Seminggu setelah Vania dibawa kerumah sakit, Zakky jadi sering menjenguknya saat malam hari. Namun hari ini, ia melihat seseorang dengan masker dan hoodie hitam datang menjenguk Vania.
"Eh, cowo yang jenguk pake hoodie hitam itu tadi siapa?" Tanya Zakky sambil menyuapi Vania
"Ohh, itu pacar gue."
"Hah? lu udah ada pacar?"
"Udah, tapi pacar gue gak tanggung jawab banget."
"Gak tanggung jawab gimana?"
"Masa dateng cuman sekali seminggu, elu aja yang bukan pacar gue dateng hampir tiap hari."
"Sibuk kali..."
"Apaan? sibuk cari cewe lain iya."
"Jangan negative gitulah, nanti ga sembuh sembuh."
Zakky sempat terkejut saat Vania mengatakan laki laki tadi adalah pacarnya. Karena dihadapan Zakky, Vania seperti gadis yang tidak memiliki pacar. Sikapnya pada Zakky membuat Zakky berpikir seperti itu, Vania juga terlihat sangat membenci pacarnya itu.
Handphone Zakky berdering, ia mendapat telfon dari Lyra,
"Ada apa?" Tanya Zakky setelah telfon terhubung
"Elu dimana?, gue udah didepan kamar kost lu..."
"Lah, kita ada janji?"
"Kaga sih, emang lagi dimana?"
"Di RS nih"
"HAH?!, ELU SAKIT?" Ucap Lyra dengan nada tinggi membuat Zakky menjauh kan Handphonenya dari telinga
"Weh santai santai, temen gue yg sakit, elu mau kesini?"
"Shareloc ya alamat rumah sakitnya."
Zakky menutup telfon dan memberi alamat rumah sakit tempat ia berada sekarang, ia juga bingung kenapa Lyra tiba tiba ingin menemuinya disaat saat seperti ini.
"Siapa?" Tanya Vania
"Sahabat gue"
"Yakin cuman sahabat? dia kayaknya peduli banget." Jawab Vania dengan tawa
Zakky terdiam sudah banyak orang yang menganggap Lyra dan ia berada dihubungan pacaran, Tapi memang ini yang biasanya pacar lakukan?
Beberapa menit menunggu, Lyra datang setelah diberitahu kamar dari Vania menginap
"Zakky!, eh ini siapa?" Ucap Lyra saat berada didepan pintu kamar
"Ini sahabatnya Zakky tadi?" Balas Vania dengan tanya
"Eh, iya, Zakkynya mana?"
"Lagi dikamar mandi, gue Vania"
"Ah, gue Lyra."
Lyra pun duduk dikursi didekat Vania, Lyra basa basi dengan Vania guna menggunakan waktu agar tidak canggung. Lalu Zakky datang, merekapun menjadi berbincang bersama sama.
Jam menunjukan pukul 8, waktunya bagi mereka pulang. Lyra sepertinya tidak ingin mengatakan apa apa hingga Zakky mengantarnya kerumah.
"Udah sampe nih." Ucap Zakky
"Zak, aku nginep dikostmu ya..."
"Loh, ada apa?, gak izin dulu?"
"Ndak mau..." Lyra mengeratkan pegangannya
"Ah yaudah."
Zakky dan Lyra kini menginap dikost bersama, entahlah, ada yang aneh dengan Lyra hari ini. Mungkin Lyra sedang memiliki masalah dengan orang tuanya, tapi apakah pilihan yang benar untuk menginap dikost Zakky?
Sesampainya dikost, Lyra terus memegangi tangan Zakky. Zakky makin bingung atas apa yang telah terjadi, bukannya ini tidak baik karena Lyra sudah memiliki pacar?.
Setelah sampai dikamar kost dan membersihkan diri, Zakky duduk disofa sambil memainkan Handphonenya. Lyra yang baru selesai mandi, tiba tiba duduk dipangkuan Zakky sambil memeluknya.
"Kamu itu kenapa seh?, ada masalah?" Tanya Zakky mengelus rambut Lyra
"Ndak tau..."
***
Lyra pun duduk dikursi didekat Vania, Lyra basa basi dengan Vania guna menggunakan waktu agar tidak canggung.
"Elu pacarnya Zakky ya?" Tanya Vania
"bukan kok, dia cuman sa-"
Lyra terdiam, ia teringat semua kenangan tentang Zakky yang menyelamatkan dirinya ketika sedang terpuruk. Apakah Zakky pantas disebut sahabat dengan segala kepeduliannya?
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Deras
Roman d'amourZakky dan Lyra merupakan sahabat sejak kelas 6 SD, masalah dimulai ketika persahabatan mereka sedikit renggang akibat Willy yang berhasil menjadi pacar Lyra. Tidak ada masalah bagi Zakky untuk adanya kisah cinta antara Willy dan Lyra. Namun lama kel...