya !putra lupa,maaf bu.putra lupa, sekarang jadi GK ?

"Jadilah! Buruan ya.keburu siang .

"Iya,Bu.putra pulang sekarang, nggak lama kok ,lima menit putra udah sampai rumah "

"Putra jangan ngebut-ngebut! Masa lima menit, pasti kamu naik motornya ngebut banget itu.
Pelan-pelan aja,yang penting selamat.

"Nggak,Bu. Orang Deket .

"Yaudah pokoknya hati-hati.

"Setelah sambungan telepon dimatikan,putra langsung menyalakan motornya.

"Put,gua pulang ya.gua lupa masa,kalau gua udah janji mau anter camer Lo ke pasar."pamit putra

"Apa camer ? Camer gua? Gua bingung,karna Kurang mencerna apa yang putra ucapkan.

"Iya ibu gua. Camer Lo kan ?"

"Ye bisa aja lu kang cilok! By the way Aminn sih."

"Ih ganteng kayak gini di bilang Abang cilok ? Kembaran Angga yunanda nih,"lalu tak lama putra berucap lagi,kali ini pelan menyerupai bisikan dan ia mendekatkan bibirnya ke dekat telinga gue.

"Oh,aminnn ya.iya deh aminnn cie yang mau banget jadi calon mantunya ibu gue,cie yang mau jadi calon istriku."

Lantas gue pun kaget dan tanpa sadar gua menepuk bibirnya sendiri.ia mengomel ucapannya yang malah membuat dirinya malu sendiri.

"Dahhh,put!gua pulang dulu. Nanti jam Dua gue jemput okeh!"putra yang sambil melambaikan tangannya, sebenarnya ia sangat buru-buru,tapi masih aja sempat-sempatnya menggoda putri.

"Hati-hati ya!suara putri dengan keras,agar putra mendengarnya.

"Dasar akang cilok!seneng banget sih bikin gua baper."gerutu putri lalu menutup pagernya.

Jangan lupa vote and comen ya ....
Makasih !

TERLANJUR  BAPER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang