Skala pergi meninggalkan Aurora dan Aurora masih bingung dengan sikap Skala. Di tambah lagi dengan dia yang tidak sengaja bisa kenal dengan adeknya.
"Kok bisa kagak sengaja gini ya" kata Aurora sambil masuk ke dalam Rumahnya.
Ryan membeli barang-barang persiapan untuk ujian. Dia sebenarnya takut kalau kakaknya merasa curiga karena Mamanya melarang untuk memberitahu kakaknya.
"Udah pulang dek?cepet amat" tanya Aurora
"Udah, cuma beli buku latihan sama beberapa alat tulis" kata Ryan
"Oh gua mau ngomong sama lu penting" kata Aurora
"Yaudah ngomong aja" kata Ryan
"Iya taruh barang lu dulu di Kamar" kata Aurora
"Iya bawel" kata Ryan
Ryan menuju kamarnya di lantai atas untuk meletakkan barangnya tadi. Dia merasa kaget karena kakaknya yang terlihat serius.
"Mau ngomong apaan cepet" kata Ryan
"Gua cuma mau nanya sih" kata Aurora
"Nanya apaan lagi" kata Ryan
"Lu deket banget sama Skala?" tanya Aurora
"Lumayan" kata Ryan
"Kok bisa?" tanya Aurora
"Ya bisa, emang kenapa?" kata Ryan
"Kagak papa, aneh aja gitu kayak ada yang kalian sembunyiin" kata Aurora
"Ya pasti ada lah" kata Ryan
"Kan cepet bilang ke gua ada rahasia apa sebenarnya" kata Aurora tidak sabar
"Ini urusan cowok Kak" kata Ryan
"Urusan apaan?" tanya Aurora
"Ada pokoknya" kata Ryan
"Jujur cepet, ntar gua beliin buku paket latihan dua deh" kata Aurora menyogok adiknya
"Mau tau?" kata Ryan
"Iya cepet apaan" kata Aurora
"Ini soal adeknya Skala" kata Ryan
"Lah lu kok kenal adiknya?" tanya Aurora semakin curiga
"Ya gimana kagak kenal orang sekelas" kata Aurora
"Terus-terus" kata Aurora tidak sabar
"Adiknya itu lagi suka sama cowok jadi bang Skala nyuruh gua ngawasin gitu" kata Ryan berbohong
"Yaelah gua kira apaan" kata Aurora
"Emang lu kira apaan Kak?" tanya Ryan
"Ada rahasia apa gitu" kata Aurora
"Kagak ya cuma itu doang" kata Ryan
"Oalah yaudah, gua cuma heran kenapa kok kelihatan aneh gitu, ada yang gua lupa dari masa lalu gua" kata Aurora
"Udah kagak usa dipikir Kak" kata Ryan
"Hem" kata Aurora
"Yaudah gua ke atas" kata Ryan
"Ya sono" kata Aurora
Ryan menuju kamar atasnya dan mencoba bersikap tenang.
"Untung Kak Aurora percaya" kata Ryan pelan
Aurora masih terlihat bingung dan curiga terhadap tingkah laku adiknya yang bertindak seolah olah ada sesuatu yang ia sembunyikan darinya.
*****

KAMU SEDANG MEMBACA
SKALA
Подростковая литератураSKALA adalah seorang murid yang berada di bangku kelas 2 SMA yang memiliki keterampilan bermain basket. Banyak siswa yang menganggap sikap nya seperti es batu. Suatu hari dia bertemu seorang perempuan yang tidak asing yang mampu membuat hati Skala t...