"Kamsahamnida ahjussi...." Ucap Jimin sambil membungkukkan badannya sedikit. Dia tersenyum manis pada namja yang sudah menolong nya tadi, lumayanlah di bayarin juga hihihihi....
Namja itu membalas senyum Jimin, mengelus puncak kepala Jimin dengan sayang. Interaksi keduanya membuat empat orang lainnya jadi terkacangi.
"Jangan panggil ahjussi dong..." Rajuk si Namja main main, mengabaikan tatapan dua orang lainnya yang menatapnya tak suka.
Jimin berkedip kedip menatap namja itu, tangannya memegang tas belanjaan yang isinya penuh dengan perlengkapan bayi. Jimin sendiri heran sekaligus bingung, namja yang menolongnya tadi itu terlalu baik sampai sampai harus membelikan segala macam perlengkapan bayi. Dan lagi, kenapa sejak tadi Jaejoong dan juga Chaehyung terlihat tak suka dengan si namja.
Namja itu menjawil hidung mungil Jimin gemas, mencubitnya pelan dan merangkulnya. Menggiring Jimin untuk keluar dari ruangan penuh pelengkap bayi itu, tak membiarkan atau lebih tepatnya tak mengizinkan empat orang di belakang mereka itu mendekat.
"Terus manggil nya apa??" Tanya Jimin, mendongak menatap namja yang sedang merangkul nya. Namja itu tersenyum, tangannya yang merangkul pundak Jimin sengaja dia panjang kan agar keduanya semakin dekat.
"Bagaimana kalau.....emm..Oppa..??" Alis Jimin menekuk tak terima. Oppa?
"Maaf, tapi saya namja bukan Yeoja." Jawab Jimin ketus. Namja itu terkekeh dan mengusak ngusak gemas rambut Jimin.
"Bercanda...." Ucap si Namja.
"Gimana kalau Hyung aja..?? Kayaknya kamu lebih muda deh.." Jimin terlihat sedang berfikir, sampai dia mengangguk setuju dengan perkataan si Namja.
Dilain sisi, dua orang yang ternyata memiliki hubungan darah dengan si namja seketika melotot horor. Apa?? Hyung??
"Oke....Hyung..emm..??"
"Siwon...Kim Siwon, kalau kamu..??" Jimin tersenyum, menyambut tangan lain Siwon yang terlulur padanya.
"Park Jimin, tapi Jimin udah jadi Kim hehe..." Kekeh Jimin.
Alis Siwon tertekuk sesaat, sampai dia mengangguk paham saat melirik kedua orang yang sangat sangat dikenalnya.
"Jimin manggil Wonwon Hyung boleh..??" Tanya Jimin. Siwon menatap bingung pada Jimin.
"Wonwon..?? Kok Wonwon sih..nama Hyung kan bagus, masa dipanggil Wonwon.." cemberut Siwon. Jimin mulai berfikir lagi, gak peduli dengan dua orang yang sedang dipegangi oleh dua orang lainnya. Permasalahan mereka sama, yaitu...
' Situ dah tua anjeng..!! Hyung dari mana cobak..!!'
' Tua tua narsis amat asu..!! Inget umur babi..!!'
Sumpah serapah dilayangkan oleh Jaejoong dan juga Chaehyung pada namja yang tak lain dan tak bukan adalah Kim Siwon. Appa dari Jaejoong, dan kakek dari Chaehyung dan buyut dari anak Jimin dan buyut Dahyun.
Ingin rasanya mereka menarik baju belakang Siwon, menjambak nya, menginjaknya dan membolongi kepala si tua itu. Namun sayang, itu hanyalah bayang bayang belaka. Iya lah bayang bayang, coba aja mereka lakuin itu beneran. Alamat gak ada duluan Jimin. Kenapa?? Tolong perhatikan tangan kiri Siwon yang merangkul Jimin. Yah...sekilas yang terlihat hanya jam tangan dengan harga fantastis saja, tapi tolong lihat fitur fitur yang dimilikinya. Simple nya, sekali pencet salah satu tombol, akan muncul moncong pistol yang bentuknya lebih kecil tapi peluru kecil yang didalamnya terdapat racun berbahaya yang mana hanya si tua itu yang punya penawar nya.
Iya kalau dikasih, kalau enggak..?? Sekali tembak, shoot..!! Dua detik kemudian nafas kalian akan berhenti. Bukan berhenti koit, tapi berhenti karena tak bisa menghembuskan nafas lagi. Yang mana hampir sama seperti asma tapi lebih cepat reaksinya. Belum lagi cairan lainnya yang cepat merambat ke jantung dan menggerogotinya seperti parasit. Dan koit dalam lima menit. Sama saja sih😂
KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen Of Mafia✓✓
FanfictionBook 2 dari He's Mine¹ Kim Taehyung yang begitu angkuhnya, kini harus merelakan egonya untuk dapat memenangkan hati Jimin. Dia bahkan harus rela bersikap manis, dan konyol demi Jimin, walaupun itu terlihat jauh dari sifatnya selama ini. Menjadi buci...