🍓20

17.9K 2.2K 361
                                    

Hari ini seluruh penghuni Home Share meninggalkan resort, termasuk Yoongi yang langsung menuju ke bandara untuk kembali ke Korea Selatan. Semua anak-anak itu juga ikut nganterin Yoongi ke bandara sebagai bentuk salam perpisahan. Yaa sebab belum tentu satu atau dua bulan ke depan mereka bisa ketemu lagi sama Yoongi mengingat betapa sibuknya laki-laki itu.

"Kakak hati-hati, ya.." kata Lisa. Entah sudah berapa banyak tetes air mata yang mengaliri pipinya siang ini. Dia pasti bakalan kangen banget sama Yoongi.

Pemuda berkulit pucat itu terkekeh. Gak tega juga sebenernya. Tapi mau gak mau, dia tetep harus kembali untuk mengerjakan kewajibannya sebagai produser. Ia lantas membelai lembut puncak kepala Lisa. "Iya, kamu juga baik-baik disini."

Lisa mengangguk pelan sebagai jawaban.

"Kuk, jagain Lisa, ya." ujar Yoongi. Ia menepuk-nepuk pundak Jungkook.

"Iya, Bang. Tenang aja. Lisa bakalan aman sama gue." jawab Jungkook. Pemuda itu memeluk lengan atas Lisa dan mengusapnya dengan lembut guna menenangkan gadisnya.

Yoongi percaya kalau Jungkook itu sayang banget sama Lisa. Gadis tersebut juga sudah menceritakan semua detailnya perihal permasalahan yang pernah terjadi diantara mereka dan juga Junghwan. Lisa adalah gadis yang baik. Jadi Yoongi gak perlu banyak khawatir kalaupun ia harus berada jauh dari sang adik, sebab ada banyak orang-orang yang sayang dan bakal ngejagain perempuan itu dengan baik.

"Al, jaga diri baik-baik, ya. Nanti pas pindah ke sekolah baru, jangan ikut tawuran terus!"

Alice tersenyum dan mengangguk kecil. Ia memang sudah menganggap Yoongi seperti kakak kandungnya sendiri.

"Gue berangkat, ya!" seru Yoongi pada deretan penghuni Home Share yang berdiri dibelakang Lisa, Jungkook dan juga Alice.

"Iya, Bang! Hati-hati!"

Namun tiba-tiba sorot mata Yoongi tertuju pada Jennie, dimana gadis itu hanya membuang pandangan ke arah lain tanpa ada minat untuk menatapnya sedikitpun. Yoongi tersenyum miris. Ia paham betul akan hal itu.

Pemuda itu lantas berbalik sembari menyeret kopernya, mulai melangkah pergi meninggalkan anak-anak yang sudah menjadi bagian dalam hidupnya tersebut.

Tapi...

"Kak Yoongi!" itu suara Jennie. Tak hanya Yoongi, bahkan anak-anak yang lainpun terkejut mendengar seruan Jennie. Dan tepat ketika Yoongi membalikkan tubuhnya, ia menerima sebuah pelukan yang teramat erat dari gadis tersebut.

Yoongi merasakan kalau kemeja yang dipakainya tiba-tiba terasa basah karena tetesan air mata Jennie. Ya, gadis itu menangis tanpa isakan.

"Mending lo gak usah pulang kesini kalo cuma mau bikin gue kangen doang." kata Jennie. Suaranya parau, menandakan seberapa berat ia berusaha untuk menahan tangisnya agar tidak pecah begitu saja.

Mereka berdua tuh sebenernya masih sama-sama saling sayang dan saling rindu. Hanya saja, ego yang mereka miliki seakan membuat kabut tebal dan berhasil menyamarkan fakta-fakta itu.

Yoongi melepaskan kopernya dan memilih untuk membalas pelukan Jennie. Udah lama banget dia pengen ngelakuin ini ke Jennie karena terlampau kangen. Sayangnya, semenjak hubungan mereka berakhir, interaksi mereka juga malah memburuk sampe Yoongi mikir kayaknya emang udah gak ada lagi yang bisa diperbaiki.

"Maaf. Tapi lo emang bakalan selalu kangen sama gue. Karena setelah kontrak gue habis dibulan depan, gue mutusin buat kerja dan stay disini."

Jennie kesel sekaligus seneng, tapi malah pengen nangis juga. Yoongi masih juga kesulitan mengungkapkan isi hatinya meski sudah bertahun-tahun berlalu. Gadis itu meremas pakaian Yoongi dan mulai terisak pelan. "Gue benci sama lo, Kak. Benci banget pokoknya. Lo tuh bajingan banget tau gak."

home share | lizkook ft 97line ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang