25 (LAST)

490 30 1
                                    

INI BETULAN ENDING... 😭😭 JANGAN LUPA TEKAN ⭐ YA^^~ THANK YOU~!
































SELAMAT MEMBACA^^~

Sinar mentari muncul menembus celah-celah tirai jendela di kamar seseorang. Yeonjun yang sedang tertidur dengan pulas kini terbangun dari tidurnya. Ia menghampiri jendela dan membukanya sangat lebar. Membuat sinar matahari memasuki kamarnya dengan terang.

"Selamat pagi Hyewon," gumam Yeonjun sambil menatap langit. Setelah itu ia bergegas ke kamar mandi. Hari ini adalah hari dimana Hueningkai dan Arin akan menikah.

Yeonjun yang selesai bersiap-siap turun ke bawah, tetapi sebelumnya ia mengecup foto yang menampilkan seorang gadis yang di rindunya beberapa tahun yang lalu.

"Hari ini Arin dan Hueningkai akan menikah, aku ingat sekali saat kita menikah. Saat itu, kau diculik dan dibawa ke Wellington, menyedihkan sekali. Aku harap, kau baik-baik saja disana dan tunggu aku. Choi Hyewon,"

<<<>>>

"Kakak? Bukankah ini sudah siang? Bukannya kakak ingin pergi?" Yeonjun mengecek jamnya. Benar, ia ada rencana untuk pergi siang ini.

"Kau benar, aku harus pergi. Maaf karena tidak bisa hadir sampai akhir. Aku harap kalian berdua bahagia," ucap Yeonjun pada adiknya dan teman dekatnya.

Arin tersenyum, "terimakasih kak, jika bukan karena kakak dan Hyewon, aku tidak akan pernah mendengarkan ucapan Hueningkai dan tidak akan berakhir disini. Andai waktu bisa diulang, aku ingin Hyewon ikut hadir juga."

Yeonjun berusaha untuk tersenyum, sebenarnya ia sedih karena isterinya telah meninggalkannya untuk selama-lamanya. Ya. Choi Hyewon. Malam dimana ia membawa Hyewon kerumah sakit, di perjalanan nyawanya tidak dapat diselamatkan karena mengeluarkan banyak darah. Yeonjun menyesal karena terlambat selesai dan malah asik berbincang meski waktu latihan sudah selesai.

Hueningkai yang mengerti langsung menarik Arin agar Yeonjun bisa pergi sekarang juga. "Sekarang sudah waktunya Yeonjun pergi. Titipkan salam ku pada Hyewon disana, bilang padanya untuk merestui hubungan kami berdua."

Yeonjun mengacungkan jempolnya lalu pamit. Begitu punggung Yeonjun perlahan menghilang dari pandangan, Hueningkai dan Arin, keduanya menghela napas. "Kak Yeonjun pasti sangat sedih. Ini sudah 5 tahun sejak Hyewon meninggal, aku harap ia bisa menerima keadaan dan mencoba mencari pengganti Hyewon."

"Aku rasa, Yeonjun akan menua tanpa keluarga kecil. Aku tidak yakin jika ia bisa melupakan Hyewon begitu saja, kau tahu 'kan Yeonjun sesayang dan secinta itu pada Hyewon."

Arin menoleh mendengar ucapan Hueningkai yang terdengar dewasa, "kau pandai juga berbicara seperti itu, belajar darimana?"

"Yeonjun,"

"Pantas saja, biasanya kau hanya mengatakan hal yang tidak penting."

<<<>>>

"Hai Hyewon," Yeonjun tersenyum. Ia memperhatikan sebuah guci dan beberapa foto Hyewon yang tertutup oleh kaca. "Sudah lama tidak bertemu, kau pasti rindu padaku, ya?"

