Hari libur yang tersisa terhitung sekitar satu minggu lagi. Pada pukul enam pagi--Lisa, Jihyo, Rose, Mina, Eunha, Jennie dan juga Jisoo sudah terbangun. Mereka pergi berolahraga ke ruang gym dan selesai satu jam setelahnya. Padahal Lisa sudah berusaha untuk membangunkan Alice agar gadis itu ikut berolahraga bersama. Tapi Alice menolak dan memilih untuk melanjutkan tidurnya. Dia baru bisa memejamkan mata pukul tiga dini hari katanya.
"Duh, laper banget gue!" Jihyo memegangi perutnya yang berkeriuk lapar. Tapi kalau mereka memilih untuk banyak makan sesudah berolahraga, bukankah itu artinya usaha mereka untuk diet dan membentuk otot tipis diperut akan sia-sia saja?
Namun tentunya, tante Irene sudah sangat hapal mengenai beberapa fakta dari anak-anak asuhnya tersebut, termasuk makanan apa saja yang harus mereka santap dan jenis makanan apa saja yang merupakan favorit mereka. Jadi wanita itu sudah menyiapkan beberapa santapan pagi didapur. Salah satunya...
"EH! ADA PISANG!" Rose berteriak kegirangan ketika mereka sampai diruang dapur. Ia segera menyerbu meja counter bersama keempat teman-temannya yang lain, seolah mereka baru saja menemukan benda paling berharga didunia.
Duh, padahal orang tua mereka masih cukup mampu untuk membelikan pisang untuk mereka, bahkan beserta kebun-kebunnya sekalian. Tapi tinggal di Home Share ini membuat mereka bisa belajar menghargai dan menikmati apapun yang mereka dapatkan.
Melihat kelakuan dari lima orang anak yang sudah dianggap seperti adik sendiri--disana Jisoo dan Jennie hanya bisa menggeleng pelan dan tersenyum kecil. Mereka berdua memilih untuk langsung melangkah menuju lemari pendingin dan mengambil jus jambu kemasan dari dalamnya--sebelum akhirnya berlalu menuju ruang televisi.
"IHHHHHH KOK GUE DAPET PISANG YANG BENGKOK, SIH?!" Eunha menggerutu sembari mengacungkan sebuah pisang dihadapan wajahnya.
"Yaelah, sama aja, Na." jawab Mina. "Intinya tetep pisang juga, 'kan?"
"Gak mau ah! Gue gak suka pisang yang bengkok!" Eunha memanyunkan bibirnya disana. Dia tetap teguh pada pendiriannya. Pokoknya gak mau dapet yang bengkok.
Lisa menghembuskan napas pelan. Rasanya pengen banget nelen Eunha sekalian. Untung temen sendiri. "Yaudah, nih tuker sama pisang punya gue."
Dan akhirnya mereka berdua saling bertukar pisang.
Eunha memasang raut wajah cerah. Senyumnya terkembang begitu manis saat ia menerima pisang tersebut. Namun hanya dalam beberapa detik saja, ekspresi berbinarnya berubah menjadi bingung dengan tanda tanya besar yang bertengger diatas kepalanya. "Lis, emang lo suka pisang yang bengkok, ya?"
Lisa mendengus pelan. Ia menguliti pisang ditangannya dan mulai menyantap buah tersebut. "Apa aja lah, Na. Mau bengkok, mau lurus. Yang penting pisang. Gue tetep suka."
Eunha mengerungkan alisnya, tampak berpikir sejenak. Padahal semua teman-temannya sudah mulai menikmati pisang ditangan masing-masing. "Kalo pisangnya Jungkook itu bengkok apa lurus, Lis?"
Lisa nyaris saja tersedak, sementara Rose, Mina dan Jihyo langsung meledakkan tawanya seketika.
Mina memukul-mukul meja untuk melampiaskan tawanya. "GOBLOOKKKKK WKWKWKW.."
"BANGSAAATTTTTTT.. PERTANYAAN LO GAK ADA AKHLAK, NYET!! HAHAHAH.." Jihyo ketawa kenceng banget.
Rose memegangi perutnya yang mulai terasa sakit. Puas banget menertawakan kepolosan Eunha dan ekspresi Lisa yang lagi dinistain itu. "Udah, Na. Udah. Ampun. Capek gue wkwkwkw~"
Lisa meneguk segelas air. Dia beneran hampir tersedak pisang didalam mulutnya. Gadis itu lantas berucap lantang, "PISANGNYA JUNGKOOK ITU LURUS, NA! TEGAP DAN PANJANG. ENAKLAH POKOKNYA!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
home share | lizkook ft 97line ✔
Fanfiction[M] Coba bayangin gimana rasanya tinggal di dalam Home Share yang berisi deretan ciwi-ciwi cantik! Belum lagi dengan barisan 𝘧𝘶𝘤𝘬𝘣𝘰𝘺 dan 𝘴𝘰𝘧𝘵𝘣𝘰𝘺 yang bikin kamu sesek napas nyaris setiap harinya. 𝘏𝘮𝘮.. 𝘞𝘩𝘢𝘵 𝘥𝘰 𝘺𝘰𝘶 𝘵𝘩𝘪𝘯�...