Diesok hari, pada saat jam pertama, Zakky izin kekamar mandi. Ia melihat Lyra dan teman sekelasnya mengikuti pelajaran olahraga, Zakky duduk disebuah kursi didekat lapangan untuk menghabiskan beberapa menit sebelum harus kembali ke kelas.
Lyra melihat Zakky yang sedang duduk dikursi tersebut sambil memandangi dirinya, Lyra tersenyum kearah Zakky. Zakky membalas senyuman itu, lalu Lyra datang dan menghampiri Zakky,
"Heh, ngapain disini?" Tanya Lyra
"Gapapa, males aja balik ke kelas." Jawab Zakky
"Dih, sana buruan balik."
"Nanti aja lah..."
"Ayoo buruan" Lyra menarik tangan Zakky
"Eh iya iya, basah semua njir kena keringetmu."
Zakky pergi meninggalkan Lyra, sebenarnya ia ingin kembali duduk, namun Lyra terus mengawasi Zakky hingga hilang dari pandangannya. Karena tak memiliki pilihan lain, Zakky dengan berat hati kembali ke kelas.
Istirahat pertama ini, Lyra tidak menjemput Zakky. Zakky makan sendirian dikantin, hingga seorang adik kelas yang berlari menghampirinya,
"Kak Zakky ya?" Tanya adik kelas itu sambil terengah engah
"Iya, ada apa?"
"Pacar kakak, jatuh dari tangga"
"Pacar?, gapunya dek."
Zakky melanjutkan makannya, ia tiba tiba terdiam, "Lyra!". Zakky berlari menuju tangga, satu satunya tangga disekolah ini adalah tangga didekat kantor guru. Ia sampai di dekat tangga, beberapa guru berkumpul disana.
"Bu, katanya, ada yang habis jatuh ya?" Tanya Zakky dengan nafas yang sangat cepat
"Udah dibawa ke uks dek."
Zakky menunduk berterima kasih, lalu kembali berlari menuju UKS. Didepan UKS, ia melihat beberapa siswa dan siswi bergerombol. Ia menabrak beberapa murid agar bisa masuk keruang UKS. Zakky berhasil masuk dan melihat Lyra yang terbaring dengan luka dikepalanya, segera ia bertanya pada salah satu guru disana
"Bu?!, ini Lyra kenapa?" Tanya Zakky
"dia jatuh dari tangga, lalu pingsan."
"Tapi gak ada masalah apa apa kan bu?"
"Semoga."
Zakky dengan lemas keluar dari UKS, ia duduk dikursi didekat situ dan menunggu kabar selanjutnya. Beberapa menit berlalu, Murid murid disekitar UKS juga sudah mulai pergi semuanya. Guru tadi keluar dan memanggil Zakky
"Zakky, kamu temani Lyra ya, lukanya udah kami urusin."
"Ah iya bu, makasih banyak."
"Lain kali pacarnya dijaga ya." Ucap guru tersebut sambil tersenyum
Zakky masuk keruang UKS, Lyra masih pingsan disana. Ia mengambil kursi dan duduk disebelah Lyra.
"Z-Zakky?" Ucap Lyra setengah sadar
"Eh, Lyra? udah sadar?"
"Aku, dimana?"
"Lagi di UKS."
Lyra kembali berbaring, kepalanya sepertinya masih pusing. 15 menit berlalu, Lyra kini sudah sepenuhnya sadar, Zakky memikirkan ucapan tentang Lyra pada dirinya,
"Kenapa harus gue yang dianggep pacarnya?" Tanya Zakky dalam benaknya
Lyra diperbolehkan pulang lebih cepat, namun orang tuanya tidak berada dirumah hingga sabtu. Lyra akhirnya menetap diUKS untuk sekarang dan menunggu jam pulang lalu menginap di kamar kost Zakky.
Dikamar kost Zakky, Lyra terkejut karena melihat kamar kostnya yang sangat rapih dan bersih. Tidak ada barang barang berserakan disana. Disaat makan malam, Lyra yang memasak hidangannya. Mereka makan malam bersama dan membagi tempat tidur supaya cukup untuk berdua.
Saat hendak tidur, Lyra meminta Zakky untuk duet bersamanya dan memainkan gitarnya. Untungnya, kamar kost sebelah Zakky masih kosong, jadi tidak ada yang terganggu dengan suara gitar.
Setelah memainkan dua lagu, mereka kembali ke kasur,
"Mungkin enak ya kalo punya pacar, ada yang peduliin."
Lyra mengucapkan kalimat tersebut, lalu pergi tidur.
"Beneran harus pacar?" gumam Zakky
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Deras
RomanceZakky dan Lyra merupakan sahabat sejak kelas 6 SD, masalah dimulai ketika persahabatan mereka sedikit renggang akibat Willy yang berhasil menjadi pacar Lyra. Tidak ada masalah bagi Zakky untuk adanya kisah cinta antara Willy dan Lyra. Namun lama kel...