"Maaf, aku terlambat. Seharusnya aku datang sesuai janji ku bulan lalu, hari ini Arin dan Hueningkai menikah jadi sulit jika tidak ikut hadir sampai akhir, tapi untung saja keduanya memperbolehkan. Mereka minta restu pada mu, padahal kau bukan Ibu mereka." Yeonjun terkekeh. Ia seperti berbicara dengan sosok Hyewon. Tetapi, kenyataannya ia hanya berbicara sendiri dengan guci di depannya.

Yeonjun menunjukkan sebuah kalung, kalung berhiaskan bunga. Jika mengingat, Hyewon pernah sekali memakainya. Kalung itu milik Taehyun yang seharusnya ingin diberikan kepada Hyewon. Taehyun ingin memberikannya saat Hyewon sudah besar nanti, tapi sepertinya Tuhan lebih dulu memanggilnya. Jadi, ia tidak sempat memberikannya pada sang adik.

"Ingat kalung ini? Kata Taehyun, kau akan memakainya saat bertemu dengan keluarga ku waktu itu-- tidak, keluarga mu juga. Sayang sekali umur mu harus berhenti dan tidak bisa di perpanjang." Yeonjun tersenyum dan meletakkan kalung tersebut di sakunya. "Aku akan menjaga ini, agar aku bisa mengingat mu setiap saat aku merindukan mu."

Yeonjun tersenyum kecil, "Junhyuk meminta maaf padamu, ia merasa bersalah karena telah memarahi mu waktu itu. Dan Elizabeth serta Jae merindukan mu, waktu itu kau lihat 'kan? Mereka berdua datang disaat mereka tahu kau pergi untuk selamanya. Elizabeth menangis dan berharap ini hanyalah mimpi, ia memang teman yang baik untukmu. Sementara Sooji tidak berhenti menangis dipelukan Taehyun, kau perlu tahu, keduanya dalam tahapan pacaran saat ini. Mereka akan datang bersama untuk melihat mu lain kali, ini titipan dari mereka."

"Dan kau pernah berharap dibawah ribuan bintang malam itu, kau berkata ingin hidup bersama hingga akhir bukan? Tapi, harapan mu itu tidak bisa menjadi nyata. Dulu, kau juga pernah bilang untuk bersandiwara, pura-pura kita berdua saling mencintai di depan kedua orang tua kita, tapi nyatanya kita berdua sama-sama melanggarnya."

Yeonjun mengulum bibirnya menahan tangis. Semakin ia menatap foto Hyewon, Yeonjun kembali mengingat masa lalunya dengan Hyewon yang sangat singkat. "Kau tahu, ada satu hal yang menarik dalam hubungan kita." Yeonjun menyentuh kaca tersebut, dan meneteskan air mata. "Aku dan kau tidak pernah mengucapkan 'I love you' yang artinya aku mencintaimu."

"Aku telat, aku tidak sempat mengatakannya. Maka dari itu, aku harap kau mendengar ini." Yeonjun menatap kearah langit-langit sebelum melanjutkan kembali ucapannya. Ia tidak ingin terlihat cengeng di depan Hyewon. "Aku sangat mencintai mu, sampai kapanpun aku tidak akan pernah menyukai orang lain selain dirimu. Kau satu-satunya gadis yang berharga, karena aku rela mengorbankan apapun demi menyelamatkan mu. Tapi dengan bodohnya aku hanya memperhatikan mu tertembak waktu itu."

"Sungguh, aku sangat menyesal. Dan aku ingin meminta maaf, itu kesalahan ku." Yeonjun menghapus air matanya dengan ibu jarinya. "Jika saja Yuna lebih cepat mengabari ku bahwa kau diculik, kau pasti masih tersenyum di depanku."

"Sekali lagi, maaf dan aku mencintaimu. Tunggu aku disana, aku akan segera menyusulmu cepat ataupun lambat. Choi Hyewon,"

<<<>>>

Huwaa.. beneran selesai...
Semoga suka dan jangan lupa tekan ⭐ ya^^

Sampai jumpa di story berikutnya~! Annyeong 🙌💜

I Love U | Choi YeonjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang