bab 12

252 51 2
                                    

"sejak kapan" tanya Asya kepada suaminya

"Ya sejak mas menikahimu, mas sudah membeli mansion ini" ucap AZ

"Lalu orang tua mas gimana, kalo mas tinggal disini" ucap Asya membuat AZ seketika murung

"Orang tua mas sudah meninggal. Dan mas tinggal dengan kakek neneknya mas sebelum nikah. Namun setelah menikah mas tinggal sendiri sebelum kamu kesini" ucap AZ dengan raut sedihny membuat Asya tak tega melihatnya, Asya pun kemudian memeluk samb membelai Surai rambut sang suami

"Jangan sedih mas, orang tua mas pasti senang liat mas sudah tenang disana, besok kita ziarah ke makam orang tua mas" ucap Asya membuat sang suami langsung menatapnya

"Iya yank" ucap Az yang sedikit membaik sebab istrinya

"Eh ya bukannya kamu tadi minta Bilal nelfon Ad, kenapa gak jadi" ucap AZ yang mengingat permintaan sang istri kepada Bilal tadi

"Oh iya, kenapa aku lupa mas. Ish ini pasti gara gara aku terlalu sedih mangkannya sampai kelupaan begini" ucap Asya dengan cemberutnya membuat sang suami gemas dibuatnya

"Sudah jangan cemberut gitu, kamu tambah lucu lho kalo begitu. Sekarang kamu hubungi Ad, nih pake handphone mas" ucap Az lalu menyerahkan handphone nya kepada sang istri

"Tapi kan mas gak punya nomernya bang Ad, dan mas juga belum kenal bang Ad. Nanti kalo bang Ad gak tau yang nelfon itu aku gimana" ucap Asya

"Ya kan kamu pasti ingat nomernya yank, yasudah ketik aja. Kalo belum kenal nanti kenalin dong. Satu lagi, kalo dia denger suara kamu dia juga pasti ingat sama kamu" ucap Az

"Iya juga ya, baiklah kalo begitu" ucap Asya kemudian mengambil telfon yang disodorkan oleh sang suami

Ia pun mengetik nomer Ad, setelahnya ia pun menghubunginya

"Assalamualaikum bang" ucap Asya setelah tersambung

"Waalaikumsalam, kok suaranya Familiar ya. Apa Kamu Asya atau orang lain yang suaranya mirip Asya" ucap Ad membuat Asya mendengkus kesal

"Aku Asya bang, masa suara adik sendiri lupa sih" ucap Asya dengan raut kesalnya

'kenapa dia menyebut adik, apa mungkin itu Abang kandungnya atau Abang angkatnya ya' batin Az

"Hehehe maaf dek, Abang kira siapa. Soalnya nomernya asing sekali kirain kolega Abang eh ternyata kamu. Ngomong ngomong kamu ganti nomer apa gimana" ucap Ad

"Kebiasaan deh. Hm ini aku gak ganti nomer bang" ucap Asya

"Terus" ucap Ad

"Aku pake nomer suamiku" ucap Asya membuat Ad terkejut

"Lha kok tiba tiba kamu punya suami dek, bukannya kamu masih lajang ya" ucap Ad yang kaget mendengar penuturan sang adik

"Aku juga awalnya gitu bang, tapi setelah dijelaskan oleh suamiku aku mengerti. Oma dan opa yang menikahkan ku dengan suamiku bang itu pun atas persetujuan dariku. Awalnya ku kira Oma dan opa waktu itu hanya iseng nanya nanya aku mau nikah muda apa nggak, eh tak kusangka ternyata beneran bukan sekedar iseng" ucap Asya yang menjelaskan panjang lebar

"Hm, tapi kenapa merahasiakannya kepada Ayah yah dan juga abang" ucap Ad

"Tak tau, besok aku mau nanya ke Oma dan opa langsung deh" ucap Asya

"Okey, setelah tau jangan lupa beritahu Abang ya" ucap Ad

"Okey bang" ucap Asya

"Oh ya Sya, kenapa tiba tiba kamu bisa tau kalo kamu punya suami" ucap Ad

.
.

.

Mau tau kelanjutannya, tunggu di part berikutnya ya.

Maaf kalo banyak Typo. Jgn lupa vote, comment and follow guys, see you next part assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.

Mafia GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang