🍓19

18.5K 2.2K 507
                                    

Jungkook menahan napasnya. Lisa terus saja berusaha untuk menarik tengkuknya dan meraup bibir miliknya sejak beberapa saat yang lalu.

Tapi, enggak, enggak. Gak boleh! Jungkook gak boleh terbuai kendati pesona Lisa sangat sulit untuk ditolak. Pemuda itu benar-benar mencintai gadisnya. Dia cuma mau mereka ngelakuin itu dan menikmatinya bersama dalam keadaan sadar. Bukan dalam keadaan mabuk seperti ini.

"Lisa, sayang.. Kamu tidur, ya. Istirahat.." kata Jungkook. Tangan kirinya menumpu bobot tubuhnya sendiri, sementara tangan kanannya ia gunakan untuk membelai puncak kepala Lisa--menenangkan gadisnya.

Tapi Lisa menggeleng pelan. Kelopak matanya mulai terbuka sempurna. Sepertinya ia masih memiliki sekitar sepuluh hingga dua puluh persen kesadaran sampai masih bisa melihat dan merasakan kehadiran Jungkook diatas tubuhnya.

"Hiks, kamu gak mau ngelakuin itu sama aku?" tutur Lisa. Bibirnya mulai bergetar, sementara bola matanya perlahan memanas. Berada dalam keadaan mabuk seperti ini membuat hatinya jauh lebih sensitif.

"B-bukan begitu, Lisa. Kamu 'kan lagi mabuk."

Lisa mengerut kesal mendengar jawaban Jungkook. "Mabuk apanya, hah?! Aku masih sadar! Aku bisa buka baju sendiri!"

Nah, dari kalimat-kalimat yang dilontarkannya saja sudah cukup mencerminkan kalau gadis itu memang benar-benar mabuk. Lisa bukan gadis yang terlampau agresif seperti ini meskipun kemarin ia mengecup bibir Jungkook lebih dulu. Yah, memangnya dia tahu kalau saat itu Jungkook akan terbangun? Tentu saja tidak.

Jungkook menjatuhkan dirinya kesisi kiri tubuh Lisa. "Udah, ya. Kamu tidur. Sini biar aku peluk sampai pagi." ucapnya. Nadanya terdengar begitu lembut dan manis.

Namun Lisa malah menggeliat sebal. Raut wajahnya masih terlihat sayu. "Apa sih?! Gak usah peluk-peluk aku! Sana tidur dilantai! Aku kesel! Kamu gak sayang sama aku!" gadis itu memiringkan tubuhnya dan berbaring membelakangi sang kekasih.

Jungkook tergagap. Dia gak tau harus gimana lagi, serius. Jujur aja, Jungkook tentunya pengen banget melakukan aktifitas malam sama Lisa--seorang gadis yang sangat dicintainya. Tapi dia tetep gak boleh egois. Kesadaran Lisa lagi diambang batas. Gadis itu gak bisa berpikir jernih dalam keadaan seperti ini.

Jungkook gak mau kalau nantinya Lisa malah nyesel karena udah ngelakuin itu. Jadi Jungkook cuma mau menggagahi Lisa kalau udah ada persetujuan dan kesepakatan dari gadis tersebut dalam keadaan normal.

"Sana, tidur dilantai!" seru Lisa. Kendati nada suaranya terdengar marah, namun bibir plum-nya terlihat bergetar seperti menahan tangis.

Jungkook menghembuskan napas pelan. Akhirnya ia turun dan berbaring dilantai hanya dengan bermodalkan bantal dan juga selimut tambahan yang memang sudah tersedia didalam lemari. Sampai kemudian Lisa kembali menutup mata dan menghembuskan napas dengan tenang.

Lalu waktu demi waktu pun berlalu. Pagi hari menjelang. Matahari mulai memunculkan dirinya, membawa cahaya yang sengaja menelusup masuk melalui celah-celah ventilasi udara.

Lisa terbangun. Kepalanya terasa pening bukan main. Ia meringis kecil, membiarkan dirinya sendiri untuk terdiam selama beberapa saat guna meredakan sakit sambil memandangi langit-langit kamar, sebelum akhirnya mencoba bangkit.

Namun alangkah terkejutnya ia ketika mendapati presensi Jungkook yang masih tertidur dilantai, meringkuk pilu menahan rasa nyeri dan dingin yang menjilati kulitnya. "Yang.." Lisa berjongkok disisi kekasihnya, menepuk-nepuk pipinya pelan dengan kekhawatiran yang mencuat sampai akhirnya pemuda tersebut tersadar dan membuka mata. Kemudian dengan raut wajah polos dan super bingungnya, Lisa lantas melanjutkan, "Kamu kok tidur di lantai, sih?"








home share | lizkook ft 97line ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang