Baru

6 0 0
                                    

Hari ini adalah hari sabtu, karena sekolah Zakky yang FullDay, dihari sabtu dan minggu mendapatkan libur. Biasanya, dihari libur seperti ini, Zakky pergi kesebuah lapangan yang memiliki ring basket didekat kostnya. 

Ia bermain basket sendirian disana, 3 Point Shoot, Dunk dan Lay Up bukan hal yang sulit lagi bagi Zakky. Seseorang datang kearahnya, seorang gadis berambut pirang dan terlihat cukup cantik. 

"Um, Hai?, Boleh ikut main basket?." Tanya gadis itu

"Oh, pinjam bola atau main bareng?" Balas Zakky dengan tanya

"Main bareng aja."

"Oke."

Zakky dan gadis itu bermain basket bersama, terlihat gadis tersebut bukan pertama kalinya bermain basket. Ia terlihat cukup ahli dalam memainkan bola basket tersebut. Mereka bermain basket hingga hari mulai panas dan menunjukan pukul 10 pagi.

Seusai bermain, mereka duduk disebuah pondok didekat sana sambil meminum air mineral. Suasana hening, karena mereka tak saling kenal. Zakky tidak masalah dan tidak peduli dengan keheningan tersebut dan tetap meminum air miliknya.

"Namamu, Zakky kan ya?" Gadis itu bertanya tiba tiba

"Ah, iya. Kenal?"

"Kamu mah terkenal dikalangan anak basket." 

"Ah... gitu ya..."

"Oh iya, namaku Vania. Salam kenal" Ucapnya sambil mengulurkan tangan 

"Salam kenal." Jawab Zakky menerima salamnya

Tak lama setelah itu, Vania meminta kontak Whatsapp milik Zakky, namun Zakky menolak untuk memberikan nomer Handphonenya, tapi menukarnya dengan Line ID. Setelah itu, Vania pamit pulang terlebih dahulu.

Sebelum kembali pulang, Zakky memutuskan untuk membeli beberapa snack disupermarket.  Setelah membeli snack, Seseorang datang dan menghampirinya dari belakang,

"Cuy, ngapain disini?" Tanya Willy menepuk pundak Zakky

"Oh, elu. Abis basket, mau beli jajan." 

"Eh, dia sukanya pergi kemana?" 

"Masalah Lyra lagi? Cari tau sendiri lah."

"Ayo lah, bantu gue lagi."

"Males. Janji kita cuman sampe pacaran doang gue bantunya."

"Yaudah lah." 

Mereka dua terpisah, Zakky kembali kekostnya dan menikmati siang hari didalam kamar yang berAC sembari menonton Netflix dan memakan snack yang ia beli tadi.

Sebenarnya Zakky merasa sedikit kurang lega jika Lyra berpacaran dengan Willy. Karena Lyra juga tak pernah lagi mengabari tentang kabarnya pada Zakky lagi setelah berpacaran dengan Willy, akan tetapi Zakky merasa bahagia bisa melihat Lyra kembali berani memiliki pacar.

"Kenapa gue malah mikirin mereka sih?" Tanya Zakky dalam hatinya

Hari mulai sore, Zakky telah berpindah dari sofa ke kamarnya. Ia duduk dikursi gamingnya dengan memandangi komputernya yang hendak ia nyalakan. Handphonenya berdering, Vania menelfonnya

"Jak, Zakky, tolong temenin gue ke Rumah sakit." Tanya Vania saat telfonnya tersambung

"Lah anjir, ada apa?" 

"alamatnya gue send sekarang."

Telfonpun tertutup, alamat rumah Vania masuk kehandphone Zakky melalui LINE, karena Vania terasa seperti sangat terburu buru, Zakky langsung mengambil celana panjang, jaket dan kunci motor lalu bergegas menuju alamat rumah Vania.

Sesampainya disana, Vania terlihat sangat pucat dan lemas, 

"Loh loh, Van?" Tanya Zakky 

"Z-Zakk-" 

Vania mual dan muntah didekat situ, Zakky turun dari motor lalu membantu Vania. Ia menaikkan Vania kemotor dan bergerak menuju kerumah sakit sambil memegangi Vania yang tengah duduk lemas dibelakangnya.

Sampailah dirumah sakit, Vania langsung dibawa keruangan UGD dan segera dilakukan pemeriksaan kesehatan. Setelah beberapa menit menunggu, Vania didiaknosa memiliki radang lambung dan harus rawat inap dirumah sakit untuk beberapa waktu.

Hujan DerasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang