bab 6# Wanita licik

304 56 0
                                    

sementara asya ia berjalan menuju kelasnya namun tiba tiba saja ia kepergok seorang guru BK yang tengah berkeliling

"Asya" ucap guru itu membuat gadis tersebut menengok ke arah guru tersebut

"eh ibu ngapain Bu disini apa mau patroli atau mau olahraga biar sehat" ucap asya sambil cengegesan

"ya ibu patroli--" ucap guru tersebut yang langsung disela oleh asya

"kalo ibu mau patroli kenapa gak jadi polwan saja kenapa malah jadi guru BK coba ck ck" ucap asya sementara az yang akan kembali ke ruangannya tak sengaja melihat asya yang tengah berbicara pun langsung menghampirinya

"permisi Bu ini ada apa ya" ucap az membuat mereka menengok ke sumber suara tersebut

"eh mas az ngapain mas dimari apa mau nyelamatin saya dari Bu bol eh maksud saya Bu Erna" ucap asya membuat az geleng geleng kepala dengan sikap gadis itu

'hadeh istriku yang manis ini gak bisa apa jika tidak berulah sehari saja' batin az

"tadi saya melihatmu mangkannya saya nyamperin kemari" ucap az

"udah pak mending hukum saja dia" ucap Bu Erna

"kan guru BK nya ibu bukan mas az kenapa malah menyuruhnya" Ucap asya

"pusing saya ngadepin kamu Mulu mangkannya saya serahkan kepada pemilik sekolah ini langsung" ucap Bu Erna

"kalo pusing ya jangan diurusin lha Bu gitu aja kok repot eh bentar tadi ibu bilang pemilik sekolah" ucap asya

'istriku apalagi yang telah kau perbuat, pusing lama lama saya melihatnya' batin az

"serah kamu dah. dan ya dia memang pemilik sekolah ini tapi kenapa kamu manggilnya mas bukan pak" ucap Bu Erna

" saya yang menyuruhnya manggil begitu Bu. yaudah biar dia jadi urusan saya, ibu Silahkan lanjutan tugasnya" ucap AZ yang diangguki oleh Bu Erna

"baik pak kalo begitu saya undur diri" ucap Bu Erna yang diangguki oleh az, setelah Bu Erna pergi kini tinggal mereka berdua yang ada dikoridor tersebut

"aku tidak akan menghukummu, sekarang kamu aku antar pulang saja hari ini oke. lagian bentar lagi juga semuanya pulang sebab ada rapat antar guru" ucap AZ

"emang gak papa kalo pulang duluan" tanya asya

"gak papa selagi aku yang mengajak. udah sekarang aku antar untuk mengambil tasmu" ucap AZ yang diangguki oleh asya, ia pun kemudian diantar az untuk mengambil tasnya setelah itu ia langsung pergi menuju kediaman Al faqih. sesampainya disana

"aku tunggu kamu disini ya pertemuannya jangan malam sebab aku harus mengurus sesuatu saat malam" ucap AZ

"baiklah kalo begitu tunggu aku ya. ingat tunggu disini saja jangan didepan gerbang takutnya orang tuaku nanti tau" ucap asya

"oke lah" ucap AZ kemudian asya pun masuk ke dalam disana ia dicegat oleh seorang wanita

"baru pulang sya" ucap wanita tersebut

"ya kenapa emangnya" ucap asya dengan raut dinginnya

"wow slow aja lah" ucap wanita tersebut

"to the point saja apa mau mu" ucap asya

"aku mau kau memberikan seluruh milikmu padaku" ucap wanita tersebut

"jangan harap sebab milikku takkan aku berikan pada siapapun" ucap asya

"cih" ucap wanita tersebut

"kenapa kau mengemis meminta semua milikku sementara dirimu sudah memiliki banyak uang hasil menjajakan tubuhmu yang murahan itu" ucap asya membuat wanita tersebut emosi

"kau, aku harus menghabisimu dulu agar aku bisa memiliki semua milikmu" ucap wanita tersebut kemudian mengambil pisa didekatnya lalu mengarahkannya kepada asya namun tiba tiba saja ia langsung menusukkan pisau tersebut ke perutnya sendiri berulang kali

"aww PAMAN BIBI" teriak wanita tersebut membuat kedua orang tua asya turun kebawah bertepatan dengan itu Bilal sang kakak pun juga datang melihat hal tersebut

"ASYA APA YANG KAMU LAKUKAN PADA SEPUPUMU SENDIRI" ucap ayahnya dengan amarahnya

"aku tidak melakukan apapun ayah dia sendiri yang menusuk dirinya" ucap asya

"jangan bohong kamu, ayah gak pernah mengajarimu untuk berbohong" ucap ayahnya

'kenapa kau tidak mempercayaiku ayah, lagian luka itu tidak lah parah kenapa ayah sampai segitunya' batin asya

"aku tidak berbohong ayah" ucap ayahnya

"iya ayah asya tidak pernah berbohong" ucap Bilal yang membela adiknya

"DIAM KAMU, AKU TAK MAU MEMPUNYAI ANAK KRIMINAL SEPERTIMU SEKARANG PERGI KAMU DARI SINI" teriak ayahnya

"ibu" ucap asya kepada ibunya namun sang ibu tak bergeming sedikit pun

"jika asya pergi aku pun akan pergi juga" ucap Bilal

"baik kalian berdua pergi dari sini ingat jangan membawa apapun dari sini" ucap ayahnya

"oke aku akan pergi ingat suatu saat kalian pasti akan menyesal mempercayai rubah ini, ayo kak kita pergi dari sini" ucap asya kemudian menarik kakaknya untuk pergi dari rumah tersebut setelah meletakkan semua pemberian ayahnya. ia pun langsung masuk ke dalam mobil az dengan kakaknya sambil menangis di mobil tersebut, AZ yang melihat itu pun langsung bertanya

"kamu kenapa menangis hm" ucap az dengan lembutnya

"kita diusir dari rumah sebab asya dituduh mencelakai sepupu kami dengan sengaja" ucap Bilal membuat az langsung memeluk asya

"hanya karena itu sampai tega mengusir kalian, biadab" ucap AZ yang menahan emosinya

'sudah ku duga ini akan terjadi' batin AZ

"huh sekarang kalian tinggal di rumahku saja oke. dan nanti sampai di rumah aku mau memberitahu sesuatu hal penting" ucap AZ

"hal penting apa. em kalo kami tinggal dirumahmu apa tidak merepotkan" ucap Bilal

"ya tidak merepotkan sama sekali dan mengenai hal penting itu nanti kau akan tau sendiri" ucap AZ

"baiklah" ucap Bilal kemudian AZ pun mengendarai mobilnya menuju rumahnya

.
.
.
.
.
.

makasih yg udh baca maaf kalo byk typo see you next part guys assalamualikum warahmatullah wabarakatu

Dipublish
18 Juni 2020

Mafia GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang