Tik
Tik
Tik
Tik
Hahh....
Entah sudah yang ke berapa kalinya Seokjin menghela nafasnya, ditemani oleh keponakan lucnutnya yang tiba tiba datang tanpa dosa sama sekali, dengan wajah volosnya dia berkata dan mengganggu ketenangan nya.
'Samchon dubu ngantuk..' you know lah refleks orang kalau dengerin kata kata ngantuk.
' Ya tidur lah..' 100 buat yang mikir itu👍
Jawaban dubu.'pinjem bahu Samchon, bahu Samchon kan luas. Seluas tiga ribu badak berjejeran..'
Kudu sabar Seokjin tuh..
BALIK..!!
Ditemani rintikan hujan, Seokjin dan juga Dahyun yang tertidur di pegangan sofa. Anggap saja, ada sofa di lorong-lorong rumah sakit, lorong ini itu ngadep taman pas cuman di batesin kaca gitu aja.
Ibu..
Kata itulah yang terlintas di kepala Seokjin sejak tadi. Ibu, eomma, mama, mommy atau kata kata lainnya yang bisa mendeskripsikan kata Ibu itu. Apa Seokjin egois..?? Apa dia sudah menjadi kakak yang baik..??
Tapi kenapa dia tak tau kalau Chaehyung memendam perasaan seperti itu..?? Mau tak mau, Seokjin mengakuinya. Mengakui kalau hidup Chaehyung lebih suram dan menyedihkan dari pada kehidupan nya dan Taehyung. Karena apa..?? Karena dia juga seorang ibu, adiknya itu seorang ibu. Dan itulah yang menjadi masalahnya.
Seokjin mengusap wajahnya kasar, andai saja dia bisa memutar waktu. Maka sudah dipastikan Seokjin akan langsung terbang menuju benua Amerika itu. Menghentikan dan menyelamatkan apa yang menjadi permata sang adik. Tapi sayang...waktu tak bisa diputar lagi. Dan apa yang sudah terjadi dimasa lalu tak bisa diubah lagi.
Dan Seokjin tak bisa membohongi dirinya sendiri lagi. Mengatakan seolah olah sang adik baik baik saja dibalik senyuman dan kekuasaan nya, tapi nyatanya tidak. Yang jelas, kali ini Seokjin berharap. Berharap sang adik tak akan berbuat yang aneh aneh... untuk kali ini.
"Tuan..!! Tuan..!! Tuan..!!" Seokjin membuka matanya dan menatap tajam pada suster yang mengguncang bahunya dengan kencang itu. Suster itu terlihat panik, tapi kenapa..??
"Apa..??" Tanya Seokjin dengan kesal. Suster itu terlihat benar-benar panik.
"Tuan..!! Pasien VVIP nomer 3..!!" Seru panik suster itu.
Seokjin menatap sang suster bingung, ada apa dengan pasien itu..?? Lagi pula tak ada urusannya dengan Seokjin. Seokjin berdecak dan menutup matanya lagi, membiarkan atau lebihnya mengacuhkan suster yang panik kalang kabut sejak tadi. Merasa dihiraukan, suster itu akhirnya pergi sambil berlari. Kalau dilihat dari panik nya, seperti nya pasien itu sedang sekarat atau terjadi sesuatu pada pasien itu.
Yang penting gak terjadi apa apa dengan Jimin.
Tunggu, Jimin di kamar VVIP nomer berapa..??
Berapa yah..??
Ada nolnya depan nya pokok. Iyalah_-
Terus ada angka tiga nya.
Iya ada angka tiga nya, berarti 03.
Ah... Jimin di kamar VVIP nomer tiga berarti..
Ya....
Seokjin mengangguk ngangguk kan kepalanya sambil memejamkan matanya. Eh..??
Kedip kedip..
Satu...
Du--
GEDUBRAK..!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen Of Mafia✓✓
Hayran KurguBook 2 dari He's Mine¹ Kim Taehyung yang begitu angkuhnya, kini harus merelakan egonya untuk dapat memenangkan hati Jimin. Dia bahkan harus rela bersikap manis, dan konyol demi Jimin, walaupun itu terlihat jauh dari sifatnya selama ini. Menjadi buci...